Bedanya Fisioterapis dan Masseur Dalam Tim Sepak Bola Menurut Erwin Arifuddin
Fisioterapis Persikabo 1973 Erwin Arifuddin menjelaskan perbedaan peran antara fisioterapis dengan masseur pada suatu tim sepak bola.
Penulis: Yudistira Wanne |
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Fisioterapis Persikabo 1973 Erwin Arifuddin menjelaskan perbedaan peran antara fisioterapis dengan masseur pada suatu tim sepak bola.
Fisioterapis Persikabo 1973 itu menjelaskan bahwa peran fisioterapis dalam suatu tim sepak bola yaitu memastikan kondisi kebugaran pemain.
"Fisioterapi yang jelas memastikan semua pemain yang sehat agar tidak cedera dan yang cedera harus segera dipulihkan kembali dan dapat bermain kembali," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (3/7/2020).
• Persikabo 1973 Fokus Terapkan Protokol Kesehatan Jelang Lanjutan Liga 1 2020
Lebih lanjut, pria yang lahir di Pasaman Barat, Sumatera Barat 24 Agustus 1994 itu menjelaskan bahwa dalam menjalankan profesinya sebagai fisioterapis, terlebih dahulu dia menjalani pendidikan khusus.
Erwin tercatat sebagai lulusan sarjana jurusan Fisioterapi di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Kemudian, usai lulus kuliah, Erwin bekerja di salah satu klinik di Jawa Timur lalu direkrut menjadi fisioterapis tim sepak bola profesional.
"Dulu saya pernah di klinik sport fisioterapi di Surabaya. Setelah itu saya juga pernah menjadi Fisioterapi di Surabaya United. Setelah berganti nama menjadi Bhayangkara FC dan pindah ke Jakarta, saya tidak diajak. Kemudian di 2017 saya pindah ke PS TNI," jelasnya.
• Sembuh dari Cedera Lutut, Dimas Drajad Tak Sabar Merumput Bersama Persikabo 1973
Tak hanya itu, Erwin menegaskan bahwa fisioterapis di dalam tim sepak bola berbeda dengan masseur sehingga diharapkan semua pihak dapat memahami perbedaan tersebut.
"Sepertinya banyak yang kurang tepat dan perlu dikoreksi terkait tugas fisioterapis dengan masseur. Fisioterapis dan masseur itu berbeda. Ada etika profesi kalau sampai salah mengartikan profesi yang bersangkutan," paparnya.
"Walaupun dalam kerja penanganan cederanya berkolaborasi kerja bareng, tapi tupoksinya berbeda. Kalau fisioterapis wajib mendampingi proses pemain dari cedera hingga sembuh. Itu harus didampingi terus terkait otot-ototnya secara detail. Sedangkan masseur, lebih kepada pencegahan agar otot tidak terlalu tegang," tambahnya.