Virus Corona Jabodetabek
Sejak Kasus Virus Corona Ditemukan, Total 418.000 Warga Jakarta Sudah Menjalani Pemeriksaan Covid-19
Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat, sebanyak 418.000 warga Jakarta jalani pemeriksaan Covid-19.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: PanjiBaskhara
WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat, sebanyak 418.000 warga Jakarta jalani pemeriksaan Covid-19.
Angka itu tercatat mulai awal Maret 2020 atau sejak kasus itu ditemukan sampai Selasa (4/8/2020).
Kepala Dinas Kesehatan (Kasudinkes) DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, spesimen milik orang itu diperiksa di laboratorium milik pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN dan swasta.
Tercatat ada 54 laboratorium jejaring yang dapat mendeteksi Covid-19 berdasarkan spesimen yang ada di DKI Jakarta.
• Rentan Terpapar Virus Corona, Kasatpol PP DKI Minta Jajaran Satpol PP Tingkat Kota Lakukan PCR
• Seorang Pria di Pasar Elang Pademangan Timur Tewas di Becak, Diduga karena Virus Corona
• 100 Persen Perkantoran di Kawasan Menteng Telah Dilakukan Tracing terkait Virus Corona
“Tentu ini nggak mungkin hanya dikerjakan oleh laboratorium kami saja. Kami bahu membahu dengan instansi lain"
"Sehingga kapasitas lab kami ada 10.917 per hari,” kata Widyastuti seperti dikutip dari YouTube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Rabu (5/8/2020).
Menurut dia, komposisi pembiayaannya pemeriksaaan itu sebesar 45,98 persen atau 5.020 sampel dibayar pemerintah daerah alias gratis.
Sedangkan 54,02 persen atau 5.897 sampel yang ada di laboratorium swasta dibayar secara mandiri oleh masyarakat.
“Alhamdulillah warga DKI sudah menunjukkan kemandirian untuk testing melalui laboratorium dan rumah sakit milik swasta,” ujar Widyastuti.
Berdasarkan paparannya, untuk jumlah laboratorium milik pemerintah pusat ada 17 lab dengan kemampuan pemeriksaan 2.660 sampel per hari.
Kemudian milik Pemprov DKI Jakarta ada empat laboratorium dan tiga laboratorium container (mobile) dengan kemampuan pemeriksaan 2.360 sampel.
Kemudian untuk laboratorium swasta ada 29 lokasi dengan kemampuan pemeriksaan 4.917 sampel.
Lalu laboratorium BUMN ada empat lokasi dengan kemampuan pemeriksaan 980 sampel.
“Kami berkolaborasi untuk penguatan ini dengan instansi lain, dan kami bersyukur sekali,” katanya.
PCR Tingkat Kota
Kasatpol PP DKI Jakarta, Arifin meminta jajaran Satpol tingkat kota untuk melakukan pemeriksan test covid-19 PCR.
Hal tersebut dilakukan sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19 terhadap para petugas di lapangan.
Hal ini dikatakan Arifin karena petugas Satpol PP memiliki kerentanan tertular covid-19.
Penyebabnya para petugas berinteraksi dengan banyak orang dan memiliki aktivitas yang cukup padat.
"Kita sampaikan ke teman-teman Dinkes untuk jajaran satpol pp ini memiliki kebutuhan dilakukannya PCR," kata Arifin di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Rabu (5/8/2020).
Dikatakan Arifin, jajaran Satpol PP DKI Jakarta juga telah dilakukan pemeriksaan Covid-19 rapid test.
Bahkan dari pemeriksaan itu didapati 3 orang petugas Satpol PP reaktif, sehingga mereka pun juga diminta isolasi mandiri.
Namun, tiga anggota Satpol PP yang reaktif itu juga telah dilakukan swab test, dan hasilnya seluruhnya negatif Covid-19.
Kendati demikian ia mengaku perlu ada perhatian bersama, agar mengurangi resiko penularan.
Sehingga ia pun terus menghimbau kepada semua anggota Satpol PP untuk mematuhi protokol kesehatan, dan tetap memakai makser dan menjaga jarak.
"Saya pikir itu sangat penting supaya anggota kita sehat terus dan caranya dilakukan PCR baik di wilayah kota, kecamatan dan kelurahan," ucapnya.
Kasus Virus Corona di Indonesia Terus Meningkat
Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi menyebut kasus virus corona di Indonesia terus meningkat.
Berdasarkan data, ungkap Jokowi, kasus virus corona meningkat yang kini mencapai 111.000 kasus lebih virus corona di Indonesia.
Bahkan, papar Jokowi, angka kematian akibat virus corona di Indonesia lebih tinggi dari angka kematian secara global.
Diketahui, angka kematian pasien virus corona di Indonesia tersebut mencapai 0,8 persen.
Hal ini diterangkan Jokowi dalam Rapat Terbatas Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Senin (3/8/2020), yang disiarkan di IG TV @sekretariat.kabinet, dikutip Wartakotalive.com.
"Entah karena kasusnya meningkat atau terutama menengah atas melihat karena orang yang tidak taat pada protokol kesehatan tidak semakin sedikit tetapi semakin banyak"
"dan kita tahu sampai kemarin sudah 111.000 lebih kasus dengan case fatility rate 4,7 persen dan angka kematian di Indonesia ini lebih tinggi 0,8 persen dari kematian global"
"ini saya kira yang jadi PR besar kita bersama" papar Jokowi.
"Selain itu case recovery rate di negara kita data terakhir adalah 61,9. Saya kira juga bagus terus meningkat angkanya," lanjut Jokowi.
Mengingat kasus virus corona Indonesia meningkat, Jokowi memerintahkan jajarannya agar protokol kesehatan dan perubahan perilaku masyarakat menjadi perhatian.
Oleh sebab itu pada kesempatan yang baik ini saya ingin agar yang namanya porotokol kesehatan, perubahan perilaku masyarakat betul betul menjadi perhatian kita," katanya.
Kampanye
Alhasil perintah Jokowi pun keluar dengan fokus menggelar kampanye.
Kampanye dimaksud yakni kampanye pakai masker, kampanye cuci tangan, dan kampanye jaga jarak.
"Saya ingin fokus aja, seperti yang sampaikan waktu yang lalu, mungkin dalam dua minggu ini kita fokus kampanye mengenai pakai masker"
"Nanti minggu dua minggu berikut kampanye mengenai jaga jarak atau cuci tangan misalnya"
"Dua minggu berikut tadi tidak dicampur langsung urusan cuci tangan, urusan jaga jarak, urusan tidak berkemurumun, pakai masker," ucapnya.
Jika kampanye protokol kesehatan tersebut dilakukan bersamaan, jelas Jokowi, tidak ditangkap secara cepat oleh masyarakat.
"Kalau barengan mungkin di kalangan atas bisa ditangkep secara cepat, tapi yang di bawah ini yang menurut saya memerlukan satu persatu
Melibatkan PKK
Menjalankan kampanye pakai masker, kampanye cuci tangan dan kampanye jaga jarak, kata Jokowi, melibatkan ibu-ibu PKK atau Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga.
"dan saya ingin melibatkan PKK. Kita coba PKK. Nah ini istri Mendagri ini yang nanti saya enggak tau tapi ibu ibu nanti khawatir mengenai masalah covid mungkin kita rem"
"tapi kalau ibu ibu siap saya kira PKK ini sangat efektif door to door urusan masker. urusan perubahan perilaku harus betul-betul harus kita lakukan"
"dengan komunikasi mungkin di tv dan di medsos dan lain lain secara massive selama dua minggi ini, dengan cara cara yang berbeda," katanya.
Update Kasus Covid-19 Indonesia 1 Agustus 2020
Jumlah pasien Virus Corona (COVID-19) di Indonesia bertambah 1.560 orang, per Sabtu (1/8/2020).
Sehingga, hari ini total ada 109.936 kasus positif. Hal itu seperti dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id.
Sementara, jumlah pasien sembuh bertambah 2.012 orang, sehingga total pasien sembuh ada 67.919 orang.
Sedangkan pasien yang meninggal bertambah 62 orang, sehingga total ada 5.193 pasien Covid-19 yang meninggal.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 1 Agustus Juli 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 22.324 (21.0%)
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 21.767 (19.2%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 9.659 (8.3%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 9.552 (9.3%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 6.584 (6.3%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 6.160 (5.7%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 3.962 (3.3%)
BALI
Jumlah Kasus: 3.448 (3.2%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 3.427 (3.5%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 3.087 (3.0%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 2.648 (2.2%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 2.065 (2.0%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 1.858 (1.9%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 1.760 (1.6%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 1.543 (1.5%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 1.433 (1.0%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 1.157 (0.6%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 1.124 (1.1%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 948 (0.9%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 787 (0.7%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 741 (0.5%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 491 (0.4%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 451 (0.4%)
RIAU
Jumlah Kasus: 446 (0.3%)
ACEH
Jumlah Kasus: 415 (0.2%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 387 (0.4%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 284 (0.2%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 255 (0.3%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 232 (0.2%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 218 (0.2%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 207 (0.2%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 193 (0.2%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 168 (0.1%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 145 (0.2%).
(FAF/JOS/CC/Wartakotalive.com)