Virus Corona Jabodetabek

Swab Test PCR Naik 3,6 Kali Lipat, Gambarkan Kondisi Pandemi Covid-19 di Jakarta yang Sesungguhnya

Angka tersebut lebih besar dari yang disarankan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO sebesar 1.000 orang dari jumlah penduduk 1 juta jiwa.

Warta Kota/Desy Selviany
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim pengetesan Covid-19 kepada masyarakat memakai alat PCR naik hingga 3,6 kali lipat.

Angka tersebut lebih besar dari yang disarankan Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) sebesar 1.000 orang dari jumlah penduduk 1 juta jiwa.

“Jumlah tes dalam seminggu terakhir di Jakarta kembali meningkat. Total adalah 3,6 kali lipat naik dari rekomendasi WHO. Jadi alhamdulillah di Jakarta kita bisa memiliki data yang akurat,” ujar Anies melalui siaran YouTube Pemprov DKI Jakarta pada Kamis (16/7/2020).

PKS Dukung Siti Nur Azizah Jadi Kandidat Wakil Wali Kota di Pilkada Tangsel

Ganjar Himbau Seluruh Kepala Daerah di Jawa Tengah Segera Belanjakan APBD

Anies merinci pengetesan PCR selama enam pekan terakhir. Pada pekan pertama tanggal 4-10 Juni pengetesan dilakukan kepada 1.991 orang. Kemudian, pekan kedua tanggal 11-17 Juni ada 2.554 orang.

Lalu pekan ketiga antara 18-24 Juni ada 2.806 orang, selanjutnya pekan keempat pada 25 Juni-1Juli ada 2.920 orang.

Sementara pekan kelima dari tanggal 2-8 juli ada 3.194 orang. Terakhir, antara 9-15 Juli ada 3.600 orang yang menjalani tes PCR.

“Dengan jumlah tes yang dilakukan 3,6 kali lipat dari standar WHO dan ini adalah tes PCR, maka kita bisa yakin bahwa data yang dihasilkan menggambarkan kondisi Jakarta yang sesungguhnya,” kata Anies.

Menurut dia, dengan ketentuan WHO itu minimal DKI melakukan pengetesan PCR kepada 11.000 orang dengan jumlah 11 juta penduduk. Tapi total pengetesan PCR di Jakarta Rabu (15/7/2020) mencapai 299.439 orang.

“Ini bukan spesimen, tapi jumlah orang yang dites. Alhamdulillah jumlah testing ini juga terus meningkat karena kolaborasi dengan semua laboratorium yang ada di Jakarta,” ungkapnya.

Surati Nadiem, ATVSI Desak Kemendikbud Kaji Ulang Konten Asing Netflix bagi Pendidikan

Naiknya Temuan Kasus dan Tingkat Penularan Jadi Alasan Perpanjang PSBB Transisi Fase Pertama Lagi

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta kembali memperpanjang pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi fase pertama selama dua pekan atau 14 hari. Kebijakan ini dimulai dari Jumat (17/7/2020) sampai Kamis (30/7/2020).

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, keputusan itu diambil karena berkaca pada situasi wabah Covid-19 di Ibu Kota. Sejak beberapa hari lalu, kasus harian Covid-19 di Jakarta cenderung tinggi, bahkan puncaknya sampai menembus 404 orang pada Minggu (12/7/2020) lalu.

“Kami di Pemprov DKI Jakarta, Gugus Tugas memutuskan untuk kembali memperpanjang fase satu PSBB transisi ini sampai dua pekan ke depan. Sebelum kita bisa beralih ke fase kedua,” kata Anies melalui siaran YouTube Pemprov DKI Jakarta pada Kamis (16/7/2020). 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved