Ledakan di Beirut
Akibat Ledakan di Beirut, Sekitar 250.000 Orang Kehilangan Tempat Tinggal
suara ledakan terdengar sampai Siprus, yang dipisahkan oleh Laut Tengah, berjarak sekitar 200 km dari Beirut
Penulis: | Editor: Bambang Putranto
Wartakotalive, Jakarta - Ledakan hebat yang terjadi di Ibu Kota Lebanon pada Selasa kemarin menyebabkan kerusakan kawasan permukiman yang luas, sehingga diperkirakan antara 200.000 sampai 250.000 orang kehilangan tempat tinggal.
Sedemikian hebat ledakan tersebut sehingga suaranya terdengar sampai di Siprus, yang dipisahkan oleh Laut Tengah, berjarak sekitar 200 km dari Beirut.
Menurut catatan badan meteorologi dan geofisika Jerman, ledakan itu menimbulkan gempa berkekuatan 3,5 magnitudo.
Data sementara yang dikeluarkan pemerintah Lebanon menyebut ledakan yang diduga bersumber dari bahan kimia amonium nitrat tersebut telah menewaskan paling sedikit 100 orang, dan lebih dari 4.000 orang lagi mengalami luka-luka.
Jumlah korban diperkirakan masih akan bertambang mengingat masih banyak bangunan yang runtuh belum disentuh oleh petugas pertolongan.
Presiden Lebanon Michel Aoun hari ini mengadakan sidang kabinet dadakan.
Diperkirakan kabinet akan memutuskan untuk memberlakukan keadaan darurat selama dua pekan di Beirut.
Menurut Gubernur Provisi Beirut Marwan Abboud, sebanyak 200.000 sampai 250.000 orang telah kehilangan tempat tinggal.
Pemerintah, katanya, sedang bekerja keras untuk menyediakan tempat sementara, makanan, dan air untuk mereka.

Selain menghancurkan banyak sekali rumah, infrastruktur pelabuhan Beirut, dan gedung-gedung, sejumlah rumah sakit juga mengalami kerusakan parah.
Padahal rumah sakit justru sangat dibutuhkan dalam situasi bencana seperti itu.
"Dokter Mirna Doumit, direktur sebuah rumah sakit di Beirut, mengungkapkan tiga rumah sakit mengalami rusak parah.
"Maka kami terpaksa memindahkan pasien ke rumah sakit lainnya. Ini merupakan bencana, dan pukulan berat bagi layanan kesehatan, yang sudah berdarah-darah," kata Mirna, dikutip aljazeera.com, Rabu, 5 Agustus 2020.
Layanan kesehatan Lebanon memang sedang kelimpungan akibat krisis politik, dan ekonomi, yang berbareng dengan pandemi virus corona ini.
Berdasarkan data terbaru, di negeri itu terdapat kasus infeksi covid-19 sebanyak 5.271, dengan kematian 65 orang.
Namun, sebelum pandemi terjadi Lebanon sudah terlilit krisis ekonomi akibat salah urus, dan korupsi.
Laporan Terbaru: Akibat Ledakan Maha Dahsyat di Beirut, 40 Persen Infrastruktur Ibu Kota Remuk Parah |
![]() |
---|
Setelah Ledakan di Beirut, DPR Lebanon Beri Kewenangan Penuh Militer Kendalikan Negara |
![]() |
---|
Khaldiya Tinggalkan Suriah Hindari Perang, namun Tewas di Beirut akibat Ledakan Maha Dahsyat |
![]() |
---|
Setelah Ledakan di Beirut, Demo Merebak, Sejumlah Menteri Mengundurkan Diri |
![]() |
---|
Masih Sekitar 100 Orang Belum Diketahui Nasibnya akibat Ledakan Maha Dahsyat di Beirut |
![]() |
---|