Idul Adha

Antisipasi Hewan Kurban Sakit di Lokasi Pemotongan, Sudin KPKP Jakarta Timur Terjunkan Tim

Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Timur akan lakukan pemeriksan di H-1 terhadap hewan kurban.

Penulis: Joko Supriyanto | Editor: PanjiBaskhara
istimewa
Ilustrasi - pemeriksaan hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Antisipasi hewan kurban sakit di lokasi pemotongan, Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Timur akan lakukan pemeriksan di H-1.

Dijelaskan Kepala Seksi Peternakan dan Kesehatan Hewan Sudin KPKP Jakarta Timur, Irma Budiany, jikalau sehari sebelum pelaksanaan pemotongan hewan kurban, pihaknya akan menerjunkan tim.

Penerjunan tim tersebut untuk kembali melakukan pemeriksaan kesehatan hewan.

"Nanti di tanggal 30 Juli 2020 itu kami terjunkan tim untuk melakukan pemeriksaan kesehatan hewan di masjid-masjid yang melakukan pemotongan," kata Irma dikonfirmasi, Sabtu (25/7/2020).

 Di Lapak Penjual Hewan Kurban di Bekasi Ini, Hafal Lima Juz Al Quran Gratis Kambing

 Jumlah Penjual Hewan Kurban di Jakarta Pusat Menurun Drastis, Pemicunya Pandemi dan Penjualan Online

 Pandemi Virus Corona, Pemerintah Kota Depok Terjunkan 63 Petugas, Amankan Penyembelihan Hewan Kurban

Irma mengatakan langkah yang dilakukan ini mengantisipasi temuan hewan-hewan yang tidak layak menjadi hewan kurban.

Sehingga ia ingin memastikan jika hewan kurban yang akan di potong sehat dan sesuai syariat islam.

"Jadi siapa tahu ada yang kelewat misalnya udah ke pilok tapi ke beli, atau kondisnya gak sehat. Intinya pemeriksaan ante mortem sebelum di potong," kata Irman.

Dikatakan Irma, jika ditemukan hewan kurban yang tidak layak dipotong, maka pihaknya akan menyarankan untuk tidak memotong terlebih dahulu.

Pihak Sudin KPKP nantinya akan memberikan obat pada hewan kurban itu.

Nantinya pemeriksaan ini akan dilakukan secara serentak di 10 Kecatamatan pada 30 Juli 2020 dengan terjunkan 130 personil.

Dimana masing-masing Kecamatan terdiri dari 13 orang.

"Jadi kita sarankan untuk tidak di potong dulu, atau potong berjarak, jadi kalo misalnya sudah sehat boleh di potong tapi kalo ngak sehat kita sarankan tidak di potong," katanya.

Pemeriksaan seperti ini dikatakan Irma, juga telah dilakukan di 205 lokasi penampungan hewan kurban di Jakarta Timur.

Ada 1 hewan yang ditemukan dalam keadaan cacat, sehingga pihaknya menandai dengan pilok agar tidak dijual oleh pedagang.

"Jadi kalo emang sudah tidak sehat misalnya itu kita tandai pakai pilok, jadi biar ngak di jual lagi"

"Tapi kalo masih bisa di sembuhkan itu bisa dijual, tapi setelah petugas memastikan jika kondisinya sehat," ucapnya.

Irma Budiany mengatakan jika jumlah hewan hewan kurban yang masuk ke Jakarta Timur mengalami penurunan.

Irma menerangkan, penurunan ini diketahui berdasarkan data yang diperoleh Sudin KPKP Jakarta Timur.

Data tersebut diperoleh pasca lakukan pendataan sekaligus melakukan pemeriksaan hewan kurban di beberapa titik penampungan.

"Kalo penuruan pasti ada tahun lalu saja itu jumlah penampungan hewan kurban di Jakarta Timur ada 543 lokasi. Jadi penurunan itu kurang lebih 30 persen," kata Irma dikonfirmasi, Sabtu (25/7/2020).

Di tahun ini dikatakan Irma, jumlah lokasi penampungan hewan kurban di Jakarta Timur sebanyak 305 lokasi.

Sehingga dibandingkan tahun lalu yaitu 543 lokasi, terjadi penurunan yang cukup signifikan.

Sementara hewan kurban yang terperiksa total hingga Jumat (24/7) kemarin berjumlah 21.077 hewan kurban.

Dengan rincian, sapi 7.142 ekor, kerbau 204 ekor, kambing 11.753 ekor, dan domba 1.978 ekor.

Irma mengatakan jika penurunan jumlah hewan kurban yang datang ke Jakarta Timur tak lain imbas dari pandemi Covid-19, sehingga banyak pedagang yang khawatir memasok ke Jakarta.

"Sebenarnya kalo by order juga masih dikit ya, tapi memang yang besar itu karena pandemi, jadi mereka pikir Jakarta itu ketat, sehingga penjualnya pun takut ke sini," katanya.

Dari puluhan ribu hewan yang terperiksa, Irma menyebut jika ada 13 ekor hewan kurban yang ditemukan dalam keadaan sakit.

Kendati demikian ia menyebut kondisinya masih dapat di obati.

Nantinya pemeriksaan hewan sakit ini akan dilakukan secara berkala.

Sehingga memastikan jika hewan kurban itu benar-benar dalam kondisi sehat sesuai dengan aturan yang ada sebelum di jual.

"Kalau sakit itu bukan sakit parah, cuma memang kondisinya lemas. Makannya kita memberikan vitamin"

"dan diharapkan nanti pas hari H bisa sembuh dan dapat dijual kembali, tapi sebelum di jual kita cek lagi nanti, bener sembuh belum," ucapnya.

Pedagang hewan kurban mulai mengelar dagangan hewan kurban di Jalan Anyer Kolong, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis(23/7/2020).

Puluhan kambing yang baru di datangkan dari Banjar Jawa Barat ini digelar di atas trotoar jalan.

"Sepi mas. Tahun- tahun sebelumnya kalo hewan kurban baru datang sudah banyak yang melihat"

"Hari ini baru staf Kedutaan Palestina itu juga cuma ngecek harga" ujar Anto yang bertahun-tahun berjualan hewan kurban di tempat yang sama.

(JOS/JHS/Wartakotalive.com)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved