Berita Daerah

Ibu Panik Melahirkan di Toilet Sampai Kepala Bayi Putus Ketinggalan di Dalam Rahim

EK berusaha sendirian melahirkan bayi yang masih prematur di rumahnya. Ia berusaha mengeluarkan bayi dari dalam perutnya.

Istimewa
Ilustrasi -- ibu melahirkan bayi tanpa kepala (foto Mayat bayi dalam kondisi terbungkus kantong plastik warna hitam) 

WARTAKOTALIVE.COM - Seorang wanita berinisial EK, warga Kecamatan Hewokloang, Kabupaten Sikka, harus menelan pil pahit saat melahirkan, Minggu (12/7/2020).

EK berusaha sendirian melahirkan bayi yang masih prematur di rumahnya. Ia berusaha mengeluarkan bayi dari dalam perutnya.

Namun, usahanya itu justru membuat kepala bayi tertinggal dalam rahim.

Polisi masih mendalami peristiwa seorang ibu di Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang melahirkan seorang diri dan membuat kepala bayinya tertinggal di dalam rahim.

Dikira Boneka, Anak Epi Ternyata Temukan Mayat Bayi Saat Main Sepeda di Cengkareng

Sang ibu yang berinisial EK tersebut diketahui melahirkan di kamar mandi saat buang air kecil.

"Apakah ada perbuatan pidana atau tidak itu masih didalami dan diselidiki," ujar Kapolsek Kewapante, Iptu Margono, Rabu (15/7/2020).

Berdasar keterangan dokter Puskesmas Hewokloang, EK melahirkan secara prematur di rumahnya, di Kecamatan Hewokloang, Minggu (12/7/2020).

Berdasar penyelidikan sementara, Margono mengatakan, sekitar Minggu dini hari 02.00 WITA, EK pergi ke toilet hendak buang air kecil.

Geger Penemuan Janin Bayi di Kantor RT Desa Cijengkol, Ternyata Janin Kuncing

Namun, bukan buang air kecil, ia malah melahirkan. Diduga panik, EK lalu menarik tubuh bayinya.

"Karena panik, ia langsung menarik tubuh bayinya. Sayangnya, bayi keluar tanpa kepala," terang Margono, kepada Kompas.com, melalui sambungan telepon, Kamis pagi.

Setelah itu, kata Margono, EK menyimpan tubuh bayi dalam plastik merah dan digantung di atap WC.

Pada keesokan harinya, EK segera pergi ke Watublapi untuk menemui bidan desa untuk meminta pertolongan.

"Di puskesmas, tenaga medis pun mengeluarkan kepala dan ari-ari yang tertinggal dalam rahim," ujar Margono. Margono mengatakan, pukul 10.00 Wita, ibu dan bidan desa kembali ke kampung halaman di Kajowair.

FOLLOW US

Diduga kelelahan

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved