Ledakan di Beirut

Beirut Bergolak Akibat Ledakan Dahsyat, Jumlah Korban Tewas Capai 100 Jiwa, 4.000 Luka

Setelah ledakan gudang penyimpanan mengirim gelombang ledakan dahsyat di seluruh Beirut dan menewaskan sedikitnya 100 orang dan melukai 4.000 lainnya.

EPA/aljazeera.com
Bangunan di sekitar pusat ledakan di Beirut, Lebanon mengalami kerusakan parah. 

Bagi banyak orang, ledakan itu adalah pengingat mengerikan dari perang saudara 1975-1990 yang mengguncang negara dan menghancurkan petak-petak Beirut, banyak yang telah dibangun kembali.

Rekonstruksi pasca-perang dan korupsi politik membuat Lebanon dililit utang besar.

"Dengan ledakan ini mereka membawa kami kembali ke tahun-tahun perang. Para pemimpin kami dalam keadaan koma," kata Ali Abdulwahed (46), seorang manajer di sebuah restoran di sebelah parlemen.

Mundur Sebagai Sekda Kota Tangerang Selatan, Muhamad Yakin Bakal Datang Dukungan PDIP

Para pejabat mengatakan jumlah korban diperkirakan akan meningkat setelah ledakan di gudang-gudang pelabuhan yang menyimpan bahan-bahan yang sangat eksplosif.

Ledakan itu adalah yang paling kuat yang pernah terjadi di Beirut, sebuah kota yang masih dilanda perang saudara tiga dekade lalu dan terhuyung-huyung akibat krisis ekonomi dan gelombang infeksi virus corona.

Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan, 2.750 ton amonium nitrat, yang digunakan dalam pupuk dan bom, telah disimpan selama enam tahun di pelabuhan tanpa langkah-langkah keamanan.

Dia menyebutnya "tidak dapat diterima".

 Politikus PKS: Harus Ditindak Tegas Pembakaran Poster Bergambar Tokoh FPI Habib Rizieq

Sumber resmi yang berkaitan dengan penyelidikan awal menyebut insiden itu disebabkan kelalaian.

Orang-orang Lebanon biasa mengarahkan kemarahan kepada para politisi yang telah mengawasi selama beberapa dekade korupsi negara dan pemerintahan yang buruk yang menjerumuskan bangsa ke dalam krisis keuangan.

Perdana Menteri Hassan Diab menjanjikan pertanggungjawaban atas ledakan di "gudang berbahaya" itu dan menambahkan "mereka yang bertanggung jawab akan membayar harganya".

Para pejabat tidak mengatakan apa yang menyebabkan kobaran api yang memicu ledakan itu.

 Turki dan Rusia: Musim Tentara Bayaran

Sebuah sumber keamanan dan media mengatakan api dimulai dengan pekerjaan pengelasan yang dilakukan di sebuah lubang di gudang.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved