Catatan Asro Kamal Rokan

Kisah Penggowes Meninggal di Jalan Akses UI Depok: Hadi Pergi sebelum Sang Cucu Memanggil Eyang

Kisah mantan wartawan Republika Hadi Mustofa Djuraid penggowes yang meninggal di Jalan Akses UI Depok, putra kiyai Jawa Timur.

Editor: Suprapto
dok pribadi Hadi Mustofa Djuraid
Hadi Mustofa Djuraid mantan wartawan Republika meninggal saat gowes di Jalan Akses Ui, Depok, Jawa Barat. 

Jika pun kesal, dia menyampaikan kekesalannya sambil senyum, dengan kalimat yang teratur.

Hadi sering mengajak saya ke Dewan Dakwah, bertemu dengan tokoh-tokoh eks Partai Masyumi, juga diskusi-diskusi politik di LSM yang dipimpin Fadlizon di Jl Suwiryo, Menteng, terutama menjelang reformasi.

Banyak info-info politik kami dapatkan, termasuk detik-detik menjelang Pak Harto mundur.

Ketika izin terbit Majalah Media Dakwah -- yang didirikan Pak Mohamamad Natsir -- akan ditingkatkan menjadi Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUUP), Hadi mengusulkan nama saya sebagai pemimpin redaksi, karena saya memenuhi syarat administratif.

Pada masa Orde Baru, syarat mutlak jadi pemimpin redaksi apabila sudah menjadi Anggota Biasa PWI dan telah ikut Penataran P-4.

Saya setuju dengan syarat tetap sebagai wartawan Republika dan ada surat persetujuan Pak BJ Habibie, yang saat itu Wakil Presiden.

Bang Farid Prawiranegara (alm) dan Fadlizon -- yang akan mengembangkan Media Dakwah -- mengurus surat tersebut. Berhasil. SIUPP masa Menpen R Hartono keluar. Saya pemred, Yusril Ihza Mahendra (pemimpn umum), dan Tamsil Lindrung (pemimpin perusahaan).

Beberapa bulan setelah SIUPP keluar, saya menyatakan non-aktif karena konsentrasi di Republika.

Hadi juga memperkenalkan saya pada Ahmad Soemargono (mas Gogon), Pak Anwar Harjono, Pak Hartono Mardjono, Pak KH Cholil Badawi, dan tokoh serta ulama Dewan Dakwah.

Tidak lama setelah reformasi, eks Partai Masyumi -- yang dikenal sebagai Keluarga Bulan Bintang -- mendirikan Partai Bulan Bintang (PBB).

Hampir setiap malam kami di rumah Pak Hartono Mardjono ikut membuat AD/ART partai ini bersama Bang MS Kaban.

Pada periode pertama kepengurusan, yang dipimpin Yusril, Hadi dan saya berada di Departemen Komunikasi.

Pada Pemilu 1999, saya calon anggota DPR PBB untuk wilayah Sumatera Utara. Sedangkan Hadi calon dari Jawa Timur. Kami gagal lolos.

Hadi mundur dari Republika dan menangani Tabloid Abadi, media yang dulunya milik Partai Masyumi. Saya juga mundur dari PBB setelah ada keputusan manajemen Republika, yang tidak memperbolehkan wartawan jadi pengurus partai.

Halaman
123
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved