Virus Corona Jabodetabek
Melihat Proses Pengambilan Plasma Konvalesen di RSPAD Gatot Subroto, Plasma untuk Obati Covid-19
RSPAD Gatot Subroto Jakarta Pusat merupakan salah satu Rumah Sakit yang memiliki alat apheresis untuk pengambilan plasma konvalesen pasien sembuh Covi
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Andy Pribadi
WARTAKOTALIVE.COM, SENEN - Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat atau RSPAD Gatot Subroto Jakarta Pusat merupakan salah satu Rumah Sakit yang memiliki alat apheresis untuk pengambilan plasma konvalesen pasien sembuh Covid-19.
Wartakotalive.com pun diberikan kesempatan untuk melihat langsung proses pengambilan plasma konvalesen ini yang dilakukan oleh mantan siswa secapa AD yang digelar pada Jumat (14/8/2020).
Proses pengambilan plasma konvalesen ini dilakukan di salah satu ruangan Unit Transfusi Darah (UTD) RSPAD, di ruangan ini juga terdapat pengambilan darah bagi pendonor.

Sementara pengambilan plasma konvalesen terdapat ruangan sendiri.
Di dalam ruangan itu terdapat tiga buah alat yang digunakan untuk mengambil dan menyaring darah pendonor untuk dijadikan plasma konvalesen.
Alat itu juga biasa disebut sebagai alat apheresis.
Terdapat tiga tempat tidur yang digunakan untuk pasien yang akan melakukan donor plasma konvalesen.
Mereka dilakukan pengambilan plasma konvalesen seperti saat donor darah biasa, hanya saja darah tersebut dialirkan ke alat apheresis untuk disaring menjadi plasma konvalesen.
"Jadikan untuk pendonor plasma, syaratnya pernah menderita covid, artinya PCR pernah positif, nah mereka ini tanpa gejala, kemudian dinyatakan sudah negatif dengan melakukan PCR dua kali," kata Direktur Pengembangan dan Riset RSPAD, Kolonel CKM dok. Nana Sarnadi di RSPAD, Jumat (14/8/2020).
Dikatakan Nana, proses pengambilan plasma konvalesen melalui beberapa serangkaian tahapan dengan protokol kesehatan yang cukup ketat, dan memastikan jika plasma konvalesen aman sebelum didonorkan.
Untuk itu sebelum pendonor melakukan donor plasma konvalesen, harus dipastikan negatif Covid-19 dengan test PCR sebanyak dua kali.
Setelah itu ada serangkaian pemeriksaan sampel darah pendonor untuk memastikan tidak ada penyakit menular yang diderita.
"Ada beberapa screening yang kami lakukan, pemeriksaan golongan darah hingga screening penyakit menular.
"Kemudian juga pengukuran antibody karena syarat plasma yang diberikan kepada warga antibodynya harus tinggi," katanya.