Pertanian
Miliki 50 Ribu Hektar Sawah dan Panen 780 Ribu Ton Gabah/Tahun, Ngawi Jadi Penyangga Produksi Pangan
Petani juga menjadi aktor yang paling banyak dan rentan menghadapi risiko gagal berproduksi akibat bencana, dan berbagai faktor alam serta iklim.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Petani sebagai produsen pangan adalah aktor penting dan paling banyak mencurahkan waktu untuk memastikan berjalannya 'mesin' produksi pangan nasional.
Petani juga menjadi aktor yang paling banyak dan rentan menghadapi risiko gagal berproduksi akibat bencana, dan berbagai faktor alam serta iklim dan lainnya.
"Ironinya, petani juga menjadi aktor yang mendapat keuntungan paling kecil dibanding aktor lain dari keseluruhan proses produksi pangan," kata Hariadi Propantoko, Kamis (13/8/2020) malam.
• Bangkit dari Keterpurukan, Korban PHK di Kota Tangerang Jalani Aktivitas Sebagai Petani Tandur
• Petani Baznas Raih Sertifikat Organik Pengelolaan Lahan Pertanian
Hariadi Propantoko adalah peneliti Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP).
Ia mengatakan hal tersebut dalam diskusi virtual #ObrolinPangan15 bertajuk 'Geliat Petani Dalam Peningkatan Akses Pasar'.
Petani kerap menerima harga yang tidak sepadan dengan usahanya.
• Petani Tomat Buang Hasil Panen ke Jalanan, Mengaku Kecewa Harga Tomat Rp 300 Per Kilogram
• Ganjar Terpukau Inovasi Petani Muda Tanam Melon Tanpa Pestisida
Dalam konteks produksi padi, kajian KRKP periode Februari-Mei 2018 menunjukkan, harga gabah petani saat panen raya jauh dari harga pembelian pemerintah (HPP), yaitu sebesar Rp 3.700/kilogram.
Harga yang diterima petani ketika anjlok hanya sebesar Rp 3.000/kilogram. Fenomena ini kemudian terulang kembali pada periode yang sama di tahun 2020.
Menurut Hariadi Propantoko, selain penyerapan rendah di pemerintah, ada distribusi yang terganggu karena pertokoan hingga rumah makan tutup akibat pandemi.

Hal itu diperparah dengan tidak ada yang berbelanja di pasar karena pasar tutup, sehingga produksi menumpuk di petani di daerah.
Ekonom Indef Sebut Pemerintah Kurang Perhatian pada Sektor Pertanian Meski Berkembang saat Pandemi |
![]() |
---|
Pemprov Banten Genjot Sektor Pertanian dan Kelautan Dongkrak Ekonomi |
![]() |
---|
Aplikasi Protan Diluncurkan, Untuk Mempermudah Petani Urus Asuransi Jika Gagal Panen |
![]() |
---|
Rilis Better Life Farming Demi Peningkatan Kesejahteraan Petani, Bayer Indonesia Beri Pelatihan Ini |
![]() |
---|
Rektor IPB University Arif Satria: Jangan Remehkan Petani Muda, Handphonenya Lebih Canggih dari Saya |
![]() |
---|