Liga 1
Gelandang Persita Tangerang Tegar saat Hadapi Ejekan dari Warganet
Bek Persita Tangerang, Zikri Akbar, mengaku sudah kebal atas berbagai kritik dan ejekan.
Penulis: RafzanjaniSimanjorang | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG - Bek Persita Tangerang, Zikri Akbar, mengaku sudah kebal atas berbagai kritik dan ejekan.
Menurut pemain berusia 28 tahun ini, semua itu sesuatu yang biasa bagi seorang pesepak bola nasional.
Kepada Warta Kota, pemain bernomor punggung 27 ini paham betul respon warganet di dalam negeri tentang pada pemain yang bermain buruk dalam satu pertandingan.

“Bullying (ejekan) itu hal lumrah bagi publik figur. Teruntuk saya, saya memilih tidak menanggapinya," ujar Zikri, Kamis (25/6).
Tak cukup hanya pada pemain, klub yang kalah pun sering diejek oleh warganet walau hanya sebatas gurauan atau sengaja melakukan perang urat syaraf.
"Hanya ada dua hal, dipuji saat bagus, dan dicaci saat jelek, itulah yang ada di warganet," ucapnya.
Namun, setiap ejekan yang ditujukan kepadanya, tak pernah ia tanggapi secara berlebihan.
Menurutnya, setiap ejekan justru menambah semangat dirinya agar semakin baik di lapangan.
"Itu jadi motivasi. Saya juga memerlukan mereka untuk bangkit. Bahkan dari bullying, saya dapat bermain dan bangkit lebih baik lagi," ucapnya.

Saat ini, Zikri tetap giat berlatih mandiri di Aceh, sembari menunggu keputusan dari Persita dalam mempersiapkan tim di lanjutan kompetisi Liga 1 Indonesia.
Sebagai pemain, Zikri menjadi salah satu yang belum pernah dikeluarkan oleh wasit dari lapangan alias mendapatkan kartu merah.
Tak hanya itu, dia pun tak pernah merasakan akumulasi kartu. Padahal, posisinya sebagai pemain bertahan. Catatan ini tentu kebanggaan tersendiri bagi Zikri.
Usut punya usut, ternyata pemain asal Bireuen, Aceh ini jago dalam menjaga emosi di lapangan.
"Selalu ada risiko dari setiap keputusan yang saya ambil di lapangan. Bila mendapatkan kartu pasti akan merugikan tim. Kemampuan intelektual harus saya miliki, termasuk menjaga emosi," ujarnya.
Padahal, Zikri sering berhadapan dengan provokasi lawan, bahkan sebaliknya, pemain bernomor punggung 27 ini pun sering melakukan hal yang sama agar konsentrasi lawan terganggu demi mengamankan lini pertahanan Persita.
Walaupun tetap bermain all out (maksimal), Zikri tak lupa dengan risiko yang akan dihadapinya bila melakukan pelanggaran.
"Provokasi di lapangan sudah biasa. Bila tak lawan yang melakukannya, maka saya yang mulai. Tapi harus dengan cerdik agar tidak merugikan tim," tutupnya.