Pilkada Serentak
Pilkada Surabaya 2020: Dirut PDAM Surabaya Mundur dari Jabatannya, Maju Balon Wakil Wali Kota
Mujiaman, Dirut PDAM Kota Surabaya mengajukan surat berhenti dari jabatannya untuk maju sebagai bakal calon wakil wali kota Surabaya.
WARTAKOTALIVE.COM, SURABAYA - Pilkada Serentak 2020 di Kota Surabaya diwarnai kejutan dengan mundurnya Mujiaman dari jabatannya sebagai Direktur Utama Dirut Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Surabaya.
Mujiaman, Dirut PDAM Kota Surabaya mengajukan surat berhenti dari jabatannya untuk maju sebagai bakal calon wakil wali kota Surabaya.
Mundurnya Mujiaman karena dia akan mendampingi Machfud Arifin di Pilkada 2020.
"Iya betul, tadi pagi sekitar pukul 08.00 WIB, saya mengajukan surat pemberhentian ke Pemkot Surabaya," kata Mujiaman kepada Antara di Surabaya pada Senin (24/8/2020).
Menurut dia, saat mengajukan surat berhenti tersebut, dirinya sebetulnya ingin bertemu kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini secara langsung.
• Wawancara Eksklusif dengan Kadisdukcapil Kota Bekasi: Saya Bukti Nyata Kalau Covid-19 Itu Ada
• Polisi Dalami Dugaan Motif Persaingan Bisnis di Balik Penembakan di Kelapa Gading
Hanya saja, lanjut dia, Wali Kota Risma pada saat itu masih ada kesibukan dengan inspeksi ke sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Surabaya terkait penanganan Covid-19.
"Sebetulnya, saya ingin ketemu dengan Bu Risma. Tapi beliau (Risma) masih sibuk. Jadi saya serahkan surat ke Pemkot Surabaya. Saya juga sudah kirim surat pemberitahuan ke Pak Sekda (Sekretariat Daerah)," ujarnya.
Mujiaman mengaku keinginannya berhenti dari jabatannya karena diminta Bakal Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin untuk mendampinginya di Pilkada Surabaya.
Ia mengaku tidak begitu mengenal Machfud Arifin. Namun, seiring dengan perjalanan waktu Machfud Arifi yang didukung delapan partai politik memilihnya untuk mendampingi di Pilkada Surabaya 2020.
• DETIK-detik Pesawat N250 Gatotkaca Kreasi Habibie Lewati Gerbang Tol Banyumanik Semarang
"Saya tidak pernah mengajukan diri secara pribadi maupun oleh pihak lain. Maka permintaan Machfud Arifin menjadi bentuk tanggung jawab dan amanah yang harus saya jalani," ujarnya.
Untuk itu, Mujiaman mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan semua pihak selama menjabat sebagai Dirut PDAM, khususnya Wali Kota Surabaya dan segenap OPD Pemkot Surabaya, jajaran staf PDAM dan juga masyarakat Surabaya.
Selain itu, Mujiaman juga berterima kasih kepada partai politik bersama para tokoh yang mengusulkan namanya, khusunya PKB.
Ia menceritakan jauh-jauh hari PKB melalui ketua DPC PKB Surabaya Musyafak Rouf dan anggota DPRD Surabaya Mahfudz memintanya mendampingi Machfud Arifin.
• Masih Enam Bulan Jabat Wali Kota Surabaya Sampaikan Salam Perpisahan, Risma: Saya Mohon Pamit
"Namun saya kembalikan kepada pak MA (Machfud Arifin) selaku calon wali kota. Alhamdulillah Pak MA memilih saya," katanya.
Saat ditanya apakah semua parpol sudah setuju, Mujiaman mengatakan semua parpol setuju dirinya mendampingi Machfud Airifm di Pilkada Surabaya.
PDIP Kembali tunda umumkan pasangan Cawali Kota Surabaya
Sementara itu, PDI Perjuangan kembali menunda pengumuman pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya untuk bertarung di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) setempat pada 9 Desember 2020.
• Pilkada Surabaya 2020: Tidak Ada Istilah Koalisi Gajah Lawan Semut, Adanya Gajah Lawan Gajah
"Sampai sekarang belum ada konfirmasi jadwal dan kami menunggu instruksi dari pusat," ujar Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim Deni Wicaksono ketika dikonfirmasi di Surabaya, Senin.
Penundaan pengumuman untuk pasangan cawali-cawawali di Pilkada Surabaya berarti sudah dua kali dilakukan partai berlambang banteng moncong putih tersebut.
Beberapa waktu lalu, DPD PDI Perjuangan Jatim sempat menyampaikan bahwa pengumuman dilakukan pada 19 Agustus 2020, namun ditunda menjadi 24 Agustus 2020.
Akan tetapi, pada hari ini PDI Perjuangan kembali menunda pengumuman pasangan calon Pilkada Surabaya beserta sejumlah pilkada di daerah lainnya di Jatim.
"Bukan hanya Surabaya yang diundur, tapi semua daerah. Kami juga tidak tahu alasannya," ucap anggota DPRD Jatim tersebut.
Menurut wakil ketua bidang pemenangan pemilu tersebut, rencananya rekomendasi tahap empat adalah pengumuman terakhir, namun waktu pasti pengumuman diakuinya masih belum ditentukan.
"Nantinya, Surabaya dan beberapa daerah lain di Jatim juga diumumkan bersamaan," katanya.
Selain Kota Surabaya, daerah lain yang belum diumumkan oleh DPP PDI Perjuangan adalah Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Jember, dan Kabupaten Pacitan.
Usai diumumkan keseluruhan akan dilakukan sekolah calon kepala daerah yang akan dibuka langsung oleh Megawati Soekarnoputri dan dijadwalkan diselenggarakan bertahap atau tiga kloter.
Dari 19 kabupaten/kota di Jatim yang menggelar pilkada serentak, hingga saat ini DPP PDI Perjuangan telah mengumumkan 14 pasangan.
Pasangan calon kepala daerah yang diumumkan tahap pertama, meliputi Ony Anwar-Dwi Rianto Jatmiko (Kabupaten Ngawi), Sanusi-Didik Gatot Subroto (Kabupaten Malang), dan Achmad Fauzi-Dewi Khalifah (Kabupaten Sumenep).
Berikutnya, pada tahap kedua pengumuman adalah pasangan M Nur Arifin-Syah Natanegara (Kabupaten Trenggalek), Raharto Teno-M Hasjim Ashari (Kota Pasuruan), Hanindhito Pramono-Dewi Maria Ulfa (Kabupaten Kediri), Rijanto-Marhaenis (Kabupaten Blitar), Santoso-Tjutjuk Sunaryo (Kota Blitar), dan Pungkasiadi-Titik Masudah (Kabupaten Mojokerto).
Selanjutnya pada tahap ketiga masing-masing pasangan Setiajit-Armaya Mangkunegara (Kabupaten Tuban), Fandi Achmad Yani-Aminatun Habibah (Kabupaten Gresik), Ipuk Fiestiandani-Sugirah (Kabupaten Banyuwangi), Sugiri Sancoko-Lisdyarita (Kabupaten Ponorogo), dan Kartika Hidayati-Sa’im (Kabupaten Lamongan). (Antaranews)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/mujiaman-001.jpg)