Listrik

Masyarakat Keluhkan Tagihan Melonjak, Jubir Presiden Bantah Ada Kenaikan Tarif Listrik

Istana Kepresidenan melalui Juru Bicara Presiden bidang Sosial Angkie Yudistia mengatakan, tidak ada kenaikan tarif listrik seperti yang dikeluhkan.

Instagram/angkie.yudistia
Jubir yang juga Staf Khusus Presiden Gugus Muda sekaligus Pendiri This.able, Angkie Yudistia menjelaskan, Senin (8/6/2020), tidak ada kenaikan tarif listrik PLN. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Di media sosial berseliweran netizen mengeluhkan tagihan listrik yang lebih besar dari biasanya atau melonjak dibanding bulan sebelumnya.

Berbagai komentar masyarakat terkait melonjaknya tagihan tarif listrik yang disampaikan di media sosial itu akhirnya sampai juga pesannya ke Istana.

Menanggapi hal itu, Istana Kepresidenan melalui Juru Bicara (Jubir) Presiden bidang Sosial Angkie Yudistia mengatakan, tidak ada kenaikan tarif listrik seperti yang dikeluhkan masyarakat di media sosial.

Lonjakan tarif listrik pada Juni 2020, kata Angkie, dalam keterangannya di Jakarta, Senin (8/6/2020), disebabkan konsumsi listrik yang meningkat signifikan ketika masyarakat lebih sering beraktivitas di rumah seiring masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Selain itu, kenaikan tagihan listrik pada Juni 2020 juga dampak dari penghitungan rata-rata pada tiga bulan terakhir karena penerapan PSBB.

 Warga DKI Kaget, Kawasan Stasiun Tanah Abang Jadi Lebih Tertata Setelah Jadi Kawasan TOD

 Setelah Twitter, Snapchat Hapus Akun Presiden Donald Trump dari Bagian Promosi, Ini Alasannya

"Secara teknis PT PLN Persero juga telah menjelaskan faktor yang menyebabkan tarif listrik menjadi tinggi selama PSBB. Ada sistem angsuran carry over selama tiga bulan untuk menjaga lonjakan tagihan akibat pemakaian yang lebih banyak dibanding sebelum PSBB," kata Angkie.
​​​
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PT PLN (Persero) Bob Saril sebelumnya menjelaskan bahwa dalam dua bulan terakhir rekening bulanan sebagian pelanggan PLN yang totalnya sekitar 75 juta dihitung dari rata-rata tiga bulan terakhir pemakaian.

Akibatnya pada rekening listrik Juni 2020 terjadi lonjakan tagihan lebih dari 20 persen daripada bulan sebelumnya.

PLN hanya menghitung kenaikan tagihan listrik pada Juni 2020 ini maksimal 40 persen dari bulan sebelumnya.

 Kisah Anak Laki-laki Diterkam Buaya Lalu Diseret di Hadapan Ayahnya Sendiri, Begini Akhirnya

Sisa tagihan yang belum terbayar atau 60 persen dari lonjakan tagihan akan dibagi rata dalam tiga bulan ke depan.

Adapun untuk memantau penggunaan listrik di rumah serta pengaduan dan keluhan, PLN menyediakan layanan komunikasi melalui aplikasi PLN Mobile, pemantauan di tautan www.pln.co.id, dan pusat kontak telepon PLN 123.

Selain itu, PLN juga menyediakan layanan baca meter melalui whatsapp resmi ke nomor 081-22-123-123.

Pada pekan lalu masyarakat ramai mengeluhkan tagihan listrik yang membengkak. Hal ini juga pernah terjadi pada April 2020.

 FACEBOOK Memanas, Karyawan Mogok Protes Unggahan Donald Trump, Begini Sikap Zuckerberg

Padahal masyarakat sedang kesulitan karena situasi pandemi Virus Corona baru atau Covid-19.

Masyarakat di media sosial menduga ada kenaikan tarif listrik secara diam-diam.

PLN Tak Pernah Menaikkan Tarif Listrik Selama Covid-19

Sebelumnya, PLN memastikan tarif dasar listrik seluruh golongan tarif tidak mengalami kenaikan, termasuk rumah tangga daya 900 Volt Ampere (VA) Rumah Tangga Mampu (RTM), 1.300 VA dan diatasnya.

Seperti diketahui penetapan tarif dilakukan 3 bulan sekali oleh pemerintah.

Untuk tarif April hingga saat ini dinyatakan tetap, yakni sama dengan periode 3 bulan sebelumnya.

“Kami pastikan saat ini tidak ada kenaikan listrik, harga masih tetap sama dengan periode tiga bulan sebelumnya. Bahkan sejak 2017 tarif listrik ini tidak pernah mengalami kenaikan,” tutur Executive Vice President Corporate Communcation and CSR, I Made Suprateka dalam keterangan resminya, Sabtu (2/5/2020).

 Pelanggan PLN Mengeluh Tarif Listrik Membengkak Bulan Ini, Begini Penjelasan Pihak PLN

Adapun besaran tarif listrik yang berlaku saat ini sebagai berikut:

1. Tarif untuk tegangan rendah sebesar Rp 1.467/kWh

2. Tarif untuk R-1/900 VA RTM sebesar Rp 1.352/kWh

3. Tarif untuk tegangan menengah sebesar Rp 1.115/kWh

4. Tarif untuk tegangan tinggi sebesar Rp 997/kWh

Peningkatan konsumsi listrik selama WFH PLN menjelaskan, adanya peningkatan tagihan rekening listrik pada pelanggan rumah tangga lebih disebabkan oleh meningkatnya penggunaan masyarakat akibat adanya pandemi virus corona.

Sebab, selama pandemi, masyarakat banyak melakukan aktifitas di rumah.

“Biasanya siang hari tidak ada aktifitas, saat ini kita harus bekerja dari rumah, otomatis penggunaan bertambah, misalnya untuk laptop dan pendingin ruangan,” tambah Made.

Diskon dan listrik gratis selama wabah corona

Untuk membantu masyarakat menghadapi pandemi virus corona, PLN juga telah menjalankan keputusan pemerintah untuk memberikan stimulus kepada masyarakat.

Stimulus berupa pembebasan tagihan rekening listrik pelanggan rumah tangga daya 450VA, pelanggan bisnis dan industri kecil daya 450 VA.

Serta potongan tagihan sebesar 50 persen untuk pelanggan rumah tangga 900 VA bersubsidi.

 Resmi! Listrik PLN Gratis 6 Bulan, ini Syarat dan Cara Dapatkannya

Sebagai upaya mencegah penyebaran wabah virus corona atau Covid-19, PLN juga telah menangguhkan sementara proses pencatatan dan pemeriksaan stand meter bagi pelanggan pasca-bayar.

Sebagai gantinya, untuk mulai rekening bulan Mei 2020, PLN telah menyiapkan layanan melalui WhatsApp terpusat bagi pelanggan yang ingin melaporkan angka stan dan foto kWh meter.

Pelanggan pasca-bayar dapat mengirimkan angka stan kWh meter melalui layanan WhatsApp terpusat PLN dengan nomor 08122 123 123.

 PLN Siapkan Mekanisme 6 Bulan Listrik Gratis bagi Pelanggan Bisnis Kecil dan Industri Kecil

Pelaporan angka stan meter dapat dilakukan oleh pelanggan sesuai tanggal pencatatan meter masing-masing pelanggan yang akan diinformasikan pada awal proses pelaporan mandiri melalui WhatsApp.

Laporan dari pelanggan tersebut nantinya akan menjadi dasar perhitungan tagihan listrik pelanggan setiap bulannya.

Sementara, bagi pelanggan yang tidak melaporkan angka kWh meter, dasar perhitungan tagihan listrik akan menggunakan perhitungan rata-rata pemakaian listrik selama 3 bulan terakhir.

Penggolongan listrik rumah tangga

Supangkat Iwan Santoso, Direktur Pengadaan Strategis PLN, mengatakan perubahan penggolongan pelanggan akan menyasar pada pelanggan utama PLN, yakni rumah tangga.

“Nantinya hanya subsidi dan nonsubsidi, ada juga bisnis dan industri. Sasaran utama itu rumah tangga,” kata Supangkat di Jakarta, Senin (28/1/2020).

Meskipun berhubungan, program penambahan daya listrik dan penyederhanaan golongan merupakan program yang berbeda. Untuk penyederhanaan golongan nantinya akan butuh aturan baru.

Saat ini pembagian golongan pelanggan listrik rumah tangga tegangan rendah, yaitu

Golongan rumah tangga yang mendapatkan subsidi 450 VA:

R-1 Rumah Tangga Kecil 900 VA dan 1.300 VA

R-1 Rumah Tangga Kecil dengan daya 2.200 VA,

R-1 Rumah Tangga Menengah dengan daya 3.500-5.500 VA,

R-1 Rumah Tangga Besar dengan daya 6.600 VA ke atas.

PLN sebelumnya akan merubah dan meningkatkan daya listrik pelanggan golongan 900 VA menjadi 1.300 VA dan pelanggan dengan daya listrik 1.300 VA, 2.200 VA, 3.300 VA, dan 4.400 VA akan menjadi golongan 5.500 VA.

 Token Listrik Gratis Masih Berlaku Bulan Mei Ini, Berikut Cara Klaim via WhatsApp dan Website PLNK

Menurut Supangkat, tarif listrik per kilo watt hour (kWh) saat ini untuk semua golongan pelanggan nonsubsidi pun kini sudah sama, yaitu sebesar Rp 1.467 per kWh.

“Sekarang orang silahkan saja tidak dib‎atasi, toh bayarnya sama per kWh. Dulu kan beda-beda. Sekarang inginnya dibedakan, hanya subsidi dan tidak disubsidi. Kami inginnya tahun ini,” papar Supangkat.

Dia menambahkan daya yang besar akan membuat masyarakat leluasa menggunakan ragam peralatan elektronik yang baru, termasuk kendaraan listrik dan kompor listrik nantinya.

Nantinya penambahan daya untuk dijadikan golongan rumah tangga subsidi akan ditingkatkan menjadi 5.500 VA.

“Kami mau tambah daya, tidak bayar malah. Kami rencananya sampai 5.500 VA, karena itu bisa kompor listrik,” tandas Supangkat.  (Antaranews)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tarif Listrik PLN Tidak Naik, Ini Rincian Tarif Listrik 2020 per Golongan"
Penulis : Virdita Rizki Ratriani

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved