Liga Italia
Teka-teki Masa Depan Ralf Rangnick Akhirnya Terkuak, Dia Batal Tangani AC Milan
Pemberitaan besar akhir-akhir ini bahwa Ralf Rangnick akan menangani AC Milan, akhirnya menemui titik terang.
Penulis: Valentino Verry | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, ITALIA - Pemberitaan besar akhir-akhir ini bahwa Ralf Rangnick akan menangani AC Milan, akhirnya menemui titik terang.
Juru taktik asal Jerman itu dinyatakan batal menggantikan posisi Stefano Pioli.
Konsultan Rangnick, Marc Kosicke, mengonfirmasi bahwa negosiasi dengan manajemen Milan sudah ditinggalkannya.

"Diputuskan bersama bahwa Ralf Rangnick tidak akan berkarier di AC Milan," tegasnya dikutip dari Football Italia.
Berita ini muncul di Jerman lewat media Kicker dan Bild, bahwa pembicaraan yang berlangsung sejak November 2019 telah mencapai kesimpulan negatif.
Sekarang Kosicke telah merilis pernyataan yang mengonfirmasi bahwa perjanjiannya batal.
"AC Milan dan Ralf Rangnick telah sepakat bahwa ini bukan waktu yang tepat saat ini dan tidak ada momentum untuk bekerja sama," ujarnya.

"Karena ini, dan dengan mempertimbangkan perkembangan yang baik dan hasil di bawah pelatih Stefano Pioli, diputuskan bersama bahwa Ralf Rangnick tidak akan mengambil peran di AC Milan," tutur Kosicke.
Pioli tidak terkalahkan dalam delapan pertandingan Serie A, memenangi enam laga di antaranya, dan beberapa pemain termasuk Hakan Calhanoglu dan Zlatan Ibrahimovic secara terbuka mendesak klub untuk mendukungnya.
Pioli terikat kontrak hingga Juni 2021, meskipun opsi perpanjangan itu hanya berlaku jika mereka lolos ke Liga Champions, menurut Corriere della Sera.

AC Milan sudah membayar Marco Giampaolo, yang dipecat pada Oktober, dan harus membayar beberapa juta euro kepada Red Bull untuk membeli Rangnick dari kontraknya.
Rangnick ingin mengambil peran ganda sebagai pelatih dan direktur olahraga, yang mendorong Paolo Maldini keluar dari tim.

Ini hampir tidak pernah terjadi di sepak bola Italia dan telah memicu beberapa kontroversi.
Peningkatan hasil di bawah Pioli juga memberi tekanan pada pemilik klub untuk setidaknya memudahkan Rangnick dengan peran sebagai sutradara sementara pelatih Italia itu melanjutkan sebagai pelatih untuk musim berikutnya.
Namun, tak seorang pun yang senang dengan gagasan pengaturan itu.