Virus Corona
Ikatan Dokter Anak Indonesia Bilang Campak Lebih Berbahaya Ketimbang Covid-19, Ayo Imunisasi!
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menilai penyakit campak lebih berbahaya ketimbang Covid-19.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menilai penyakit campak lebih berbahaya ketimbang Covid-19.
Sebab, selama pandemi Covid-19 dan penerapan PSBB, banyak orang tua takut membawa anaknya ke Puskesmas atau Posyandu untuk diimunisasi.
"Ini akan sangat berisiko untuk menyebarkan double outbreak."
• IPW Tuduh Novel Baswedan Sandera Nurhadi, KPK: Kami Tidak akan Berpolemik dengan Isu Tak Jelas
"Sudah kita mengalami kejadian Covid-19, ditambah lagi outbreak penyakit yang sebenarnya bisa dicegah oleh imunisasi."
"Contoh yang paling gampang campak."
"Kita takut dengan Covid-19, tetapi yang lebih berbahaya adalah campak," ujar Ketua Humas dan Kesejahteraan Anggota Pengurus Pusat IDAI Hartono Gunardi dalam siaran BNPB, Senin (8/6/2020).
• UPDATE 8 Juni: RS Darurat Wisma Atlet Rawat 547 Pasien Positif Covid-19, RSKI Pulau Galang 46 Orang
Jika seorang penderita Covid-19 bisa menularkan satu hingga tiga orang, Hartono menyebut campak bisa menularkan 18 orang.
"Kalau penderita Covid-19 batuk atau bersin dropletnya kira-kira dua meter."
"Kalau campak bisa sampai lebih dari enam meter. Jadi jangan lupakan imunisasi," kata Hartono.
• Kloter Pertama Calon Jemaah Haji Berangkat 26 Juni Jika Arab Saudi Kasih Kepastian, Wajib Karantina
Ada beberapa penyakit selain campak yang menurut Hartono juga berbahaya, di antaranya difteri.
Meski tak membandingkan dengan Covid-19, Hartono mengatakan difteri berbahaya bagi anak.
"Untuk menetralisir yang disebabkan kuman difteri, harus menggunakan serum, dan serumnya enggak ada di Indonesia, harus diimpor dari negara lain," ungkapnya.
• Anies Baswedan Bilang Penerapan Ganjil Genap untuk Motor Direrapkan Jika Kasus Covid-19 Meningkat
Bahkan, sebagian pabrik membuat serum difteri sudah tutup, karena difteri sudah jarang ditemukan penderita.
Namun, Hartono tetap mengingatkan orang tua agar membawa anak-anak diimunisasi.