Polemik Polisi Periksa Pengunggah Guyonan Gus Dur, Berikut Tanggapan Istana, Gusdurian, Hingga Polri
Pemeriksaan pengunggah guyonan Gus Dur ke polisi jadi perbincangan publik, hingga menimbulkan polemik.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pemeriksaan pengunggah guyonan Gus Dur ke polisi jadi perbincangan publik, hingga menimbulkan polemik.
Polemik ini muncul, ketika Polres Kepulauan Sula memanggil pengunggah guyonan Gus Dur atau Abdurrahman Wahid.
Sebab, Ismail Ahmad, warga Kepulauan Sula, Maluku Utara, tak menyangka bahwa unggahannya yang mengutip guyonan Gud Dur membawanya ke kantor polisi.
Ismail diperiksa polisi terkait unggahannya di Facebook soal polisi jujur.
• Aparat yang Panggil Warga Pengunggah Lelucon Gus Dur Ditegur, Begini Kisah Humor Tiga Polisi Jujur
• Warga Unggah Lelucon Gus Dur, Mabes Polri Pesan ke Jajarannya Jangan Bereaksi Berlebihan
• Warganet Ditangkap Gara-gara Unggah Celoteh Gus Dur, Ini Pendapat Pakar Psikologi Forensik
Padahal, guyonan itu ditemukan Ismail saat mambaca artikel mengenai Gus Dur dari mesin pencari Google.
Bahkan, Ismail mengaku tak bermaksud apa-apa dengan mengunggah guyonan Gus Dur yang berbunyi 'Ada tiga polisi jujur d Indonesia, yaitu polisi tidur, patung polisi dan Jenderal Hoegeng' tersebut.
"Saya tidak berpikir kalau mereka tersinggung, soalnya saya lihat menarik, saya posting saja, saya juga tidak ada kepentingan apa-apa," terang Ismail.
Terkait dengan hal itu, banyak kemudian tokoh publik yang turut menanggapi kejadian tersebut.
Polri
Mengutip dari Kompas.com, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan, pengunggah guyonan Gus Dur tidak diproses hukum meski sempat dibawa ke kantor polisi.
"Tidak ada BAPM tidak ada kasus," terang Argo.
Argo mengatakan, polisi hanya meminta klarifikasi soal apa yang ditulis oleh pengunggah di media sosial.
"Penafsiran anggota reserse ini seolah-olah ada sesuatu antara dia dan institusi kemudian dipanggil dan diklarifikasi," ujar Argo.