Virus Corona Jakarta
Perumda Pasar Jaya Sebut 52 Pedagang dari Lima Pasar di Jakarta Terinfeksi Covid-19
Hingga kini, Perumda Pasar Jaya masih berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk mengadakan pengetesan kembali ke pasar-pasar di wilayah s
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Perumda Pasar Jaya menyebut ada 52 pedagang pasar yang terinfeksi Covid-19 setelah dilakukan pemeriksaan melalui rapid test dan polymerase chain reaction (PCR).
Angka tersebut lebih besar dibanding yang dipaparkan Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), bahwa ada 51 pedagang pasar di Jakarta yang terkena Covid-19.
“Totalnya yang terpapar Covid-19 ada 52 orang, selebihnya 10 pasar lainnya masih menunggu hasil dan tiga pasar dinyatakan negatif,” kata Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin saat diskusi virtual dengan wartawan Balai Kota/DPRD DKI Jakarta pada Kamis (11/6/2020).
Berdasarkan paparannya, ada 1.418 pedagang dari 19 pasar yang mengikuti rapid tes Covid-19 sejak 15 Mei sampai 10 Juni 2020 lalu.
• Rizal Ramli Hanya Ingin Debat Berlangsung Terbuka, Bukan Diskusi Tertutup di Kantor Luhut Pandjaitan
• Tompi Jadi Trending Topik,Dikenal Pendukung Garis Keras Jokowi Kini Keluhkan Naiknya Tagihan Listrik
Hasilnya, 52 pedagang dari lima pasar di DKI Jakarta terinfeksi Covid-19.
Rinciannya, masing-masing 14 orang dari Pasar Serdang Kemayoran dan Pasar Rawasari Cempaka Putih.
Lalu satu orang dari Pasar Cijantung, 20 orang dari Pasar Perumnas Klender dan tiga orang dari Pasar Induk Kramat Jati.
Arief mengatakan, ada 1.418 pedagang dari 19 pasar yang mengikuti rapid tes dan swab test Covid-19.
Hingga kini, Perumda Pasar Jaya masih berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk mengadakan pengetesan kembali ke pasar-pasar di wilayah setempat.
Pengetesan Covid-19 diutamakan bagi para pedagang pasar yang tetap beroperasi selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sejak April sampai Juni ini.
Mereka tetap beroperasi karena berada di 11 sektor usaha yang diizinkan DKI.
“Pasar-pasar yang emergency (darurat) dalam artian tetap buka (selama PSBB) akan kami lakukan rapid test atau swab test. Kalau pedagang yang tutup, yah tidak kami lakukan pengetesan,” imbuhnya.
• Diserang Ribuan Netizen Indonesia Hanya Karena Perankan Tokoh Pelakor, Han So Hee Tanggapi Begini
• Diduga Depresi, Pihak Panti Berencana Memeriksa Kejiwaan Wahati yang Melahirkan di Semak-semak
Pasar tradisional rawan penyebaran
Kepala Puskemas Kecamatan Gambir, Alamas Hidayati mengatakan jika ada 5 Pasar Tradisional dikawasan Kecamatan Gambir yang akan menjadi sasaran dilakukan swab test massal.
Hal ini dilakukan karena memang Pasar Tradisional menjadi tempat berkumpulnya orang banyak dan rentan akan penyebaran virus covid-19.