Virus Corona Jabodetabek
Minim Pengetahuan soal Covid-19, Warga Depok Serbu Nomor Aduan 112, Kini Mulai Berangsur Menurun
Sejak ditunjuk sebagai nomor aduan yang bisa dihubungi warga terkait kasus Covid-19, NTPD 112 Kota Depok menerima hingga ratusan panggilan
Penulis: Vini Rizki Amelia |
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Vini Rizki Amelia
WARTAKOTALIVE.COM, DEPOK - Sejak ditunjuk sebagai nomor aduan yang bisa dihubungi warga terkait kasus Covid-19, Nomor Tunggal Panggilan Darurat (NTPD) 112 Kota Depok menerima hingga ratusan panggilan.
Jumlah tersebut terhitung sejak mulai dioperasikan untuk Covid-19 pada Maret - Mei 2020.
Angka aduan khusus Covid-19 pun tercatat mencapai 485 penelpon.
"Rinciannya, bulan Maret sebanyak 328 penelpon, April sebanyak 138 penelpon dan data terakhir Mei sudah 19. Sehingga totalnya ada 485 panggilan," ujar Supervisor 112 Kota Depok, Yanti Sihite dalam keterangan tertulisnya, Kamis (25/6/2020).
Peningkatan tersebut dikatakan Yanti lantaran di masa pandemi Covid-19 ini masih banyak warga yang minim pengetahuan perihal penularan Covid-19.
Namun demikian, Yanti mengaku belakangan jumlah penelpon mulai mengalami penurunan lantaran semakin bertambahnya pemahaman warga akan Covid-19.
“Rata-rata laporan warga terkait kekhawatiran terpapar Corona karena kondisinya sedang sakit. Seperti, batuk, demam, dan flu,” katanya.
Para petugas atau operator yang bertugas pun diakui Yanti telah dibekali daftar pertanyaan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan cocid-19 Kota Depok.
Sebanyak 22 pertanyaan telah disiapkan para petugas guna menjawab semua panggilan telpon dari para warga.
"Ada sekitar 22 pertanyaan yang kami ajukan untuk penelpon. Seperti, data pribadi, gejala, riwayat perjalanan pasien dalam 14 hari sebelumnya dan sebagainya.
"Kemudian data tersebut kami laporkan ke tim gugus tugas," akunya.
Meski jumlah penelpon mencapai ratusan, Yanti mengatakan bahwa tidak semua kasus diserahkan ke tim gugus tugas.
Jika pengaduan bisa diselesaikan dengan cara edukasi, maka petugas 112 akan memberikan informasi yang dibutuhkan.
"Dari seluruh penelpon terkait Covid-19 yang masuk, hanya 430 laporan yang dikoordinasikan dengan gugus tugas.
"Sisanya bisa kami tangani. Mudah-mudahan layanan yang kami berikan, bisa membantu meredakan kepanikan warga," paparnya.
