Bisnis
Raih Kinerja Positif Kuartal I 2020, PT Sierad Produce Tbk Luncurkan Nama dan Branding Baru
Nama 'Sierad' terkait dengan nama keluarga yang saat ini tidak ada hubungan lagi dengan bisnis perusahaan.
Penulis: Hironimus Rama | Editor: Fred Mahatma TIS
Pencapaian positif ini berlanjut pada Kuartal pertama (Q1) 2020 dengan penjualan mencapai Rp 1,15 Triliun, meningkat dibandingkan Q1 2019 sebesar Rp 928 miiiar.
Perseroan sudah banyak berubah, mulai dari orang-orangnya, sistem, dan strategi bisnis. Apalagi nama 'Sierad' juga terkait dengan nama keluarga yang saat ini tidak ada hubungan lagi dengan bisnis perusahaan.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - PT Sierad Produce Tbk (“Perseroan”) berhasil membukukan kinerja positif pada akhir tahun 2019.
Perseroan mencatat Laba Bersih Tahun Berjalan sebesar Rp 79,7 miliar naik 207,69℅ dibanding tahun 2018 sekitar Rp 25,9 miliar.
Penjualan bersih Perseroan tercatat sebesar Rp 4.106 triliun, meningkat 31,6℅ atau setara dengan Rp 986 miliar dibandingkan penjualan bersih tahun 2018 sejumlah Rp 3.120 triliun.
Pencapaian positif ini berlanjut pada Kuartal pertama (Q1) 2020 dengan penjualan mencapai Rp 1,15 Triliun, meningkat dibandingkan Q1 2019 sebesar Rp 928 miiiar.
Laba usaha di Q1 2020 senilai Rp 59,2 miliar meningkat dibandingkan Q1 2019 sebesar 36,6 miliar.
• Sasar Milenial, UOB Indonesia Luncurkan Bank Digital TMRW, Lebih Mudah, Transparan, dan Menarik
• PT Synnex Metrodata Indonesia Jadi Authorized Distributor Solusi Keamanan Siber Inovatif Trend Micro
"Kinerja Q1 2020 masih positif. Untuk Q2 masih diaudit. Tetapi saya yakin masih positif meskipun ada wabah Covid-19," kata Direktur Utama PT Sierad Produce Tbk Tommy Wattimena dalam acara Public Expose Webinar dengan tema tema 'Poultry Rethinking' di Ayana Midplaza, Jakarta, Selasa (4/8/2020).
Menurut Tommy, Covid-19 cukup berdampak terhadap kinerja Perseroan pada saat awal masuk ke Tanah Air.
"Pada awal pandemi Covid-19, kami kaget karena pasar, mal, dan restoran tutup. Harga ayam turun drastis sampai Rp 8.000. Bahkan banyak petani yang membagikan ayam gratis ke masyarakat sehingga rugi banyak," jelasnya.
Tetapi sektor frozen food malah tumbuh selama Covid-19 karena banyak yang masak di rumah dan bikin katering. Selain itu, kesadaran akan higienitas meningkat.
"Masyarakat ingin memastikan makanan yang disantap bersih dan sehat. Kami yakin tren ini akan terus berlanjut, bukan hanya selama Covid-19 saja," imbuhnya.
Seiring berjalannya waktu, saat memasuki masa adaptasi kebiasaan baru (new normal), kondisi pasar semakin membaik sehingga kinerja Perseroan tetap terjaga.
"Sejauh ini kinerja perusahaan masih bagus sehingga tidak ada karyawan yang diberhentikan," ujar Tommy.
• Mulai Rp 133 Juta, Ini Lelang Rumah Murah di Bekasi, Simak Tata Cara Lelang di BTN
• Hari Anak Nasional, Frisian Flag Ajak Orangtua Hadirkan Kebahagiaan Anak di Rumah, Ini Tipsnya

Branding Baru
Dalam public expose ini, Perseroan juga memperkenalkan nama dan branding baru yaitu PT Sreeya Sewu lndonesia Tbk.
Penerapan perubahan nama dan logo ini akan dijalankan secara bertahap dari sisi operasional, logistik maupun sisi hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku, sehingga rencananya pada bulan September, nama dan logo baru Perseroan sudah efektif.
"Sejak 2017, kita telah melakukan transformasi. Dulu Perseroan menitikberatkan pada price (harga murah) dan upstream (jualan pakan dan ayam)," tutur Tommy.
"Sekarang kita ingin lebih seimbang. Kita tidak hanya menawarkan produk yang murah tetapi juga meluncurkan produk-produk inovatif demi meningkatkan performa," tambahnya.
• Guardian Donasi Rp 500 Juta bagi Masyarakat Terdampak Covid-19, seperti Driver Gojek dan Pelaku UMKM
Tak hanya itu, lanjutnya, Perseroan juga sudah banyak berubah, mulai dari orang-orangnya, sistem dan strategi bisnis.
Apalagi nama 'Sierad' juga terkait dengan nama keluarga yang saat ini tidak ada hubungan lagi dengan bisnis perusahaan.
"Dengan berbagai pertimbangan ini, kita putuskan ganti nama Perseroan dengan nama baru," papar Tommy.
Nama baru ini juga akan mempertegas bahwa PT Sreeya Sewu Indonesia merupakan bagian dari Group Gunung Sewu Kencana.
Tommy menjelaskan bahwa kata Sreeya yang berasal dari Bahasa Sanskrit memiliki beberapa arti antara lain “menguntungkan”, “kesejahteraan", serta “kesuburan".
Peluang baru
Di bawah filosofi “ln Partnership We Prosper", Perseroan bertujuan untuk tumbuh dan berkembang bersama para mitra usahanya dengan tidak hanya sekadar memanfaatkan peluang, tetapi juga menciptakan dan menyediakan peluang baru untuk berbagi nilai dan kesejahteraan bersama.
"Ini adalah identitas baru kami sebagai bagian dari landmark transformasi perusahaan dari yang sebelumnya poultry/farming oriented menjadi customer solution oriented disertai tranformasi digital didalam menjalankan usaha," ujar Tommy.
Dengan nama dan branding baru, Perseroan ingin menjadi perusahaan yang beda dan memberi kontribusi bagi pengembangan industri poultry di Tanah Air.
"Kita ingin memberikan saran bagaimana bikin pakan yang bagus, bikin teknologi untuk membantu petani-petani meningkatkan produktivitas sehingga memicu adanya kolaborasi antara pemerintah, petani dan pelaku usaha ritel di Indonesia," tambahnya.

Potensi besar
Perseroan melihat potensi industri poultry di Indonesia sangat besar karena populasi penduduk yang banyak. Apalagi jumlah penduduk usia muda di Tanah Air cukup besar.
"Industri ini sangat strategis untuk kemajuan bangsa kita karena pemerintah sedang mengkampanyekan perang melawan stunting yang membutuhkan protein dari ayam," tambah Tommy.
Untuk mendukung program pemerintah ini, strategi Perseroan adalah mendemokratisasikan Protein ke masyarakat dengan membangun cold chain infrastructure dan logistik serta meluncurkan produk yang berkualitas dengan harga terjangkau sehingga memberikan aksesibilitas ke seluruh lapisan masyarakat.
Strategi lain yang ditempuh adalah menawarkan tidak hanya pakan yang terjangkau dengan Performance yang baik, tapi juga membangun solusi bagi para mitra untuk meningkatkan manajemen para petani unggas dengan teknologi digitalisasi yang tepat.
"Hal ini diharapkan mampu membuat industri Unggas kita lebih sehat dan win-Win untuk semua pelaku
industri," ujar Tommy.
Inovasi
Perseroan juga memperbaharui konsep berbisnis Poultry yang tidak hanya menjual hasil produksi namun juga harus memberikan nilai tambah kepada konsumen dan mitra usaha.
Berangkat dari hak masyarakat untuk memperoleh protein hewan sebagai bagian dari asupan gizi, Perseroan memperkenalkan berbagai inovasi strategis dalam meningkatkan kinerjanya.
"Kami menawarkan produk makanan olahan dengan kemasan yang super terjangkau, menawarkan peluang usaha bagi masyarakat dalam bentuk Reseller maupun menjadi mitra Outlet Ayam Goreng Bikin Tajir bekerjasama dengan Wahyoo Group," jelas Tommy.
"Selain itu juga menjadi pioneer Halal Blockchain program yang mengedepankan transparansi atas proses potong ayam segar sesuai dengan syariat islam di Rumah Potong Syam Perseroan," imbuhnya.
Pakan ternak bernutrisi
Selain itu Perseroan juga menjadi yang pertama di Indonesia dalam meluncurkan Pakan Ternak yang mengandung sari pati buah nanas, kaya akan enzim dan nutrisi yang berguna bagi kesehatan ternak sehingga dapat menghasilkan ternak ayam yang lebih gemuk dan sehat dengan rasa daging yang lebih enak.
Terakhir, Perseroan juga memaparkan perkembangan Smart Farm, konsep peternakan Smart Poultry Farming yang telah diluncurkan oleh Perseroan tahun 2019 yang lalu.
"Hasil memuaskan atas penerapan Smart Farm telah diperoleh Perseroan dalam bentuk peningkatan IP (Indeks Performa) diatas standard rata -rata Nasional," kata Melvin Winata, Business Development Manager PT Sierad Produce, Tbk.