Virus Corona

Diterjang Pandemi, Link Net Justru Tambah 75.274 Pelanggan, Home Passed 73.629 pada Kuartal 1 2020

Walau Diterjang Pandemi Covid-19, Link Net Justru Tambah 75.274 pelanggan dengan Jumlah Home Passed 73.629 pada kuartal pertama 2020

Editor: Dwi Rizki
istimewa
Presiden Direktur dan CEO Link Net Marlo Budiman 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Walau diterjang pandemi virus corona atau covid-19, PT Link Net justru berhasil menambah sebanyak 73.629 Home Passed ke dalam jaringannya..

Total jaringan Perseroan Link Net mencapai 2,54 juta Home Passed hingga akhir kuartal pertama tahun 2020.

Kabar baik itu disampaikan Presiden Direktur dan CEO Link Net Marlo Budiman.

Dipaparkannya, Link Net menambah sebanyak 130.210 Home Passed ke dalam jaringannya dan menjadikan total Home Passed Link Net sebesar 2.6 juta rumah hingga akhir bulan Mei.

Selain itu, Link Net berhasil menambah sebanyak 75.274 pelanggan bersih, sehingga total Link Net sebanyak 743.479 pelanggan hingga akhir Mei 2020.

"Manajemen Link Net berhasil melebarkan jejak Perseroan di luar dari tiga kota inti, yaitu Jakarta, Surabaya dan Bandung. Pada 1Q20 (kuartal pertama tahun 2020), sekitar 32 persen dari pelanggan baru berasal dari kota-kota di luar tiga kota tersebut," papar Marlo Budiman dalam siaran tertulis pada Jumat (26/6/2020).

"Penambahan jumlah pelanggan Link Net bertumbuh lebih cepat dari sebelumnya sejak Perseroan terdaftar sebagai
Perusahaan Terbuka," tambahnya.

Lebih lanjut disampaikannya, Link Net berhasil meningkatkan Average Revenue Per User (ARPU)..

Pelanggan yang telah menggunakan jasa Link Net pada lima tahun lalu di Jakarta, Surabaya dan Bandung rata-rata mengalami kenaikan ARPU masing-masing sebesar 52 persen, 59 persen dan 51 persen.

Pada akhir kuartal pertama tahun 2020, ARPU Perseroan dijelaskan Marlo Budiman berada pada Rp 382.000 per bulan.

Walaupun ARPU pada saat ini menurun, Link Net diungkapkannya telah berhasil menambahkan jumlah pelanggan baru yang substansial.

"Manajemen Link Net memperkirakan hal ini, karena sebelumnya, ketika Perseroan memasuki kota-kota baru, ARPU dari pelanggan baru akan meningkat seiring waktu dan akan mempengaruhi pertumbuhan pendapatan dan laba," jelas Marlo Budiman.

Bersamaan dengan pencapaian tersebut, Link Net katanya membukukan pendapatan sebesar Rp 959 milyar pada kuartal pertama tahun 2020, atau meningkat sebesar 7,6 persen dibandingkan periode serupa pada tahun 2019.

Tim Penjualan Link Net disampaikannya telah agresif dalam menambah jumlah pelanggan baru.

Diperkirakan bahwa seiring dengan waktu, pelanggan baru yang ditambahkan Link saat ini secara rata-rata akan membayar biaya berlangganan yang lebih tinggi setiap kuartal.

"Karena mereka dapat menikmati produk dan layanan yang berkualitas tinggi yang ditawarkan Link," jelas Marlo Budiman.

"Produk-produk Link Net mempunyai daya tarik yang tinggi dan secara historis, pelanggan dapat memilih untuk meningkatkan paket layanan mereka secara rutin," tambahnya.

Earnings before interest, taxes, depreciation and amortization (EBITDA) atau laba perusahaan sebelum dikurangi dengan bunga utang dan pajak yang wajib disetorkan ke negara pada kuartal pertama tahun 2020 mengalami sedikit penurunan.

Hal tersebut dipaparkannya disebabkan peningkatan beban pemasaran yang terkait dengan beban sewa tiang (pole rental), peningkatan biaya sewa bandwidth untuk memberi pelayanan yang lebih cepat kepada pelanggan.

Selain itu, peningkatan beban karyawan karena Link Net  menambahkan jumlah anggota dalam tim Penjualan.

EBITDA dipaparkannya menurun sebesar 4,2 persen menjadi Rp 516 milyar pada kuartal pertama tahun 2020.

"Selama beberapa tahun terakhir, Link Net telah berhasil memperluas jaringannya, menjalankan program pembelian saham kembali dan terus memberikan dividen yang tinggi," jelas Marlo Budiman.

"Pada saat itu, Perseroan (Link Net) bergerak dari posisi kas bersih menjadi hutang bersih. Hutang yang dibawa Link Net berhubungan dengan beban pembiayaan sebesar Rp 45 milyar pada 1Q20," tambahnya.

Demikian juga beban sewa tiang (pole rental) meningkat, yakni dari semula sebesar Rp 18 milyar menjadi Rp 35 milyar pada kuartal pertama tahun 2020.

Kedua beban tersebut ditegaska Marlo Budiman mempengaruhi laba bersih yang tercatat menurun 25,2 persen menjadi Rp 198 milyar pada kuartal pertama tahun 2020.

"Secara operasional, Link Net memulai tahun ini dengan langkah yang kuat. Kami mencatat pertumbuhan pelanggan tertinggi sepanjang sejarah Perseroan tercatat sebagai Perusahaan Terbuka," jelas Marlo Budiman.

Sementara itu, perluasan jaringan Perseroan katanya tetap berlangsung kuat.

Tim Penjualan Link Net berhasil meningkatkan tingkat penetrasi di area jaringan baru.

"Kami berinvestasi pada tim Penjualan kami selama beberapa tahun lalu dan hal ini telah menunjukkan hasil yang memuaskan. Kami berharap ARPU dari pelanggan baru akan terus meningkat karena ada produk-produk bernilai tinggi
seperti kecepatan bandwidth yang lebih tinggi dan pilihan saluran TV yang lebih beragam," jelas Marlo Budiman.

"Ketika hal ini terjadi, kami akan melihat pertumbuhan pendapatan dan laba yang berasal dari para pelanggan kami,' tutupnya.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved