Catatan Asro Kamal Rokan
Kisah Penggowes Meninggal di Jalan Akses UI Depok: Hadi Pergi sebelum Sang Cucu Memanggil Eyang
Kisah mantan wartawan Republika Hadi Mustofa Djuraid penggowes yang meninggal di Jalan Akses UI Depok, putra kiyai Jawa Timur.
Tabloid Abadi pun beakhir setelah Pemilu. Hadi kemudian pindah ke MetroTV bersama Hersubeno Arief, yang sebelumnya redaktur di Republika.
Meski tidak lagi sekantor, hubungan kami seperti keluarga. Jika ada kesempatan, keluarga saya dan keluarga Hadi pergi ke luar kota. Di antara kesibukan, kami membuat buku.
Bersama bang Nasir Tamara, Hersubeno Arief, dan Nasihin Masha, kami membuat buku tentang sukses prajurit Kopassus mencapai puncak Himalaya.
Hadi keluar dari Metrotv, mengkhususkan dirinya membuat buku. Bersama Kyai N Syamsuddin Ch Haesy, kami membuat buku tentang Bandar Udara Sepinggan, Balikpapan, sebelum diresmikan. Kami juga membuat buku bandar udara Ngurah Rai.
Hadi juga membuat buku-buku Ignasius Jonan sejak Dirut PT Kereta Api Indonesia.
Bersama Kyai Syamsuddin Ch Haesy, kami juga bergabung sebagai komisaris di PT Akarpadi dan mengelola Majalah BUMNTrack. Pada 2012, Hadi menjadi Dewan Pengawas LKBN Antara, setelah saya menyelesaikan tugas sebagai Dewas Antara.
Dari menulis buku itu pula, hubungan Hadi dengan Jonan akrab. Hadi dipercaya Jonan sebagai staf khusus Menteri Perhubungan bidang komunikasi publik.
Hadi mulai sering tampil kembali di layar kaca, seperti ketika penyiar di MetroTV. Ketika Jonan menjadi Menteri ESDM, Hadi dipercaya sebagai staf khusus Menteri ESDM bidang komunikasi. Terakhir, Hadi komisaris PT Pertagas, anak usaha PT Pertamina.

***
HADI MUSTOFA telah pergi selamanya. Putra tokoh Muhammadiyah Surabaya, KH Djuraid Mahfud ini, menyusul abangnya Husnus Djuraid, pemimpin redaksi Malang Post, yang wafat tahun lalu, juga setelah olah raga.
Hadi keluarga wartawan. Abangnya, Dhimam Abror, mantan Ketua PWI Jawa Timur, yang juga memimpin klub sepak bola Muhammadiyah.
Pekan lalu, keluarga Hadi baru saja mendapatkan kebahagiaan, lahirnya cucu lelaki yang dia berinama Wildan. Kini, Hadi pergi sebelum sempat mendengar cucunya memanggilnya Eyang..
Pergilah sahabat, menemui Allah Yang Maha Pencipta, yang menyayangimu. Bagi kami, sunyi. Bagimu, Insha Allah kebahagian menuju Jannatun Na'iim -- Surga yang Penuh Kenikmatan.
Pergilah Di menemui Robb-mu. Kami ikhlas dan segera pula menyusul -- entah esok, entah lusa ..
* Asro Kamal Rokan, wartawan senior, anggota Dewan Kehormatan PWI Pusat.
* Artikel ini ini tulisan/opini pribadi Asro Kamal Rokan.