eSports
Pengembang PUBG Mobile Raup Untung Besar selama Pandemi Covid-19
Ketika pandemi virus corona memaksa banyak orang tetap tinggal di rumah, pendapatan PUBG Mobile mencetak rekor baru, yaitu sebesar 270 juta dolar AS.
Penulis: Merdisikandar | Editor: Merdisikandar
Popularitas video game PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG) Mobile yang semakin mendunia menambah pundi-pundi uang Tencent Games, salah satu pengembang game itu.
Sejak diluncurkan pada pengujung tahun 2017, game bergenre battle royale itu sudah meraup total pendapatan sebesar 3 miliar dolar AS (Rp 43,276 triliun).
Angka itu merupakan gabungan dari pendapatan PUBG Mobile dan varian game tersebut yang diluncurkan di China, Game for Peace.

Seperti dikutip laman NDTV, pada tahun 2020 saja kedua game itu meraup pendapatan sebesar 1,3 miliar dolar AS (Rp 18,748 triliun).
Angka-angka tersebut merupakan perkiraan dari Sensor Tower, perusahaan analisis pemasaran asal Amerika Serikat (AS).
Data yang sama menemukan bahwa ketika pandemi virus corona memaksa banyak orang tetap tinggal di rumah, pendapatan PUBG Mobile mencetak rekor baru, yaitu sebesar 270 juta dolar AS (Rp 3,9 triliun) pada bulan Maret 2020.
Pencapaian ini menjadikan PUBG Mobile sebagai penguasa game multiplayer battle royale.
Pendapatan mereka hampir empat kali lebih besar dari Free Fire, yang berada di posisi kedua dengan pendapatan mencapai 300 juta dolar AS (Rp 4,326 triliun) pada tahun 2020.
Sementara game Knives Out dari NetEase memperoleh 260 juta dolar AS (Rp 3,748 triliun), dan Call of Duty dari Activision meraup pendapatan sebesar 220 juta dolar AS (Rp 3,172 triliun).
PUBG Mobile menjadi game paling populer di banyak negara, dengan total download mencapai 734 juta kali.
Pemain terbanyak PUBG Mobile berdomisili di India, yang berada di posisi puncak dengan 175 juta download. Angka ini mencakup 24 persen dari angka global.

Sementara China berada di posisi kedua dengan 16,7 persen dan AS di posisi ketiga dengan 6,4 persen dari total download.
Walau berada di posisi kedua, pemain Game for Peace, versi China dari PUBG Mobile, merupakan penyumbang pendapatan terbesar untuk pengembang video game itu, PUBG Corporation (Korea Selatan) dan Tencent Games (China).
Para pemain pemain Game for Peace menyumbang 1,6 miliar dolar AS (Rp 25,053 triliun) untuk dua perusahaan itu, sejak game tersebut diluncurkan di App Store China.
Angka tersebut merupakan 52 persen dari pendapatan global. AS berada di posisi kedua dengan 14 persen dan Jepang berada di posisi ketiga dengan 5,6 persen.
Pemain yang mengunduh lewat App Store juga terbilang lebih royal, dengan menyumbang 79 persen dari total pendapatan.
Sementara itu Google Play Store menyumbangkan jumlah download terbanyak, yaitu 65 persen dari total install.
Sementara pengembang PUBG Mobile akan menambahkan fitur dan item baru untuk memuaskan pemainnya.
Tidak lama lagi pemain game ini akan mendapatkan map bernama Livik, yang akan menawarkan gameplay yang lebih singkat untuk mereka yang tidak punya banyak waktu untuk bermain video game.