Virus Corona Jabodetabek
Pemkot Depok Sudah Habiskan Anggaran Rp 64 Miliar untuk Perangi Covid-19
Upaya menekan bahkan membebaskan diri dari penyebaran Covid-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 64 miliar.
Penulis: Vini Rizki Amelia |
Sejauh ini Dadang mengatakan baru seorang pejabat ASN saja yang terinfeksi positif Covid-19 di Kecamatan Sukmajaya.
"Apabila kondisinya belum memungkinkan dan masih ditemukan kasus baru maka penutupan Kantor Kecamatan Sukmajaya akan diperpanjang," paparnya.
Sejauh ini di Kota Depok telah ditemukan cluster perkantoran Covid-19 diantaranya Pengadilan Negeri Depok, Bawaslu, Rutan Depok, dan Kejari Depok.
Sebelumnya juga ditemukan cluster baru di pusat perbelanjaan yakni di Giant Ekstra Margo City.
Zona Merah Covid-19 di Depok Tertinggi di Pancoran Mas
Update pasien Covid-19 di kawasan Depok, Selasa (25/8/2020) tertinggi berada di Kecamatan Pancoran Mas.
Kecamatan Pancoran Mas menggeser Kecamatan Cimanggis sebagai kecamatan dengan kasus aktif/jumlah pasien Covid-19 yang sedang ditangani paling banyak di Depok, Jawa Barat.
Berdasarkan data teranyar yang diperoleh dari laman resmi Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kota Depok, yaitu ccc-19. depok.go.id, Senin (24/8/2020), Pancoran Mas kini mencatat 84 kasus aktif Covid-19.
Jumlah ini terpaut 9 angka dari Kecamatan Cimanggis yang pekan lalu menjadi kecamatan dengan status zona merah di Kota Depok.
Pekan lalu, hanya 4 kelurahan di Pancoran Mas yang zona merah.
Pekan ini, 2 kelurahan yang tadinya bukan zona merah, kini menjadi zona merah, yakni Rangkapan Jaya dan Rangkapan Jaya Baru.
Maka, kini seluruh kelurahan di Pancoran Mas masuk kategori zona merah.
Berikut rinciannya:
- Kelurahan Pancoran Mas: 22 kasus aktif
- Kelurahan Depok Jaya: 17 kasus aktif
- Kelurahan Depok: 15 kasus aktif
- Kelurahan Mampang: 15 kasus aktif
- Kelurahan Rangkapan Jaya Baru: 8 kasus aktif
- Kelurahan Rangkapan Jaya: 7 kasus aktif
Sementara itu, seluruh kelurahan di Kecamatan Cimanggis juga masuk zona merah.
Keadaan ini tak berubah dibandingkan pekan lalu.
Berikut rinciannya:
- Kelurahan Tugu: 20 kasus aktif
- Kelurahan Curug: 17 kasus aktif
- Kelurahan Mekarsari: 14 kasus aktif
- Kelurahan Harjamukti: 10 kasus aktif
- Kelurahan Cisalak Pasar: 8 kasus aktif
- Kelurahan Pasir Gunung Selatan: 6 kasus aktif
Jumlah kasus aktif Covid-19 di Kota Depok terus merangkak naik.
Sejak lonjakan pertama terekam pada 31 Juli 2020, sampai hari ini kenaikan kasus aktif Covid-19 telah mencapai lebih dari 200 persen.
Pemerintah Kota Depok tak pernah transparan soal data tes PCR harian.
Sehingga lonjakan ini tidak diketahui akibat deteksi kasus yang semakin baik atau penularan yang kian membahayakan.
Hingga data terbaru diumumkan kemarin, ada 617 kasus aktif/pasien positif Covid-19 yang sedang ditangani di Depok.
Secara total, Depok menjadi kota dengan kasus positif Covid-19 tertinggi di Jawa Barat dengan 1.945 kasus yang dilaporkan.
Sebanyak 1.263 di antaranya dinyatakan sembuh dan 65 lainnya meninggal dunia.
Warga Depok Diimbau Gunakan Masker Kain untuk Cegah Penularan Covid-19 Melalui Air Liur
Kepala Dinas Kesehagan (Dinkes) Kota Depok, Novarita, mengatakan, penggunaan masker saat ini merupakan kewajiban yang harus dilakukan masyarakat.
Tentunya, hal ini disebabkan masih bertambahnya jumlah kasus Covid-19 di Kota Belimbing itu.
Nova pun mengatakan, warga yang terpaksa melakukan aktivitas di luar rumah harus bersedia memakai masker demi menekan penyebaran Covid-19 di tanah air khususnya di Kota Depok.
Masker, kata Nova, efektif cegah penularan Covid-19 melalui percikan air liur pada saat bersin, batuk dan ketika berbicara.
“Penularan terjadi ketika percikan air liur terhirup orang lain, maka sangat disarankan untuk selalu menggunakan masker saat di luar rumah,” papar Nova saat dihubungi Warta Kota, Minggu (23/8/2020).
Masker yang digunakan pun memiliki ragam yang dapat dipilih masyarakat.
Di antaranya masker kain yang kini mudah didapatkan dan harganya pun terjangkau.
Nova menyatakan bahwa masker kain dapat menghalau sebagian percikan air liur yang keluar baik pada saat berbicara, bersin, batuk, ataupun menghela napas.
Masker kain dengan bahan katun kerapatannya lebih baik dengan minimal dua lapis.
Penggunaannya harus diganti tiap empat jam.
Selain masker kain, ada juga masker bedah yang dikatakan Nova merupakan jenis masker sekali pakai yang juga mudah dijumpai dan sering digunakan tenaga medis saat bertugas.
Masker bedah lebih efektif untuk mencegah penyebaran Covid-19 karena memiliki lapisan yang mampu halau percikan air liur.
“Ada juga masker N95 yang efektif mencegah penularan Covid-19 secara aerosol atau uap udara,"
"Masker yang cenderung lebih mahal ini tidak hanya mampu menghalau percikan air liur saja"
"Namun juga partikel kecil di udara yang mungkin mengandung virus,” ujarnya.
Terakhir, Novarita menegaskan, semua jenis masker sangat efektif mencegah penularan Corona.
Tentunya tetap harus mengetahui cara pemakaian dan pastikan selalu mencuci tangan setiap usai melakukan atau menyentuh benda, terutama di tempat umum. (VIN/Wartakotalive.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/kepala-badan-keuangan-daerah-kota-depok-nina-suzana280820201.jpg)