Kecelakaan
Ini Cerita Petugas Basarnas Saat Evakuasi Jenazah Multazam Selama 9 Jam yang Jatuh di Gunung Piramid
Petugas dari Basarnas, Polri, TNI, BPBD, relawan, dan masyarakat akhirnya berhasil mengevakuasi jenazah Multazam, pelajar SMAN 1 Tenggarang
WARTAKOTALIVE.COM - Petugas dari Basarnas, Polri, TNI, BPBD, relawan, dan masyarakat akhirnya berhasil mengevakuasi jenazah Multazam (18), pelajar SMAN 1 Tenggarang yang jatuh dari Gunung Piramid di Bondowoso, Jawa Timur, Minggu (9/8/2020) malam.
Butuh waktu sekitar sembilan jam untuk membawa jenazah tersebut sampai ke posko 1.
Adapun jalur evakuasi jenazah Multazam yang jatuh ke jurang terbilang ekstrem.
Sebab, harus melewati tebing jurang di bawah gunung tersebut. Petugas juga terkendala dengan pencahayaan.
• Fakta Gunung Piramid yang Sering Makan Korban Tidak Bisa Sembarang Orang ke Sini

Petugas bahkan harus membuka jalur baru untuk mengevakuasi jenazah.
"Korban berhasil dievakuasi sampai di posko 1 pada Pukul 23.40 WIB," kata Koordinator Pos SAR Basarnas Jember Prahista Dian kepada Kompas.com saat dihubungi, Senin (10/8/2020).
Setelah sampai ke posko 1, jenazah Multazam langsung dibawa ke rumah sakit. Sebelumnya diberitakan Multazam terjatuh setelah hendak turun dari puncak Piramid.
Ada lima pendaki yang mendaki Gunung Piramid, Sabtu (8/8/2020).
"Pukul 16.00 WIB mereka mendaki Gunung Piramid dan bermalam mendirikan camp," tutur Sekretaris BPBD Bondowoso Adi Sunaryadi.
• Pelajar SMAN Tenggarang yang Jatuh di Gunung Piramid Ditemukan dalam Kondisi Meninggal Dunia
Setelah itu, pada hari Minggu (9/8/2020), pukul 06.00 WIB, ada tiga anak yang naik ke puncak Piramid untuk berfoto.
Setelah berfoto mereka turun, dan sekitar pukul 08.00 WIB, satu korban terpeleset jatuh ke tebing sebelah utara.
Setelah tim melakukan pencarian, Multazam ditemukan meninggal dunia dalam keadaan telungkup. Korban ditemukan meninggal sekitar pukul 14.45 WIB.
Pencarian 9 Jam
Jenazah Multazam (18), pelajar SMAN 1 Tenggarang yang jatuh dari Gunung Piramid di Bondowoso, Jawa Timur, akhirnya berhasil dievakuasi, Minggu (9/8/2020) malam.
Butuh waktu sekitar sembilan jam untuk membawa jenazah tersebut hingga posko 1.
Koordinator Pos SAR Basarnas Jember Prahista Dian mengatakan, proses evakuasi dilakukan sejak jenazah korban ditemukan di dasar jurang, yakni sekitar pukul 14.45 WIB.
"Korban berhasil dievakuasi sampai di Posko 1 pada Pukul 23.40 WIB," kata dia pada Kompas.com via telepon, Senin (10/8/2020).
Setelah itu, pukul 23.45 WIB, jenazah korban langsung dibawa ke RSD dr Koesnadi Bondowoso menggunakan ambulans yang sudah disediakan.
Proses evakuasi jenazah cukup lama karena jalur yang dilewati cukup esktrem.
Tim Basarnas bersama anggota Polri, TNI, BPBD, relawan dan masyarakat harus membuka jalur yang jarang dilewati untuk membawa pelajar kelas XII tersebut.
Tim SAR Sebab, jenazah dievakuasi tidak melewati jalur setapak menuju Gunung Piramid, tetapi melewati tebing bagian bawah.
Habis foto
Sekretaris BPBD Bondowoso Adi Sunaryadi membenarkan kejadian tersebut.
Dia mengatakan, ada lima pendaki yang naik ke Gunung Piramid.
• Cerita Pendaki Melewati Punggung Naga Gunung Piramid, Pasca Meninggalnya Thoriq Rizky Maulidan
Mereka melakukan pendakian pada Sabtu (8/8/2020).
"Pukul 16.00 WIB, mereka mendaki Gunung Piramid dan bermalam mendirikan kamp," kata Adi, melalui keterangan tertulis via WhatsApp yang diterima Kompas.com.
Mereka camping di lokasi belakang Punggung Naga.
Lalu pada Minggu pukul 06.00 WIB, ada tiga anak yang naik ke puncak Piramid untuk mengambil foto.
• 10 Fakta Kondisi Jalur Pendakian Gunung Piramid yang Menewaskan Thoriq Rizki Maulidan
Setelah berfoto mereka turun, dan sekitar pukul 08.00 WIB, satu korban terpeleset jatuh ke tebing sebelah utara.
"Kedua saksi minta pertolongan ke bawah atau ke warga," tambah dia.
Selanjutnya, Tim TRC BPBD Bondowoso segera menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Saat ini kami masih mencari lokasi korban jatuh," pungkas dia.
(Kontributor Jember, Bagus Supriadi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Evakuasi Jenazah Multazam dari Gunung Piramid, Petugas Tempuh Jalur Ekstrem hingga Buka Jalan Baru