Pilpres 2024
Prabowo Diprediksi Bakal Maju Lagi di Pilpres 2024, PKS dan PA 212 Ogah Jadi Pendukungnya Lagi
Prabowo diprediksi takkan lagi diusung oleh kelompok yang dulu menjadi pendukungnya jika Nyapres lagi, Dua diantaranya adalah PKS dan PA 212.
PKS yang pada 2014 dan 2019 selalu berada di front terdepan mendukung Prabowo, kini enggan mendukung kembali mantan Panglima Kostrad itu.
Alih-alih mendukung Prabowo, PKS memilih mengajukan kadernya sendiri sebagai capres.
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, mengatakan, partainya tak mempermasalahkan
rencana Prabowo untuk maju lagi dalam kontestasi pemilihan presiden.
• Hoffenheim Hadapi Laga Berat Melawan RB Leipzig Tanpa Pelatih di Lanjutan Bundesliga Pekan ke-31
Menurut dia, selama Prabowo masih memenuhi persyaratan sebagai capres, tak ada salahnya maju kembali.
Apalagi, kata dia, setiap orang memiliki hak untuk membangun bangsa.
"Selama memenuhi syarat monggo. Haknya Pak Prabowo dan semua tokoh terbaik negeri untuk maju. Selama niatnya membangun negeri kita dorong dan apresiasi," kata Mardani saat dihubungi, Kamis (11/6/2020).
• 117 Pekerja Kota Bekasi Jadi Korban PHK Selama Pandemi Covid-19
Meski demikian, Mardani mengatakan pihaknya akan berupaya untuk mencalonkan capres yang berasal dari kader sendiri.
Meski saat ini, PKS masih akan membahas siapa kader yang layak maju dalam pilpres 2024.
"PKS akan membuat keputusan melalui Majelis Syuro. Tiap partai selalu berusaha memajukan kadernya," ucapnya.

"Tahun 2024 PKS akan berusaha mengusung kadernya sendiri. Tapi PKS belum akan
memutuskan dalam waktu dekat."
• Pernyataan Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Soal Tempat Hiburan Malam Telah Dibuka Kembali
Tak hanya PKS yang enggan mendukung kembali Prabowo. Persaudaraan Alumni (PA) 212, kelompok-kelompok yang awalnya bergabung dalam Aksi 212 dan kemudoan lantas ikut mendukung Prabowo pada Pilpres 2019, kini juga tak mau lagi mendukung mantan menantu Presiden Soeharto itu.
Menurut Ketua Umum PA 212, Slamet Maarif, Prabowo sudah selesai atau finis.
"Pilpres 2019 pengalaman sendiri bagi kami dan untuk perjuangan kami ke depan bahwa Prabowo sudah finis. Biarkan saat ini Prabowo menikmati dan menyelesaikan tugasnya sebagai Menhan," ujar Slamet, ketika dihubungi Tribunnews.com, Kamis (11/6/2020).
Ketimbang maju lagi sebagai capres, Slamet menilai Prabowo lebih baik menjadi seorang negarawan dan membiarkan adanya calon presiden baru dan muda untuk memimpin Indonesia.
• Pembukaan Tempat Hiburan Malam di Bekasi Hanya Simulasi, Tujuannya Persiapan Aturan New Normal
"Cukuplah Prabowo di 2024 menjadi negarawan dengan memunculkan capres baru yang muda, karena kami yakin 2024 saatnya yang muda yang pimpin negeri. Apalagi umat punya catatan sendiri kepada Prabowo yang susah untuk dilupakan di 2019," kata dia.