Sepak Bola
Pelatih Garuda INAF Belajar Meramu Strategi Agar Pemain Tak Kelelahan
Pelatih Garuda INAF berusaha untuk membuat skema yang memungkinkan dilakukan pemain tapi tidak mencederai tubuh pemainnya.
Penulis: RafzanjaniSimanjorang | Editor: Dodi Hasanuddin
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Muhammad Syafei, Pelatih Garuda INAF berusia 52 tahun asal Bogor mengatakan, tak mudah untuk menentukan latihan fisik bagi pemainnya.
Ia berusaha untuk membuat skema yang memungkinkan dilakukan pemain tapi tidak mencederai tubuh pemainnya.
Untuk itu, pola latihan pun dirangkai sedemikian rupa mulai dari pemanasan selama 15 menit, game selama 2x15 menit, serta istirahat selama lima menit di setiap sesi latihannya.
"Latihan mereka sulit karena berbeda dengan manusia normal lainnya. Saya pun memahami itu. Mereka menggunakan tongkat untuk ayunan pertama. Jadi kekuatannya ada di tangan juga," ucapnya kepada Warta Kota, pekan lalu.
• Hasil Sidang Isbat, Pemerintah Tetapkan Hari Raya Idul Adha Jatuh pada Jumat 31 Juli
• Cegah Penyebaran Virus Corona, Sanksi Sosial Pelanggar 3M di Jakarta Utara Ditingkatkan
Garuda INAF berlatih sejak pukul 08.00 WIB hingga 12.00 WIB setiap hari Sabtu di lapangan Pusrehab Kementerian Pertahanan, Bintaro, Jakarta Selatan.
Selama empat jam itu pula, Syafei harus bisa memilih skema yang pas untuk timnya.
Luas lapangan pertandingan sepak bola amputasi adalah 60x40 meter, dengan sistem bermain tujuh lawan tujuh.
Dasar itu pula yang membuat Syafei selalu belajar meramu strategi yang baik untuk timnya agar pemainnya tidak kelelahan.
"Saya sebagai pelatih harus jeli melihat kesanggupan mereka. Dari sorot matanya atau wajah mereka pun saya tahu," tutupnya.
Ada pun Garuda INAF dibentuk tiga Maret 2018 lalu sebagai wadah pesepak bola (m21)