Aksi KKB Papua
Mendagri Tito Karnavian Siap Tambah Pasukan Jika Masih Kurang untuk Tangkal Teror KKB Papua
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegaskan siap menambah pasukan di Papua jika dirasa masih kurang.
Berikut rangkuman faktanya dilansir dari Kompas.com dan Antara.
1. Anggota KKB Papua Egianus Kogoya
Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III memastikan dua korban yang tertembak di Nduga adalah anggota KKB Papua yang merupakan anggota dari kelompok pimpinan Egianus Kogoya.
"Memang benar Tim Satgas Pamtas Yonif PR 330/TD, Sabtu (18/7), melakukan penghadangan terhadap dua anggota KKB pimpinan Egianus Kogoya di Kenyam" kata Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kol Czi Gusti Nyoman Suriastawa, dilansir dari Antara.
Dia membenarkan, dari laporan yang diterima terungkap tewasnya dua anggota KKB Papua pada Sabtu (18/7), dan mendapatkan sejumlah barang bukti berupa satu pucuk senjata api jenis revolver dan HP milik anggota TNI yang dicuri serta uang tunai Rp 9 jutaan.
2. Diintai oleh Tim Satgas
Melansir dari Kompas.com dalam artikel 'Ayah dan Anak Terduga KKB Tewas Ditembak, TNI Sita Pistol Revolver', kronologinya berawal dari pengintaian oleh tim Satgas Pamtas menggunakan teropong.
Dalam pengintaian tersebut, tim kemudian melihat ayah dan anak ini membawa senjata SPR 1 AW.
Dari pantauan tim, EK dan SK kepergok sedang melakukan transaksi senjata lalu bergabung dengan warga yang akan menyeberang sungai.
"Terlihat dua orang KKB Papua sedang melaksanakan transaksi penyerahan senjata jenis pistol, kedua anggota KKB Papua tersebut sempat bergabung dengan sekelompok masyarakat yang akan menyeberang sungai dari arah Tawelma menuju ke arah Quari atas Kampung Genit, kemudian menyeberang bersamaan dengan masyarakat," kata Nyoman.
3. Ditembak mati
Setelah menyeberangi sungai, sambung dia, masyarakat langsung dijemput oleh mobil pikap menuju Kenyam, tetapi kedua anggota KKB Papua tersebut tidak ikut naik.
Setelah itu, lanjut dia, tim terus melakukan pemantauan terhadap keduanya hingga dilakukan penembakan yang berakhir dengan keduanya meninggal dunia.
Atas kejadian ini, seluruh personel Satgas Pamtas penyangga Yonif PR 330/TD diminta untuk meningkatkan kewaspadaan di titik kuat masing-masing dan melaksanakan siaga tempur.
Sebab, pergerakan KKB Papua bergabung dengan masyarakat sebagai tameng.
4. Barang bukti diamankan
Dari tangan EK dan SK, TNI mengamankan pistol berjenis revolver dan sejumlah barang bukti lainnya.
“Barang bukti yang diamankan dari keduanya yakni pistol jenis revolver nomor senjata S 896209 satu pucuk, HP milik prajurit yang sempat dirampas pelaku sebulan yang lalu, tas dua buah, parang, kampak dan uang tunai Rp 9 jutaan,” kata Kepala Penerangan Kogabwilhan 3, Kolonel czi Gusti Nyoman Suriastawa melalui pesan tertulis, Selasa (21/7/2020).
(Rakhmat Nur/Achmad Nasrudin/Robertus Belarminus/Putra Dewangga/Kompas.com/Surya.co.id)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Serius Tangkal Serangan KKB Papua, Mendagri Tito Karnavian Siap Tambah Pasukan Jika Masih Kurang, di Kompas.com dengan judul 'Mendagri: Kalau Kurang Pasukan di Papua, Kita Tambah', dan 'Mahfud Minta Satgas Operasi di Papua Jangan Lakukan Pelanggaran HAM'
UPDATE Pencarian Prada Hengky Anak Buah Jenderal Andika Perkasa, Ternyata Ini Kendalanya |
![]() |
---|
Terungap Modus Baru KKB Papua Beli Senjata Api Ilegal Jaringan Filipina, Polisi Telusuri Pemasok |
![]() |
---|
Lagi, Satu Prajurit TNI Gugur saat Kontak Senjata dengan KKB Papua di Intan Jaya, Ini Kronologinya |
![]() |
---|
Bisnis Senjata Ilegal KKB Papua Harga Ratusan Juta Libatkan Oknum Brimob, Siapa yang Diuntungkan? |
![]() |
---|
Benarkah Oknum Polisi dan TNI Jadi Pemasok Senjata Api KKB Papua untuk Bikin Teror? Ini Kata Kapolda |
![]() |
---|