Sepak Bola Usia Dini
Dede Supriyadi: Kelanjutan IJSL Bergantung pada Situasi Aman dari Pemerintah
Dede Supriyadi selaku direktur kompetisi IJSL mengatakan pihaknya hanya melanjutkan kembali kompetisi bila pemerintah menyatakan kondisi aman.
Penulis: RafzanjaniSimanjorang | Editor: Murtopo
Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM Rafsanzani Simanjorang
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Digelar sejak Januari lalu, Indonesia junior soccer league atau disingkat IJSL, terpaksa dihentikan sejak 16 Maret 2020 lalu akibat pandemi Covid-19.
IJSL sendiri adalah kompetisi sepak bola usia dini untuk umur delapan, sepuluh dan 12 tahun yang tahun ini diselenggarakan di Sentul City.
Dede Supriyadi selaku direktur kompetisi IJSL mengatakan pihaknya hanya melanjutkan kembali kompetisi bila pemerintah telah mengatakan kondisi Indonesia telah aman dari pandemi.
"Saat ini keselamatan anak-anak yang paling utama ya. Karena seumuran delapan, sepuluh dan 12 tahun sangat beresiko," tuturnya kepada Warta Kota, Rabu (17/6/2020) malam.
• Pelita Jaya U-1O dan Siaga Pratama U-8 Juarai IJSL 2019
Pihaknya pun berusaha mengajak para orang tua yang anaknya mengikuti IJSL musim ini untuk tetap menemani anak berlatih sendiri di rumah agar sang anak tidak kehilangan sentuhannya.
Tak hanya itu, bila kondisi mulai normal pada September atau Oktober mendatang, Dede mengatakan, pihaknya akan mengubah skema pertandingan atau mengadakan turnamen sebagai pengganti kompetisi.
"Pastinya ada ya, sebagai pelampiasan rasa rindu anak-anak bermain bola, setelah terhenti sekian lama ini. Tapi agendanya hanya sampai Desember ya. Kalau Januari, kami akan mulai kompetisi IJSL seperti biasanya. Dengan catatan bila beberapa bulan ke depan sudah normal," tambahnya.
• IJSL CIPTA CENDIKIA Mendunia di Gothia Cup China
Tak hanya itu, perihal protokol kesehatan, Dede menambahkan pihaknya sudah mempertimbangkan hal baru mengingat kejuaraan ini merupakan kejuaraan sepak bola usia dini.
"Pastinya anak-anak akan lebih diajarkan untuk bersih, baik sebelum dan sesudah bermain. Kepada orang tua juga pasti disosialisasikan, dan kami akan cek nantinya protokol lainnya bila diperlukan, kan belum tahu apakah nantinya new normal atau sudah aman 100 persen," tutup Dede.