Pilkada Tangsel
Menghitung Hari Jelang Pilkada Tangsel, Benyamin Davnie Tegaskan Tidak Ada Hari Libur Bagi Kandidat
Menghitung Hari Jelang Pilkada Tangsel 2020, Benyamin : Tidak Ada Hari Libur.
WARTAKOTALIVE.COM, TANGSEL - Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tahun 2020, Benyamin Davnie mengungkapkan dirinya tidak memiliki hari libur.
• Buka Grup Jasa Video Seks Online, Tiga Pemuda di Cengkareng Diciduk Polisi
Hal tersebut disampaikan Benyamin karena seluruh aspek kini tengah mengalami pergeseran imbas pandemi virus corona atau covid-19.
Oleh karena itu, menurutnya tidak ada hari libur bagi seluruh kandidat yang masuk dalam bursa pencalonan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangsel, mengingat hari penentuan tinggal 127 hari, tapatnya tanggal 9 Desember 2020 mendatang.
"Bagi kandidat setiap hari menjadi tidak ada hari libur, karena semua aspek sedang mengalami pergeseran atau perubahan," ungkapnya ditemui di kantor Wali Kota Tangsel, Tangsel pada Senin (10/8/2020).
Tidak hanya dipicu pandemi covid-19, perubahan tersebut katanya dimulai dari digitalisasi seluruh aspek kehidupan masyarakat.
• Setelah Anji, Polda Metro Jaya Akan Panggil dan Periksa Hadi Pranoto Terkait Video Obat Covid-19
Pada era teknologi informasi saat ini, pemerintah katanya harus dapat melayani masyarakat lewat kemudahan teknologi.
Pilkada sekarang ini menurutnya mempunyai momentum yang besar untuk perubahan, terlebih Pilkada Tangsel digelar berbarengan dengan pandemi covid-19.
Keterbatasan dan masalah yang ditemui diungkapkan Wakil Wali Kota Tangsel yang mendampingi Airin Rachmi Diany itu harus menjadi dasar perubahan bagi penyelenggara pemerintahan.
Tujuannya agar pelayanan kepada masyarakat menjadi semakin lebih baik.
• PSI Susul PDIP dan Gerindra Dukung Gibran-Teguh di Pilkada Surakarta 2020
"Corona memaksa kita melakukan meninjau dan mengevaluasi kembali paradigma-paradigma yang lama tentang banyak hal," ungkap pria yang berpasangan dengan Pilar Saga Ichsan dalam Pilkada Tangsel 2020.
"Dengan adanya covid 19 ini kita harus berpikir tentang pendidikan, tentang layanan kesehatan, tentang layanan publik yang lain harus dievaluasi ulang dan ini momentumnya," jelasnya.