Berita Daerah

Sempat Rasakan Kelamnya Hidup di Jakarta, Pria di Yogyakarta Dirikan Panti untuk Anak Jalanan

Dia mendirikan panti untuk anak jalanan, orang dengan gangguan jiwa ( ODGJ) dan lansia di Yogyakarta dengan nama Wisata Rumah Jiwa Hafara.

Editor: Dodi Hasanuddin
Kompas.com
Ilustrasi: Anak Jalanan 

Nama Hafara Singkatan dari Hadza min Fadli Rabbi berdiri pada 2004. Awalnya Panti Hafara berdiri di tanah sitaan bank di kawasan Gonjen, Tamantirto, Kasihan, dan pindah di Desa Brajan, Tempuran, Tamantirto, Kasihan, Bantul.

Di sana, panti itu menggunakan tanah kas desa. Namun, karena tidak bisa diperpanjang akhirnya menemukan lahan di lokasi sekarang.

Titik balik yang membawanya menjadi 'Babe' bagi puluhan orang jalanan.

"Pendirian panti itu awalnya karena di sebenarnya kawan-kawan di jalanan itu punya potensi," ucap Chabib ditemui di Wisata Rumah Jiwa Hafara Sabtu (1/8/2020).

Menurut dia, selama ini di Yogyakarta sudah ada perda tentang anak jalanan tetapi belum ada solusi ke depannya.

Berubah Nama 

Sejak tiga tahun terakhir, Panti Hafara berubah menjadi Wisata Rumah Jiwa Hafara untuk mengubah pandangan tentang anak jalanan, lansia dan ODGJ.

Saat ini, ada 94 orang lansia dan ODGJ yang tinggal di pondok. Dari pengamatan Kompas.com suasana rumah jiwa tergolong nyaman dan bersih.

Saat Babe, panggilan akrab Chabib, masuk ke ruangan, ia disambut seorang lansia yang ditemukannya beberapa tahun lalu.

Lansia perempuan itu tersenyum dan mengulurkan tangan untuk bersalaman sambil bercanda dengan Babe, tak jauh dari aula yang juga untuk sembahyang, dua orang lansia duduk termenung di kursi roda karena sakit stroke.

Ruangan kamar termasuk kamar mandi mereka cukup bersih dengan suasana yang nyaman.

"Di sini ada 94 orang, anak jalanan di luar yang dilakukan pendampingan ada 150 orang, dan sekitar 800 lansia yang kita dampingi," ucap Babe.

Mereka berasal dari sekitar DIY dan juga hasil pengamanan dari Satpol PP. Jika panti karantina milik pemerintah, mereka akan dikirim ke Hafara untuk ditampung.

"Dulu saya diburu satpol PP, sekarang saya memburu satpol PP," kata Babe yang menghentikan wawancara sejenak untuk menyuntikkan insulin ke tubuhnya akibat penyakit diabetes yang diderita 3 tahun terakhir.

Mulai Rp 2 Juta, Realme C15 Punya Fitur Kamera Hitam Putih dan Retro, Ini Keunggulan dan Spesifikasi

Tiga Residivis Begal Berkomplot Lagi, Kali Ini Ditangkap Kawanan Polisi Beserta Alat Hisap Sabu

Selain mendirikan yayasan untuk menampung ODGJ, lansia, anak jalanan, hingga pengguna narkoba, dia juga membuka pemulasaraan jenazah tak dikenal.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved