Kerusuhan di AS
UPDATE Mantan Polisi Pembunuh George Floyd, Derek Chauvin, Mulai Disidang, Terancam 40 Tahun Penjara
Derek Chauvin ditangkap karena menindih leher Floyd hampir sembilan menit, dengan korban sempat berteriak "aku tak bisa bernapas" sebelum tewas.
Tiga rekan Chauvin masing-masing Thomas Lane, J Alexander Kueng, dan Tou Thao, juga dibekuk dan sebelumnya sudah hadir di sidang Jumat pekan lalu (5/6/2020) waktu setempat.
WARTAKOTALIVE.COM, MINNEAPOLIS - Persidangan kasus pembunuhan George Floyd yang berujung kerusuhan di AS dengan terdakwa Derek Chauvin, mulai disidangkan, Senin (8/6/2020) waktu setempat.
Derek Chauvin, eks polisi, dijerat dengan tiga dakwaan setelah menindih leher George Floyd, yang sebelumnya ditangkap karena diyakini menggunakan uang palsu.
Diketahui, dia ditangkap karena menindih leher Floyd hampir sembilan menit, dengan korban sempat berteriak "aku tak bisa bernapas" sebelum tewas.
• Editor New York Times Mundur Gara-gara Opini yang Dukung Donald Trump Kerahkan Militer Tuai Protes
• Cegah Penularan Virus Corona, Hollywood Berencana Gunakan CGI untuk Adegan Seks saat Syuting
• Pascakematian George Floyd, Dewan Kota Minneapolis Berencana Tutup Kepolisian

Awalnya, mantan polisi berusia 44 tahun itu mendapat dakwaan pembunuhan tingkat tiga dan pembunuh tak berencana level dua.
Namun dilansir Daily Mail Senin (8/6/2020), Chauvin kemudian mendapatkan tambahan pasal, yakni pembunuhan tingkat dua, dengan total ancaman 40 tahun penjara.
Sidang pertamanya di Minneapolis Senin ini terjadi di mana di saat bersamaan, publik juga menggelar upacara pemakaman bagi Floyd.
Tiga rekan Chauvin masing-masing Thomas Lane, J Alexander Kueng, dan Tou Thao, juga dibekuk dan sebelumnya sudah hadir di sidang Jumat pekan lalu (5/6/2020).
Ketiganya dijerat pasal persekongkolan pembunuhan tingkat dua dan pembunuh tak berencana, di mana mereka juga terancam 40 tahun penjara.
• Muncul Tanpa Masker saat Pimpin Rapat, Kim Jong Un Tampak Sumringah, Klaim Tak Ada Kasus Covid-19
• Selama Pandemi Covid-19, Anggota Komunitas Telanjang Inggris Naik 2 Kali Lipat, Ada Acara Online

Pengacara
Chauvin akan dibela oleh pengacara Eric Nelson dari firma Hallberg Criminal Defense, yang disediakan Kepolisian Minneapolis dan Asosiasi Polisi Damai.
Sumber kepada Reuters mengungkapkan, Nelson sudah mendampingi banyak penegak hukum, terutama mereka yang terkena kasus penembakan.
Namun, menurut keterangan sumber tersebut, klien yang dibela Nelson sama sekali belum mendapatkan tuntutan atau dihadirkan di sidang.
Kehadiran sang pelaku utama terjadi sehari di persidangan setelah dewan kota melakukan pemilihan, dan memutuskan akan merombak jajaran kepolisian.
• Kerusuhan di AS Bikin Mantan Presiden George W Bush Ogah Pilih Donald Trump di Pilpres 2020
• Selama Pandemi Virus Corona, Anggota Komunitas Telanjang Inggris Naik 100 Persen, Ini Alasannya
'Tutup' kepolisian
Diberitakan Wartakotalive.com sebelumnya, langkah mengejutkan diambil oleh Dewan Kota Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat pascakematian George Floyd yang berujung demonstrasi besar-besaran dalam sejarah Amerika Serikat.
Menyikapi gelombang unjukrasa yang berbuntut kerusuhan dan penjarahan, sebagian besar anggota Dewan Kota Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat, mendukung rencana menutup Departemen Kepolisian di kota tersebut.
Kemudian, Dewan Kota Minneapolis menciptakan cara baru yang dapat memastikan keamanan masyarakat, kata beberapa pejabat terkait.
Rencana itu menunjukkan aksi massa yang memprotes kematian Floyd punya dampak kepada sistem kepolisian di Minneapolis.
"Kami berencana membongkar tatanan di Departemen Kepolisian Kota Minneapolis," kata seorang anggota dewan kota, Jeremiah Ellis, lewat unggahannya di Twitter.
• Warga DKI Kaget, Kawasan Stasiun Tanah Abang Jadi Lebih Tertata Setelah Jadi Kawasan TOD
• Setelah Twitter, Snapchat Hapus Akun Presiden Donald Trump dari Bagian Promosi, Ini Alasannya
"Saat kami selesai melakukannya, kami tidak akan membangunnya lagi. Kami akan secara drastis berpikir ulang bagaimana kita membangun sistem keamanan masyarakat dan penanggulangan situasi darurat," terang dia.
Gerakan "kurangi anggaran kepolisian" atau defund the police telah lama digaungkan sebelum aksi massa berlangsung.
Setelah video yang menunjukkan Floyd disiksa seorang polisi sampai ia tewas bulan lalu, gerakan itu mendapat banyak dukungan dari masyarakat.
Dalam video itu, Derek Chauvin, anggota Kepolisian Kota Minneapolis, menggencet leher Floyd selama hampir selama sembilan menit sehingga ia tewas akibat kehabisan napas.
• Kisah Anak Laki-laki Diterkam Buaya Lalu Diseret di Hadapan Ayahnya Sendiri, Begini Akhirnya
Tayangan itu membuat banyak orang di seluruh dunia ngeri terhadap aksi brutal polisi. Saat ini, Chauvin dan tiga polisi Minneapolis lainnya telah dipecat dari kesatuan dan dituntut bersalah atas kematian Floyd.
Dewan Kota Minneapolis belum membahas secara resmi rencana mengurangi anggaran kepolisian atau mengubah tatanan di dalamnya.
Namun, Presiden Dewan Kota Minneapolis, Lisa Bender, sebagaimana dikutip CNN, mengatakan mayoritas anggota mendukung rencana tersebut.
"Kami berkomitmen membongkar tatanan kepolisian yang kita tahu saat ini di Kota Minneapolis dan akan membangunnya kembali bersama-sama komunitas dengan menggunakan model baru keamanan masyarakat yang dapat menjaga komunitas kami tetap aman," kata Bender.
• FACEBOOK Memanas, Karyawan Mogok Protes Unggahan Donald Trump, Begini Sikap Zuckerberg
Gerakan defund the police didorong oleh kritik masyarakat terhadap anggaran tinggi khas militer yang diterima banyak departemen kepolisian AS.
Aksi itu juga memprotes keterlibatan kepolisian menanggulangi penyakit sosial seperti kecanduan, penyakit mental, dan tuna wisma.
Menurut pendukung gerakan, masalah itu lebih baik diatasi dengan pendekatan layanan sosial sehingga perlu dipikirkan kembali perilaku seperti apa yang pantas disebut sebagai aksi kriminal.
Pejabat yang terpilih di Dewan Kota New York dan Los Angeles juga mengatakan mereka berencana mengurangi anggaran kepolisian dan mengalihkannya ke layanan sosial.
• Akibat Larangan Seks untuk Cegah Corona, Pemerintah Inggris Malah Tuai Ejekan
Langkah itu menunjukkan gerakan "defund the police" mulai mendapatkan banyak dukungan di AS.
John Boyega "beraksi" lagi lewat sosial media
Sementara itu, John Boyega telah kembali ke media sosial untuk pertama kalinya sejak pidato Black Lives Matter yang ia serukan di London pada Rabu (3/6/2020).
Aktor Star Wars itu mendapatkan banyak dukungan dan kembali menyuarakan protes melalui media sosialnya, dikutip dari NME, Senin (8/6/2020).
“Saya ingin berterima kasih kepada kalian semua atas cinta dan dukungan yang telah Anda bagikan selama beberapa hari terakhir, meskipun tidak ada yang saya lakukan untuk pujian, atau bahkan cukup, dalam skema besar hal-hal ini,” tulis Boyega di Instagram.
• AMERIKA Diguncang Kerusuhan, Ini Permintaan Adele kepada Penggemar yang Ikut Aksi George Floyd
“Ini adalah waktu yang intens bagi komunitas kami, dan yang paling penting bagi kami adalah menjaga momentum dan tidak melupakan betapa pentingnya untuk mengejar solusi dan komitmen jangka panjang, demi generasi kami, dan selanjutnya," ujarnya melanjutkan.
Boyega menganggap bahwa perjuangan bagi komunitas kulit hitam melawan rasisme dan kesenjangan masih perlu banyak dorongan.
Dengan banyaknya partisipasi masyarakat secara luas dan mendunia mengenai gerakan #BlackLivesMatter, ia melihatnya sebagai bahan bakar untuk menginspirasi cara berpikir, membangun, dan tumbuh bersama-sama.
"Mari tingkatkan pengetahuan kita! Saya senang melihat kebangkitan terjadi pada kita semua! Saya akan terus menggunakan platform saya untuk melawan ketidakadilan dan ketidaksetaraan di komunitas kami, apa pun yang terjadi," kata Boyega.
• Dokter Italia: Virus Corona Sudah Melemah, Namun Bantah Antibiotik Ampuh Sembuhkan Covid-19
"Meskipun demikian, satu orang tidak dapat melakukannya sendiri - saya membutuhkan kalian, dan kami saling membutuhkan!" ujarnya menambahkan.
Dalam pidatonya dalam aksi protes kematian George Floyd pekan lalu, Boyega mengungkapkan kekhawatirannya tentang karir aktingnya di masa depan setelah pidatonya yang berapi-api.
"Saya tidak tahu apakah saya akan memiliki karier setelah ini, tapi saya tak peduli," katanya kepada kerumunan di salah satu dari serangkaian protes di seluruh dunia setelah kematian George Floyd di Minneapolis minggu lalu (25 Mei).
• Digranat Orang Tak Dikenal, Rumah Anggota DPRK Aceh Barat Diberi Garis Polisi
Sejak pidato tersebut, sejumlah sutradara Hollywood telah menyatakan keinginan mereka untuk memerankan Boyega di masa depan, dengan sutradara Star Wars JJ Abrams mengatakan dia akan "memohon" Boyega untuk bekerja dengannya lagi di masa depan. (Antaranews/Reuters)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Derek Chauvin, Eks Polisi Pembunuh George Floyd, Hari Ini Disidang" Penulis : Ardi Priyatno Utomo