Berita Daerah

Demi Beli Narkoba, Adik Begal Kakak Angkat Sendiri, Khairuddin Subatra Tewas Ditikam Rekan Adiknya

Tragedi seorang pemuda begal kakak angkat menghebohkan warga sekitar, pada Jumat (5/6/2020) dini hari.

Editor: PanjiBaskhara
Tribunnews.com
Ilustrasi - Adik begal kakak angkat sendiri tidak hanya dilatarbelakangi soal utang piutang, tapi juga berkeinginan untuk membeli narkoba. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Tragedi seorang pemuda begal kakak angkat menghebohkan warga sekitar.

Ternyata aksi MR (16), seorang adik begal kakak angkat sendiri tidak hanya dilatarbelakangi soal utang piutang.

Namun, adik nekat begal kakak angkat untuk membeli narkoba.

Ini kronologi dan fakta kakak dibegal adik angkat merupakan warga Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).

Cerita Istri Pedagang Cilok Lihat Suami Ditembak Mati Begal, Kami Orang Kecil, Apa Salah Kami

Dua Begal Tembak Mati Pedagang Cilok, Motor Langsung Dibawa Kabur

Viral Wanita Berhijab jadi Korban Begal Payudara di Beji Depok, Warga Mengira Korban Penjambretan

Ingin menjual motor untuk membeli narkoba, MR, seorang adik tega membegal kakak angkat sendiri.

Sang kakak pun ditikam oleh teman adiknya hingga tewas, Jumat (5/6/2020) dini hari.

Tak sampai sebulan dalam pelarian, MR dan Rohmadon Irwansyah (25 tahun) akhirnya dibekuk oleh polisi.

Berikut fakta-faktanya:

Dua tersangka yang membegal Khairuddin Subatra (33 tahun) hingga tewas diamankan di Polda Sumsel, Rabu (1/7/2020). (M Ardiansyah/Sripoku.com)

1. Ditangkap di Rumah Masing-masing

Polisi telah menangkap dua pelaku begal ini ditangkap di rumah mereka masing-masing di Kecamatan Gandus, Kota Palembang, Selasa (30/6/2020).

Khairuddin Subatra (33) warga Jalan Naskah II Lorong Padi, Kelurahan Sukarami, Kecamatan Sukarami, Kota Palembang, dibegal adik angkat dan temannya Rohmadon Irwansyah (25 tahun).

Tersangka Rohmadon menceritakan, niat ia ingin membegal muncul ketika berboncengan dengan korban.

Saat itu, spontan ia membegal korban akan tetapi korban melawan.

Sehingga, tersangka Rohmadon mengurungkan niatnya untuk membegal korban.

2. Modus Minta Antar

"Aku kepepet, utang di koperasi senilai Rp 800 ribu sudah ditagih. Makanya, aku ke rumah MR dan mengajaknya untuk begal motor, ternyata MR mau," ujar tersangka Rohmadon ketika diamankan di Polda Sumsel, Rabu (1/7/2020).

Karena mau, MR memberi saran untuk membegal kakak angkatnya Khairuddin.

Setelah sepakat, mereka datang ke rumah korban.

Dengan alasan minta diantarkan ke rumah Rohmadon, keduanya mengajak korban pergi.

Agar lebih mudah mengeksekusi korban, tersangka MR memutuskan untuk mengendarai motor.

Sedangkan korban duduk di tengah dan tersangka Rohmadon duduk di belakang.

Saat di Jalan Pulo Kerto, tersangka MR menghentikan motor.

Ketika motor berhenti itulah, Rohmadon langsung menikam korban dari belakang menggunakan pisau yang telah disiapkannya dari rumah.

"Karena korban coba melawan, langsung aku tusuk dia. Aku lupa berapa kali menikam korban, seingat aku ada yang di leher dan mulut," ungkap tersangka Rohmadon.

3. Adik Panik Antar Kakak ke Rumahnya

Usai menusuk korban, tersangka Rohmadon langsung melarikan diri.

Sedangkan MR sempat membawa korban ke rumah sakit namun ditolak.

Karena panik melihat korban yang sekarat, membuat MR mengantarkan korban ke rumahnya di Jalan Naskah dan meninggalkannya di rumah begitu saja.

"Aku diberi MR Rp 500 ribu. Katanya dari hasil jual motor," ungkap Rohmadon.

Sedangka tersangka MR mengaku, usai mengantar korban di rumahnya dan ditinggal ia membawa lari motor.

Motor tersebut dijualnya di kawasan Tangga Buntung seharga Rp 1.5 juta.

"Uang hasil jual motor, Rp 400 ribu aku belikan sabu dan sisanya untuk beli pakaian tidur. Untuk Rohmadon aku beri dia Rp 500 ribu," katanya singkat.

4. Korban Tewas

Sementara itu, Adik Korban Oca (26) mengaku saat kejadian ia sedang berada di rumah mertuanya.

Ketika malam, ia mendapat telepon bila sang kakak sudah berada di rumah sakit.

"Masih bujangan dan aku tidak kenal dengan pelaku ini. Dengan ditangkapnya pelaku, aku berharap di hukum setimpal dengan perbuatannya," ungkapnya.

Menurut Kasubdit 3 Jatanras Polda Sumsel Kompol Suryadi, kedua tersangka berniat untuk lakukan perampokan dengan modus meminta diantar ke rumah tersangka Rohmadon.

"Tersangka MR ini takut, kalau korban meninggal. Sehingga sempat dibawanya ke rumah sakit. Karena ditolak"

"sehingga diantarkannya ke rumah korban. Korban yang sudah banyak kehilangan darah, akhirnya meninggal," pungkasnya. (M Ardiansyah)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com judul "Adik Membegal Kakak Angkat Hingga Tewas, Ini Kronologinya"

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved