Kuliner

Rumah Makan Ma Haji Jamilah, Restoran Murah tapi Enak di Jalan Raya Puncak

Dengan moto 'Murah Tapi Ngeunah', makanan di restoran ini relatif terjangkau harganya.

Penulis: Hironimus Rama | Editor: Ichwan Chasani
istimewa
Rumah Makan Ma Haji Jamilah memiliki kapasitas hingga 120 orang. Tetapi dalam situasi pandemi saat ini, kapasitas tempat makan ini dikurangi. 

WARTAKOTALIVE.COM, BOGOR — Kawasan Puncak di Bogor, Jawa Barat, masih menjadi destinasi wisata paling favorit di Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek).

Setiap akhir pekan kawasan ini selalu dipenuhi wisatawan yang ingin melepaskan kepenatan dari hiruk pikuk aktivitas harian.

Tak heran bila setiap akhir pekan kawasan ini selalu macet dengan kendaraan warga masyarakat yang berekreasi bersama keluarga.

Selain menikmati keindahan dan kesegaran alam pegunungan, wisatawan juga bisa merasakan kelezatan kuliner di kawasan Puncak.

Ada banyak tempat makan enak tersebar di sepanjang jalan menuju Puncak. Salah satunya Rumah Makan Ma Haji Jamilah. Rumah makan ini baru dibuka pada Kamis (2/7/2020) lalu. Lokasinya berada di Jl. Raya Puncak, Cibogo, Bogor.

Rumah Makan Ma Haji Jamilah memiliki kapasitas hingga 120 orang. Tetapi dalam situasi pandemi saat ini, kapasitas tempat makan ini dikurangi.
Rumah Makan Ma Haji Jamilah memiliki kapasitas hingga 120 orang. Tetapi dalam situasi pandemi saat ini, kapasitas tempat makan ini dikurangi. (istimewa)

"Jalan Raya Puncak adalah tempat yang strategis. Kawasan ini selalu padat di kunjungi oleh  wisatawan lokal. Apalagi  jaraknya tidak jauh dari Jakarta," kata Linda Jamilah,  pemilik Rumah Makan Ma Jamilah, kepada Warta Kota, Kamis (9/7/2020).

Lokasi rumah makan ini sangat mudah diakses karena jaraknya hanya 2 km dari pintu tol Jagorawi Gadog.

Dari Stasiun Bogor juga tidak susah. Wisatawan bisa naik angkutan umum (angkot) No. 10 jurusan Sukasari. Dari Sukasari, naik angkot Arab Cisarua dan turun tepat di depan rumah makan Ma Haji Jamilah.

Murah tapi enak
Rumah Makan Ma Haji Jamilah menawarkan aneka menu yang enak dengan harga relatif terjangkau.

Ada soto santan Ma Haji Jamilah, soto bening Ma Haji Jamilah, sayur lontong, soto Bandung, soto Betawi, soto ayam, maranggi polos dan campur, beuleum ketan, dan menu goreng (goreng paru, goreng babat,goreng lidah, goreng limpa).

Rumah Makan Ma Haji Jamilah memiliki kapasitas hingga 120 orang. Tetapi dalam situasi pandemi saat ini, kapasitas tempat makan ini dikurangi.
Rumah Makan Ma Haji Jamilah memiliki kapasitas hingga 120 orang. Tetapi dalam situasi pandemi saat ini, kapasitas tempat makan ini dikurangi. (istimewa)

Selain itu, ada ayam ma haji jamilah, ayam goreng, gurame dan nila goreng, pepes ikan mas, pepes ikan lele, pepes teri, pepes ayam, pepes jeroan ayam, karedok, tumis toge asin, cah kangkung hingga cah kailan.

Menu lain yang tak kalah menariknya adalah sambel goreng kentang, semur jengkol, pekedel kentang  dan kerupuk aci.

"Menu andalan kami adalah soto bening Ma Haji Jamilah, soto santan Ma Haji Jamilah dan lontong sayur," jelas Linda.

Dengan moto 'Murah Tapi Ngeunah', makanan di restoran ini relatif terjangkau harganya.

"Moto itu artinya Murah tetapi Enak. Harga makanan di tempat kami memang cukup terjangkau yaitu mulai dari  Rp 10.000  hingga Rp 42.000," tambahnya.

New normal
Rumah Makan Ma Haji Jamilah  memiliki kapasitas hingga 120 orang. Tetapi dalam situasi pandemi saat ini, kapasitas tempat makan ini dikurangi.

"Kalau tidak ada Covid-19, maksimal bisa 4 orang per meja. Tetapi karena adanya pademi, saat ini per meja hanya diisi oleh 2-3 orang," papar Linda.

Selain mengurangi kapasitas, rumah makan ini juga menerapkan protokol kesehatan new normal.

Setiap tamu dicek suhu dulu sebelum masuk dan disarankan mencuci tangan terlebih dahulu sebelum masuk ke rumah makan.

Begitupun pelayan/pramuji dan karywan dapur, semuanya menggunakan masker dan face shield . "Kami menyedikan handsanitazer untuk mencuci tangan," kata Linda.

Rumah Makan Ma Haji Jamilah buka pukul 07:00 s/d 21:00 WIB pada weekdays (hari biasa) dan  07:00 wib s/d 22:00 WIB pada weekend (akhir pekan)

Inspirasi nenek
Rumah Makan Ma Haji Jamilah merupakan warung makan kedua dari Linda dan keluarganya.

Sebelumnya mereka telah menjalankan usaha rumah makan  Pare Anyar di Cianjur.

Nama rumah makan ini diambil dari nama nenek suami Linda, almarhum Ma Haji Jamilah.

"Semasa hidupnya, almarhumah terkenal sangat ramah, baik hati, dan pintar memasak. Kami ingin mengabadikan namanya lewat rumah makan kami sebagai bentuk cinta," urai Linda.

Linda dan suami menekuni usaha kuliner, karena mereka merupakan pencinta kuliner. Mereka telah mencoba berbagai makanan, dari makanan yang murah sampai yang mahal.

"Banyak warung-warung murah dan enak, tapi tempatnya tidak bersih. Nah, saya ingin menyajikan makanan yang enak, tempat bersih dan harga terjangkau. Saat ini kami menjual lontong dengan harga Rp 10 ribu dan soto Rp 15 ribu sudah dengan nasi," tutur Linda. (*)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved