Liga 1
Gelandang Asal Korea Selatan Bhayangkara FC Sudah tak Sabar Merumput Lagi
Gelandang Bhayangkara FC, Lee Yoo-joon, mengaku sudah tak sabar untuk segera berlatih secara resmi bersama koleganya.
Penulis: Abdul Majid | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Gelandang Bhayangkara FC, Lee Yoo-joon, mengaku sudah tak sabar untuk segera berlatih secara resmi bersama koleganya.
Karena dirinya sudah rindu berlatih bersama dan menggelar pertandingan.
Yoo Joon yang rajin berlatih mandiri di Stadion PTIK, Jakarta Selatan, selama liga berhenti akibat wabah virus corona, berharap latihan resmi bisa diadakan secepatnya.

Menurutnya, jika latihan resmi digelar di bulan Agustus itu agak sulit untuk mengembalikan kondisi fisik para pemain.
"Saya pikir kami butuh waktu panjang untuk latihan resmi, karena ketika liga di Oktober dan kami mulai latihan di Agustus, saya pikir itu agak terlambat," katanya kepada Tribunnews saat ditemui di Stadion PTIK, Jakarta, Rabu (22/7).
"Karena kami sudah istirahat empat hingga lima bulan, terus kami harus mengembalikan fisik lagi itu akan lebih sulit jika waktunya singkat," sambungnya.
Yoo Joon menyatakan dirinya sudah sangat rindu latihan resmi bersama dan siap menjalani pertandingan lagi di Liga 1.

"Ya saya selalu siap. Saya pikir bukan cuma saya, semua pemain juga merasakan hal yang sama, sangat ingin kembali ke tim main bersama lagi,” tuturnya.
Sementara itu, soal mengapa manajemen belum memanggil pemain, Media Officer Bhayangkara FC, Anggra mengatakan sampai saat ini masih menunggu jadwal spesifik dari PSSI.
Pasalnya, PSSI dan PT LIB baru menginfokan jadwal kick off, format pertandingan dan lokasi saja.

"Iya belum ada kabar. Kemarin saya ketemu sama manajer (I Nyoman Yogi), kami masih tunggu regulasi, nunggu jadwal. Kami tunggu regulasi yang pasti. Jadwal kami main tanggal berapa lawan siapa dimana, itu kan kami belum tahu," ucapnya.
Tak hanya soal regulasi, sejauh ini PSSI yang sudah menyusun protokol kesehatan untuk perhelatan Liga 1 nanti, tapi hal itu juga belum mendapatkan rekomendasi dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan Kementerian Kesehatan.

Setelah Liga 1 dihentikan pada pertengahan Maret lalu, praktis para pemain tak ada lagi kegitan lantaran klub-klub juga memulangkan mereka ke rumah masing-masing.
Pada awalnya tim pelatih hanya memantau para pemain secara virtual. Namun, belakangan karena kondisi liga belum jelas perlahan program latihan tak ada lagi.