Berita Bekasi
Ketua DPRD Nilai Wali Kota Bekasi Tidak Patuhi Pergub Tahapan New Normal
Chairuman Juwono Putro menganggap Wali Kota Bekasi tergesa-gesa membuka kegiatan perekonomian, meski Bekasi berstatus zona kuning Covid-19.
Penulis: Muhammad Azzam |
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI--- Pemerintah Kota Bekasi mendapat kritik dari Ketua DPRD Kota Bekasi, Chairuman Juwono Putro, karena memutuskan membuka sejumlah kegiatan perekonomian di wilayahnya.
Menurut Chairuman Juwono Putro, Pemerintah Kota Bekasi dalam hal ini Wali Kota Bekasi terlalu tergesa-gesa dalam mengambil keputusan.

Bahkan Wali Kota Bekasi dianggapnya tak menjalankan Peraturan Gubernur Jawa Barat, terkait tahapan new normal.
"Tergesa-gesa. Kan sudah jelas tahapan-tahapan yang diatur oleh Pergub, daerah yang statusnya masih kuning tidak diperkenankan untuk membuka mal dan lain itu. Fase pertama itu yang dilonggarkan penggunaan tempat ibadah. Itu sudah dilaksanakan ya," kata Chairuman, ketika dihubungi pada Minggu (7/6/2020).
Sejumlah mal di Kota Bekasi memang sudah diperbolehkan beroperasi kembali, dengan menjalankan protokol kesehatan.
Bahkan Pemkot Bekasi, melalui Keputusan Wali Kota, memperbolehkan mal, tempat hiburan, hingga spa beroperasi kembali.
70 persen
Chairuman Juwono Putro menerangkan, ketika angka zona hijau mencapai 70 persen baru bisa melonggarkan kegiatan yang berkaitan dengan perkantoran maupun industri, karena menyangkut kelangsungan hidup warga.
"Nah, dibukanya industri perkantoran tersebut dengan catatan industri yang memenuhi syarat. Tahapan-tahapan ini harus dipantau per tahapan," katanya.
Di masa pemulihan kegiatan ini, atau sering disebut sebagai masa new normal, ini warga justru harus menjalankan protokol kesehatan yang baru dan menjadikannya sebagai normalitas baru.
Untuk itu Pemerintah wajib memantau masa ini agar tidak terjadi lonjakan kasus infeksi baru.
"Mal, tempat hiburan malam, spa atau sektor pariwisata itu seharusnya yang paling terakhir dibuka," kata Chairuman.
Dia berharap Pemkot Bekasi melakukan sosialisasi protokol kesehatan secara masif lebih dulu, di masa new normal ini.
Minimal mensosialiskan empat aspek yang wajin dilakukan, yakni penggunaan masker, menjaga jarak, cuci tangan, dan pembatasan pengunjung.
"Nah yang paling possible ini kan pembatasan interaksi di ruang terbuka or tutup. Sektor pariwisata seperti mal, tempat hiburan, dan lainnya. itukita berharap jangan dibuka dulu, sampai kemudian sudah selesai semua hasil evaluasi tahapan-tahapan new normal," katanya.