Ingin Mencicipi Berbagai Makanan Minuman Tempo Dulu, Datang Saja ke Pusat Kuliner di Kota Bogor Ini

Untuk transaksi pembayaran, Muzaakir mengatakan transaksi pembayaran di Teras Surken menggunakan non tunai.

Penulis: Dedy | Editor: Dedy
TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto meresmikan pusat kuliner di Gang Bata, Jalan Suryakancana, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Kamis (27/8/2020) 

WARTAKOTALIVE.COM, BOGOR --- Ingin mencoba mencicipi kuliner makanan dan minuman tempo dulu, Anda bisa datang ke pusat kuliner Teras Surken Kota Bogor.

Kamis (27/8/2020), pusat kuliner yang berada di Gang Bata, Jalan Suryakancana, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor akhirnya diresmikan Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto.

Kawasan wilayah Suryakancana ini memang dikenal dengan pusat kuliner khas yang melegenda di Kota Bogor.

Jika awalnya berjualan di atas trotoar, kali ini pedagang dipindah ke pusat kuliner Teras Surken di Gang Bata, Jalan Suryakancana, tepatnya di samping Plaza Bogor.

Kawasan tersebut semula tempat parkir dan PKL.

Makanan dan minuman yang dijual merupakan pedagang makanan dan minuman tradisional yang sudah ada sejak tahun 1949 hingga 1993.

Di antaranya adalah Es Pala Pak Ujang yang sudah ada sejak tahun 1949, Laksa Mang Wahyu yang sudah ada sejak tahun 1955, Bir Kocok yang sudah ada sejak tahun 1965.

Kemudian ada Soto Mie Pak Fauzy yang sudah berjualan sejak tahun 1974, Cungkring Jumat yang sudah berjualan sejak tahun 1975, Soto Bang Ali yang sudah berjualan sejak tahun 1995.

Tak ketinggalan Soto Pak Yusuf yang sudah berjualan sejak tahun 1983.

Rujak Ulek Suryakancana dari Tahun 1980, Asinan Jagung Bakar dari tahun 1984, Tige Goreng Pak Raifan dari tahu 1982 dan Nasi Kuning Suryakancana yang sudah ada sejak tahun 1993.

Bima Arya mengatakan, pusat kuliner Teras Surken ini sebagai contoh penataan wilayah dengan menggunakan kebijakan relokasi.

“Jadi tanpa menggusur, jadi trotoar difungsikan sepanjang surken tapi kuliner legendnya yang sudah puluhan tahun itu kami relokasi dan alhamdulillah setelah proses yang cukup lama, Insya Allah bisa lebih rame lagi lebih nyaman tidak keujanan lebih bersih,” ujar Bima Arya, seperti dilansir TribunnewsBogor.com.

Sementara itu di lokasi yang sama Dirut Perumda PPJ, Muzakkir, mengatakan ada 38 kios kuliner di Teras Surken.

Dari 38 kios tersebut, 90 persen lebih adalah para pedagang yang selama ini berjualan di atas trotoar Jalan Suryakancana.

“Jadi dari tahun 2019 kami ditugaskan oleh pak wali dengan jajaran dinas dinas lain bagaiamana kita melakukan penataan di Suryakancana, mengubah Jalan Bata yang tadinya kumuh dan sekarang lebih rapih untuk melakukan penataan ini,” ujarnya.

Untuk transaksi pembayaran, Muzaakir mengatakan transaksi pembayaran di Teras Surken menggunakan non tunai.

Sehingga pembeli yang ingin menikmati kuliner khas di Teras Surken harus menyiapkan uang non tunai.

Sumber: Tribun Bogor
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved