Virus Corona
UPDATE Virus Corona Indonesia, Terjadi Penambahan Kasus sebanyak 1.113 orang pada Rabu (24/6/2020)
UPDATE Virus Corona Indonesia Kembali Mengalami Penambahan Kasus sebanyak 1.113 orang, Total 49.009 Kasus hingga Rabu (24/6/2020)
“Kami masih melakukan pemantauan terhadap ODP (orang dalam pemantauan) sebanyak 36.648 orang dan pengawasan terhadap PDP (pasien dalam pengawasan) sebanyak 13.069 orang,” ujarnya.
Sementara itu, ia berpesan bahwa bahwa proses penularan yang terjadi hari ke hari di beberapa provinsi ini menggambarkan masih ada sumber penularan di tengah masyarakat.
Kasus yang positif, dan kemudian tidak memiliki gejala yang signifikan, membuat merasa lebih aman atau merasa sehat, ini yang tidak disadari.
Yurianto juga mengingatkan bahwa masih adanya kelompok rentan yang tidak mematuhi protokol kesehatan, tidak menjaga jarak, tidak menggunakan masker, dan kemudian tidak rajin mencuci tangan.
“Inilah yang kemudian menjadi kelompok rentan untuk tertular, dan ini memberikan gambaran kasus baru yang muncul,” tambahnya.
Pada kesempatan itu, ia menekankan potensi bahaya tinggi pada seseorang yang membawa virus tidak menggunakan masker dan melakukan kontak dekat dengan orang lain yang rentan tidak menggunakan masker.
“Kemungkinan terjadi penularan 100 persen. Namun, apabila orang yang sakit membawa virus tidak menggunakan masker, sementara orang lain yang rentan pada kontak dekatnya menggunakan masker, penularan akan turun menjadi sekitar 70 persen,” jelasnya.
Namun, apabila orang yang membawa virus ini menggunakan masker dan orang lain di sekitarnya tidak menggunakan masker, penularan akan turun menjadi sekitar 5 persen.
“Namun, apabila dua-duanya menggunakan masker, kemungkinan penularan turun drastis menjadi 1,5 persen. Inilah yang meyakinkan kita, bahwa menggunakan masker adalah cara yang paling tepat,” tegas Yurianto.
Ia juga mengingatkan untuk penggunaan masker yang benar, seperti menutup hidung dan mulut dengan baik.
Di samping itu, perilaku cuci tangan dan jaga jarak juga harus dilakukan.
“Saudara-saudara, mari kita lakukan ini. Mari kita jadikan ini sebagai sebuah kebiasaan baru dalam kehidupan kita sehari-hari," jelas Yurianto.
"Kebiasaan baru kita, kebiasaan baru keluarga kita, anak-anak kita, saudara-saudara kita, bahkan orang tua kita karena kita bisa menjadi agen perubahan dalam mengimplementasikan kebiasaan baru ini di keluarga,” tutupnya. (*)