Liga 1
Asisten pelatih Arema FC Charis Yulianto Tak Setuju Liga 1 Berjalan Tanpa Degradasi
Charis menilai kalau kompetisi digelar tanpa adanya degradasi hal itu akan membuat atmosfer pertandingan menjadi biasa saja.
Penulis: Abdul Majid | Editor: Murtopo
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA – Asisten pelatih Arema FC, Charis Yulianto turut menanggapi bergulirnya Liga 1 2020 pada 1 Oktober mendatang dengan rencana digelar tanpa degradasi.
Charis menilai kalau kompetisi digelar tanpa adanya degradasi hal itu akan membuat atmosfer pertandingan menjadi biasa saja.
“Saya sudah bicara dari awal, sebenarnya kalau gitu ya atmosfernya tidak ada jadi daya semangat tim-tim itu jadi tidak ada. Saya awalnya tidak setuju dengan penghapusan degradasi,” kata Charis saat ditemui di Lapangan Aldiron, Jakarta, Sabtu (11/7/2020).
“Artiya nanti kompetisi ya sudah begitu saja, main saja,” sambungnya.
• Staf Pelatih Timnas Indonesia Sebut Shin Tae-Yong Masih Belum Putuskan Kapan Kembali ke Indonesia
Meski demikian, dirinya menegaskan bahwa Arema FC akan tampil maksimal apabila aturan itu benar diterapkan.
“Kalau dari Arema tetap serius meskipun tanpa degradasi. Kita akan maksimalkan pemain,” ujarnya,
Rencana tanpa adanya degradasi memang telah mencuat sejak pertemuan virtual awal klub-klub Liga 1 dengan PSSI. Rencana itu pun belum ada keputusan final hingga saat ini.
• Bukan Persija, Ini Klub Terberat Menurut Gelandang Persib Kim Jeffrey Kurniawan di Liga 1 2020
Operator liga, PT LIB hanya menginfokan tentang jadwal kompetisi pada 1 Oktober - 28 Februari 2021, lokasi pertandingan dan peserta pertandingan.
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan sebelumnya menyiratkan setuju dengan opsi itu karena ingin memberikan ketenangan pada klub-klub Liga 1 karena berlangsung di tengah pandemi Covid-19.
• Nil Maizar Kritik Rencana Kompetisi Tanpa Degradasi Meski Persela Sementara Ini Juru Kunci Liga 1
“Jadi begini, sekarang kan ada 18 klub. Kalau nanti kami berhitung yang terjelek dan beberapa pertimbangan. Kalau satu klub terpapar virus corona, kan otomatis akan berhenti untuk rapid test dan segala macam. Itu akan jadi masalah,” kata Iriawan saat berkunjung ke Menara Kompas beberapa hari lalu.
“Kasihan mereka nanti tidak maksimal. Mungkin akan turun nilainya atau poinnya . kami menjaga itu sebetulnya,” tambah dia.