Bisnis

Momentum Hari Perumahan, Tokoh Koperasi dan Perumahan Dirikan Koperasi Perumahan Rakyat Nusantara

KPRN yang fokus pada pemenuhan perumahan rakyat ini, diinisiasi sejumlah tokoh berkompeten di bidang perkoperasian dan perumahan.

Editor: Ichwan Chasani
istimewa
Pengurus dan anggota Koperasi Perumahan Rakyat Nusantara berpoto bersama usai pengukuhan dan rapat perdana, Selasa (25/8/2020). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA — Memanfaatkan momentum Hari Perumahan Nasional (Hapernas), yang diperingati setiap tanggal 25 Agustus, berlangsung rapat perdana anggota Koperasi Perumahan Rakyat Nusantara (KPRN) sekaligus pengukuhan pengurus masa bakti 2020-2025, di Graha Jurnalis, Tebet, Jakarta Selatan.

KPRN yang fokus pada pemenuhan perumahan rakyat ini, diinisiasi sejumlah tokoh berkompeten di bidang perkoperasian dan perumahan.

Sejatinya, kehadiran badan usaha berbadan hukum koperasi yang mengurus dan memperhatikan soal perumahan, sudah dinantikan para stake holder perumahan dan mayarakat.

Menurut Noer Soetrisno, salah satu tokoh yang menginisiasi KPRN, mengatakan Koperasi Perumahan kurang populer diantara komunitas besar Koperasi dan Perumahan.

Padahal dalam sejarah Indonesia, lanjutnya, ada tiga peristiwa sejarah yang mendekatkan kedua gerakan ini mencari kemaslahatan orang banyak.

Pertama, Kongres Koperasi 12 Juli 1947 di Tasikmalaya, Jawa Barat, yang dibuka oleh Bung Hatta dan menjadi perisitiwa Pembaharuan Koperasi di Indonesia, dan ditetapkan sebagai Hari Koperasi.

Kedua, Kongres Perumahan Rakyat Pertama digelar di Bandung, 25 Agustus 1950, yang juga dibuka oleh Bung Hatta, dan kemudian menjadi Hari Perumahan Nasional. Ketiga, 1 April 1978 Pemerintah Orde Baru Mengangkat Menteri Muda, yakni Menteri Muda Urusan Koperasi, Bustanil Arifin, dan Menteri Muda Perumahan Rakyat, Cosmas Batubara.

“Sejarah kedekatan Koperasi dan Perumahan Rakyat ini sudah lama dipikirkan, bahkan TRIO SUBUH (Sudomo, Bustanil dan Hartarto), yang berjalan bersama usai shalat Subuh, memiliki agenda utama untuk mendirikan Koperasi Karyawan dan kesejahteraan/Perumahan Karyawan,” kata Noer, yang pernah aktif di Kementerian Koperasi dan Kementerian PUPR.

Sudomo (Menteri Tenaga Kerja), Bustanul Arifin (Menteri Koperasi), dan Hartarto (Menteri Perindustian), adalah trio menteri Kabinet Pembangunan V, yang dibentuk pada masa pemerintahan Presiden Suharto, yang berlangsung sejak 1988-1993.

Mereka dikenal dengan sebutan Trio SUBUH. Saat itu, Trio SUBUH menjadi simbol padunya industri tenaga kerja dan kelembagaan (koperasi).

Kini, koperasi perumahan yang secara khusus mendedikasikan perhatiannya bagi kemajuan Perumahan Rakyat, resmi berdiri.

“Munculah keinginan dan dorongan bagi kami untuk mendirikan KPRN, untuk memulai sebuah gerakan mulia dan besar melalui koperasi perumahan,” ujar Noer, yang kini menjadi Ketua Dewan Penasehat di KPRN.

Sedangkan, Ketua Umum KPRN Nazief E Siddik, menjelaskan, melalui KPRN, akan dihimpun anggota dari Perencana, Pengembang, Komunitas Calon pemilik/pengguna, serta para pelaku usaha pendukung di sektor Bangunan dan Keuangan, untuk bersama menolong diri sendiri secara bersama (Self Help), dalam wadah koperasi.

“Berbeda dengan pikiran koperasi pada umumnya, KPRN memilih jalan membangun Rumah Gadang Koperasi Perumahan ini dalam bentuk Koperasi Primer Tunggal seluruh Nusantara dan menyatukan semua stake holder dan stok holder perumahan rakyat, yang bersedia bergabung ke dalam Koperasi,” terang Nazief.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved