Virus Corona
Terdampak Pandemi, Pilot ini Banting Setir Jadi Kurir Makanan, Dulu Gaji Rp 2 Juta, kini Rp 250.000
Semenjak penerbangan dibatasi, Anwar kini kehilangan pekerjaannya karena keuangan perusahaan tempatnya bekerja memburuk.
Saat menjadi pilot, Anwar bisa mendapatkan penghasilan RM600 (Rp2 juta) per hari.
Kini ia hanya menghasilkan sekitar RM50 (Rp171 ribu) hingga RM70 (Rp240 ribu) per hari.
Selain pendapatannya yang turun drastis, Anwar juga harus menerjang cuaca buruk, lalu lintas, dan pelanggan yang marah.
Namun, Anwar mengatakan bahwa ia terus bertekad untuk menjaga keluarganya tetap bertahan dan telah memulai usaha kecilnya sendiri untuk menambah penghasilannya.
Guide Wisata di Jatim mulai Banting Stir
Sebelumnya, berhentinya sektor pariwisata akibat penyebaran virus Corona atau Covid 19, membuat lebih dari 600 pelaku usaha guide atau pramuwisata di Jatim menganggur.
Ketua Himpunan Pariwisata Indonesia (HPI) Jatim Sujai Asmed mengakui bila para guide sudah mulai kehilangan pekerjaan sejak akhir Februari 2020.
"Terakhir saat kami ramai-ramai menunggu kedatangan kapal pesiar atau Cruise yang akan sandar di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, itulah harapan kerja kami terakhir di wilayah Jatim, tapi akhirnya juga batal, karena tidak boleh sandar," kata Sujai Asmed, saat dihubungi Senin (4/5/2020).
Karena tidak jadi sandar di Surabaya, sudah tentu kapal itu tidak jadi sandar ke Probolinggo. Alhasil, kegiatan para guide sudah mulai kosong.
Kini sudah hampir dua bulan lebih, para guide ini tidak lagi bekerja.
"Kami sudah mulai banting stir. Karena kalau kami berharap guide, sudah tidak ada lagi wisawatan yang kami layani, dan tempat wisata yang buka," jelas Sujai.
Di bulan Maret, masih banyak anggota yang hidup dari tabungannya.
Tapi di bulan April, mereka sudah tidak bisa berharap dengan tabungan, tapi sudah mulai melakukan kegiatan usaha lainnya.
"Menjadi reseller produk makanan, alat kesehatan, masker dan lainnya. Yang bisa jahit mulai produksi masker," jelas Sujai.