Virus Corona

PD IDI: Tenaga Medis dan Dokter Meninggal karena Covid di Indonesia Paling Tinggi di Asia Tenggara

Tingkat kematian tenaga kesehatan akibat infeksi virus corona di Indonesia disebut-menjadi angka kematian tertinggi di Asia Tenggara

reuters
Dalam foto, staf dari rumah sakit La Paz di Madrid,Spanyol, berdoa selama dua menit pada tanggal 14 Mei 2020 bagi petugas kesehatan yang telah meninggal karena coronavirus 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Tingkat kematian tenaga kesehatan akibat infeksi virus corona di Indonesia disebut-sebut menjadi angka kematian tertinggi di di antara negara Asia Tenggara, bahkan di dunia.

Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Wakil Ketua Umum PB IDI (Ikatan Dokter Indonesia), dr Adib Khumaidi, seperti dilansir dari ABC.

"Secara persentase, di dunia kita termasuk yang paling tinggi, karena angka negara-negara lain hanya sekitar 1%. Apalagi di ASEAN, kita paling tinggi," ucap dr Adib Khumaidi.

Lebih lanjut, dr Adib memperkirakan jumlah kematian pada tenaga kesehatan akibat virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 ini akan terus terjadi di bulan Juni 2020, dan angkanya tidak jauh berbeda dari bulan lalu.

Kabar Duka, Covid-19 Merenggut Nyawa Perawat Vivitra dari Surabaya Habis Melahirkan

"Enggak jauh beda, sekitar 5 sampai 6%, apalagi karena ada peningkatan angka kematian pada dokter dan perawat. Saya belum dapat informasi baru kalau dari dokter gigi," kata dr Adib.

Seperti dilaporkan sebelumnya, pada awal bulan Mei 2020, tercatat 55 tenaga kesehatan Indonesia yang dinyatakan meninggal dunia akibat virus corona (Covid-19).

Menurut Ketua Departemen Manajemen Rumah Sakit, Universitas Hasanuddin, Irwandy, tingkat kematian tenaga kesehatan Indonesia saat itu mencapai 6,5%.

Perawat Rusia yang Kenakan Lingerie Dibalik APD dan Sempat Bikin Heboh Kini Menjadi Model

Hal tersebut mengartikan, setiap 100 kematian ada sekitar enam hingga tujuh tenaga kesehatan yang meninggal dunia.

Senada dengan hal itu, berdasarkan data yang disajikan Katadata, jika kematian pada tenaga kesehatan akibat Covid-19 dibandingkan dengan tingkat kematian tenaga medis di Amerika Serikat dan Inggris hanya di bawah 1%, dengan rincian 0,16% untuk AS dan 0,5% di Inggris.

Padahal kedua negara tersebut memiliki jumlah kasus terkonfirmasi positif virus corona yang lebih tinggi jumlahnya dari Indonesia, yakni 2,5 juta kasus virus corona di Amerika Serikat dan lebih dari 300 ribu kasus di Inggris.

Sampai dengan 23 Juni 2020, IDI mencatat ada sebanyak 38 dokter yang sudah terkonfirmasi meninggal karena Covid-19 di Indonesia.

Sedangkan menurut data Perhimpunan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), sampai tanggal 23 Juni 2020, secara nasional ada 30 perawat yang meninggal dunia, 129 perawat positif Covid-19, 717 berstatus ODP dan 64 dalam status PDP.

Dengan demikian, total angka tenaga kesehatan Indonesia yang meninggal dunia sampai Selasa (23/06/2020) adalah 68 orang, seperti dikutip dari ABC.

Meski begitu, dari jumlah kematian yang menimpa tenaga kesehatan itu masih belum dikonfirmasi kebenarannya, sebab pihak IDI maupun PPNI masih menelusuri riwayat kasus-kasus tersebut.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved