MotoGP

Tidak Ada yang Murah di Arena Balap MotoGP

Jika terjadi kecelakaan, pengelola tim harus menggelontorkan dana untuk menyembuhkan pebalap yang cedera serta memperbaiki motor yang ditungganginya.

Penulis: Merdisikandar | Editor: Merdisikandar
@marmarquez93
Foto slow motion saat Marq Marquez mengalami kecelakaan di MotoGP Thailand. Namun Marquez tetap ikut balapan. 

Balap MotoGP adalah cabang olahraga yang sangat mahal.

Tim yang berkompetisi di kelas tertinggi di kejuaraan dunia balap sepeda motor itu harus memiliki dana yang berlimpah.

Tim MotoGP harus ditopang dana besar karena mereka tidak hanya butuh biaya untuk sewa kuda besi, bagi tim satelit, serta membayar gaji pebalap dan stafnya, tetapi mereka juga harus memiliki banyak uang untuk memperbaiki sepeda motor yang rusak.

Sementara itu, tim tidak bisa menghindar dari kejadian kecelakaan atau sepeda motor tiba-tiba rusak setiap kali mengikuti perlombaan, yang dalam satu tahun bisa mencapai 19 seri.

Pebalap Yamaha, Jorge Lorenzo, terpelanting dari sepeda motornya saat menjalani sesi latihan terakhir menjelang GP AS, di Laguna Seca Raceway, Sabtu (23/7/2011).
Pebalap Yamaha, Jorge Lorenzo, terpelanting dari sepeda motornya saat menjalani sesi latihan terakhir menjelang GP AS, di Laguna Seca Raceway, Sabtu (23/7/2011). (redbull.com)

Jika terjadi kecelakaan, pengelola tim harus menggelontorkan dana untuk menyembuhkan pebalap mereka yang cedera serta memperbaiki motor yang ditungganginya.

Menurut Christophe Bourguignon, teknisi yang menangani sepeda motor Cal Crutchlow di tim LCR Honda, biaya untuk memperbaiki motor MotoGP yang rusak bisa menyentuh angka 100.000 euro, atau setara dengan Rp 1,594 miliar.

“Jika motor MotoGP jatuh, biaya perbaikannya sekitar 15.000 euro (Rp 239,124 juta) sampai 100.000 euro. Di sini tidak ada kecelakaan dengan biaya,“ kata Bourguignon, seperti dikutip laman GPone.

Pebalap LCR Honda, Cal Crutchlow, dan teknisinya, Christophe Bourguignon, saat uji coba sepeda motor, di Qatar, Maret 2018.
Pebalap LCR Honda, Cal Crutchlow, dan teknisinya, Christophe Bourguignon, saat uji coba sepeda motor, di Qatar, Maret 2018. (motorsport.com)

Menurut Bourguignon, biaya tinggi untuk memperbaiki motor MotoGP yang rusak bisa dipahami, karena hampir semua komponen sepeda motor purwarupa (prototype) berharga mahal.

“Satu set rem cakram karbon berharga 10.000 euro (Rp 159,134 juta) dan setiap kali motor menyentuh area kerikil, potensi cakram rusak sangat besar,“ tutur Bourguignon.

“Dan tidak ada satu pun komponen elektronik yang harganya kurang dari 1.000 euro (Rp 15,94 juta)," tambahnya.

Bourguignon menambahkan, untuk tim satelit seperti LCR, mereka juga harus mengeluarkan uang sebanyak 2 juta euro (Rp 31,847 miliar) setiap musimnya untuk biaya sewa motor Honda RC213V.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved