Ingin Perempuan Jadi Nelayan, Edhy Prabowo:Kalau Sudah Bisa Mencangkul, Melaut Lebih Mudah
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mendorong kaum perempuan menggeluti profesi nelayan.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mendorong kaum perempuan menggeluti profesi nelayan.
Hal itu disampaikan dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IV DPR di Jakarta, Senin (6/7/2020).
"Kita sudah koordinasi dengan Bintang Puspayoga (Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak)."
• Tak Ada Seleksi Gara-gara Covid-19, HUT ke-75 RI Pakai Anggota Paskibraka Tahun Lalu
"Kita ingin perempuan jadi nelayan juga, nyari ikan," terang Edhy.
Edhy meyakini perempuan juga tidak bisa dipandang sebelah mata soal menjaring ikan.
"Kalau sudah bisa mencangkul saja, saya kira melaut hal yang lebih mudah," paparnya.
• UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia 6 Juli 2020: Tambah 1.209, Total Pasien 64.958 Orang
Perempuan berprofesi sebagai nelayan di Indonesia belum mendapat pengakuan karena dianggap beban kerja yang ekstra berat.
Perempuan nelayan juga tanpa ada jaminan kehidupan yang jelas.
Menurut Undang-undang 7/2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidaya Ikan dan Petambak Garam, perempuan masih dikelompokkan sebagai bagian dari rumah tangga nelayan.
• Mensesneg: Progress Kabinet Berjalan Bagus, Jangan Ributkan Reshuffle Lagi
Perempuan nelayan adalah profesi berbeda dan membutuhkan pengakuan khusus.
Menteri Edhy menuturkan perempuan nelayan tujuannya memberikan ruang kerja untuk kebutuhan makan.
"Semangat kami memberi makan rakyat (nelayan)," jelasnya.
• Berbekal Surat Sakit dari Klinik di Malaysia, Djoko Tjandra Kembali Absen di Sidang PK
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengungkapkan, sebanyak 53 kapal ikan ilegal telah ditangkap pihaknya tahun ini.
Edhy menjelaskan kapal asing yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal itu kebanyakan terjadi di perairan Natuna.