Pendapat Riko Simanjuntak ketika PSMS Medan Sulit Naik Kelas ke Liga 1

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Penyerang sayap Persija Jakarta, Riko Simanjuntak mengaku sedih atas prestasi PSMS Medan yang berada di kasta kedua kompetisi sepakbola Indonesia.

tim asal tanah kelahirannya yakni PSMS Medan yang harus berada di kasta kedua.

Sebagai tim yang memiliki sejarah panjang di sepakbola Indonesia, Riko menilai klub sepakbola asal tanah kelahirannya itu tidak layak berada di kompetisi Liga 2.

Riko Simanjuntak memiliki harapan besar PSMS Medan bisa kembali bersaing di kompetisi kasta tertinggi sepakbola yakni Liga 1.

Skuat berjuluk Ayam Kinantan itu terakhir kali harus terdegradasi dari Liga 1 ke Liga 2 pada musim kompetisi tahun 2018.

• Riko Simanjuntak Mengenang Pengalaman Tak Terlupakan Jadi Kapten Persija Jakarta

• Dikaitkan dengan PSMS Medan, Riko Simanjuntak: Belum Ada Komunikasi,Kontrak di Persija Masih 3 Tahun

Kala itu, performa tim yang ditangani pelatih Peter Butler itu tidak bisa bersaing dengan tim-tim lain di Liga 1 2020.

Di sisi lain, Riko Simanjuntak pernah memperkuat PSMS Medan pada awal kariernya di kompetisi sepakbola Indonesia pada tahun 2012-2013.

Dalam wawancara dengan YouTube Kedanku TV, Riko mengaku sedih melihat performa tim asal tanah kelahirannya tidak bisa bersaing dengan tim lain di Liga 1.

Apalagi PSMS Medan sudah memiliki nama besar dan menjadi salah satu tim yang ditakuti klub lainnya.

• Riko Simanjuntak Serahkan Nasib ke Manajemen Persija Terkait Masa Depan

• Ambisi Lolos ke Liga 1, PSMS Medan Tertarik Datangkan Riko Simanjuntak

Kini, nasib tim Ayam Kinantan harus terseok-seok dan berjuang lagi untuk kembali ke kompetisi kasta teratas di Liga Indonesia.

"Sebagai putera daerah tentu sedih dan prihatin melihat klub sebesar PSMS bermain di Liga 2, apalagi zaman perserikatan begitu besar. Nggak layak main di Liga 2," kata Riko Simanjuntak.

Menurut Riko, salah satu yang perlu dilakukan PSMS Medan jika ingin kembali berprestasi di sepakbola Indonesia yaitu perbaikan di jajaran manajemen klubnya.

Manajemen klub memang pondasi utama untuk membuat tim menjadi kuat dan solid dalam menghadapi kompetisi sepakbola.

"Perlu dibenahi manajemen, karena manejemen pondasi. Sepakbola sekarang itu industri, cuma satu-satunya klub kebanggaan masyarakat Sumatera Utara ya PSMS Medan," ujar Riko.

• Markas Baru Persija Jakarta, Riko Simanjuntak Kenang 3 Gol di Stadion Sultan Agung

• Semangat Main di Stadion Sultan Agung, Riko Simanjuntak: di Bantul Banyak Hasil Positif

Sejatinya, menurut Riko, PSMS memiliki banyak modal untuk bisa kembali bertarung di kompetisi kasta tertinggi Liga Indonesia.

"Gampang lah di Medan ini untuk dapatkan investor banyak pabrik dan proyek. Kalau mereka mendukung, pasti PSMS bisa bangkit," kata Riko.

"Apa yang nggak ada di sini kota ketiga terbesar di Indonesia. Antusias juga besar dari masyarakat Sumatera Utara buat dukung PSMS," katanya.

Pemain asal Pematang Siantar itu mengaku iri melihat tim-tim dari daerah lain yang banyak berlaga di Liga 1.

• Ini Alasan Riko Simanjuntak Pilih Nomor 25 Menempel di Punggung Jersey Persija Miliknya

• Riko Simanjuntak Ungkap 2 Tempat Favorit dan Paling Berkesan Setelah 3 Tahun Tinggal di Jakarta

Hal tersebut membuatnya heran mengapa tim PSMS Medan tak bisa bersaing di kompetisi kasta tertinggi di Indonesia.

"Kita lihat di Jawa Timur hampir rata-rata klub Liga 1 dari sana, itu membuat Riko iri. Saya sebagai warga Sumatera Utara sedih lihat PSMS sekarang, nggak layak pokoknya," ucapnya.

Riko mengaku bahwa dirinya suatu saat ingin kembali bergabung dengan tim tanah kelahirannya tersebut.

Pemain berusia 28 tahun itu ingin membantu mengangkat nama PSMS Medan hingga bisa disegani lagi di Indonesia.

"Untuk kebaikan PSMS saya aminkan (bergabung dengan PSMS Medan), yang penting tadi PSMS kembali bisa besar namanya di Indonesia," kata Riko Simanjuntak.