Timnas Indonesia

Shin Tae-yong Masih Mencari Pemain Keturunan Indonesia untuk Perkuat Timnas Indonesia U-19

Shin Tae-yong masih mencari pemain keturunan Indonesia di luar negeri, untuk perkuat Timnas Indonesia U-19.

Penulis: Wahyu Septiana |
Wartakotalive.com/Rafzanjani Simanjorang
Pelatih timnas Indonesia U-19 dan senior Shin Tae-yong. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong sudah jelas belum puas dengan skuad bentukannya, sehingga akan memanggil beberapa pemain keturunan Indonesia untuk memperkuat timnya.

Pemain berdarah Indonesia yang berlaga di kompetisi luar negeri kini sedang dipantau secara langsung oleh PSSI, dan tim pelatih Timnas Indonesia.

Aksi Elkan Baggott saat mengikuti pemusatan latihan Timnas Indonesia U19.
Aksi Elkan Baggott saat mengikuti pemusatan latihan Timnas Indonesia U19. (Instagram Elkan Baggott)

Para pemain tersebut menjadi prioritas untuk direkrut Timnas Indonesia U-19, untuk berlaga di Piala Asia U-19 2020 dan Piala Dunia U-20 2021.

Saat ini Timnas U-19 Indonesia sudah kedatangan dua pemain keturuanan, yakni Jack Brown dan Elkan Baggott.

Namun mereka berdua belum dirasa cukup, sehingga pelatih berusia 51 tahun itu berencana memperkuat timnya dengan bebeberapa pemain keturunan lainnya.

Darah Indonesia

Saat ini PSS dan Shin Tae-yong diyakini sudah mengantongi beberapa nama yang akan dipanggil bergabung dengan Timnas U-19.

Hanya saja pelatih berpaspor Korea Selatan itu menutup rapat-rapat identitas pemain tersebut.

"Memang sedang dalam pencarian jadi tidak bisa diberitahu dulu namanya siapa. Jika sudah pasti, pasti akan diumumkan," kata Shin Tae-yong saat ditemui di Stadion Madya Jakarta.

Syarat paling utama, pemain yang akan didatangkan itu harus memiliki darah Indonesia.

Shin Tae-yong hanya akan memberikan kesempatan kepada pemain yang mempunyai garis keturunan Indonesia, untuk memperkuat Timnas Indonesia.

"Memang sekarang lagi mencari pemain keturunan yang memang ada darah Indonesia. Itu demi perkembangan sepak bola, memang perlu pemain-pemain tersebut. Jadi sedang mencari," ujar Shin Tae-yong beberapa waktu lalu.

Semua lini

Shin Tae-yong memiliki harapan pemain keturunan itu bisa memperkuat semua lini timnya.

Mantan pelatih Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu menyebutkan, di setiap posisi harus diperkuat pemain yang berpengalaman.

Terlebih, pemain keturunan yang dipanggil sudah pernah menimba ilmu di kompetisi luar negeri.

"Setiap posisi pastinya harus ada, striker ada dan gelandang ada, dan pemain bertahan (bek)," ujarnya.

Pertimbangan Shin Tae-yong paling utama, pemain keturunan yang dipanggil harus mempunyai postur tubuh yang bagus.

Selain itu, pemain keturunan Indonesia yang sedang berlaga di luar negeri harus mempunyai kemmapuan olah bola yang bagus.

"Pertama postur tubuh harus bagus, karena nanti main di Piala Dunia juga. Untuk itu kami harus mencari pemain yang postur tubuhnya baik," ucap Shin Tae-yong.

Paspor Indonesia

Namun persyaratan Shin Taeo-yong agak berbeda dari syarat Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri. Dia menginginkan pemain keturunan yang akan dipanggil harus mempunyai paspor atau garis keturunan Indonesia.

"Kita mencari pemain keturunan yang sudah punya paspor Indonesia," kata Indra Sjafri.

Kendati demikian, PSSI tidak semata-mata memanggil pemain keturunan yang biasa saja.

Para pemain keturunan yang dipanggil tentunya harus memiliki kualitas bagus dalam bermain sepak bola.

Selain itu, pemain keturunan yang dipanggil tidak dilihat dari fisiknya saja, melainkan hal-hal lainnya turut menjadi pertimbangan dari PSSI dan tim pelatih Timnas Indonesia.

"Jaminan yang masuk timnas adalah kualitas. Bukan dia hidung mancung, rambut cokelat, bukan dia lokal. Harus punya paspor Indonesia, karena tanpa paspor Indonesia dia tidak akan bisa main di AFC atau FIFA," ujar Indra.

Hal tersebut untuk mempermudah proses perizinan bermain di kejuaraan internasional, yang diselenggarakan AFC atau FIFA.

"Biarpun da paspor Indonesia, kalau mereka sudah main di negara asalnya harus menunggu minimal dua tahun. Contoh kasus Ezra Wallian. PSSI mengapa enggak urus? Karena memang enggak bisa diurus, karena urusannya tinggal menunggu dua tahun," tandasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved