Indra Sjafri: Prestasi akan Menjawab Keraguan Publik

Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri meyakini bahwa di bidang apapun, khususnya olahraga, prestasi akan menjawab keraguan publik pada seseorang.

Warta Kota/Didit
Poster live Instagram Super Ball bersama Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri meyakini bahwa di bidang apapun, khususnya olahraga, prestasi akan menjawab keraguan publik pada seseorang.

Bicara tentang Indra Sjafri, tentu pecinta sepak bola cukup mengenal sosok mantan pelatih timnas U-19 yang terbilang sukses melatih pemain muda ini.

Ia kini menjabat sebagai Direktur Teknik PSSI.

Pentingnya Menggulirkan Liga Indonesia, Ini Pandangan Indra Sjafri

Saat menjadi pelatih, beberapa torehan prestasinya yaitu Piala AFF U-19 tahun 2013 dan Piala AFF U-22 tahun 2019. Tentu raihan ini sangat membanggakan untuk penikmat sepak bola nusantara.

Namun, tahukah anda, proses pemilihan Indra Sjafri menjadi pelatih timnas Indonesia sempat diragukan oleh beberapa pihak.

Pada tahun 2011, Indra Sjafri ditunjukkan sebagai pelatih timnas U-16 kala itu.

Indra Sjafri Andalkan Pengalaman Selama Melatih dan Blusukan Jadi Modal Sebagai Direktur Teknik PSSI

Namun dalam proses pemilihannya, ketua umum PSSI masa itu, Djohar Arifin Husin lebih memilih kandidat lain.

Hanya saja, beberapa exco PSSI tidak setuju dengan pilihan ketum PSSI tersebut dan menilai Indra Sjafri lebih layak karena memegang lisensi A AFC untuk pembinaan usia muda.

Pelatih sepakbola Indra Sjafri
Pelatih sepakbola Indra Sjafri (Istimewa)

Walaupun diragukan, Indra Sjafri tetap terpilih menjadi pelatih timnas U-16.

Mengakhiri turnamen kualifikasi Piala Asia U-16 tahun 2012 dengan peringkat tiga, Indra Sjafri lantas memulai proses pencarian pemain hingga ke pelosok.

New Normal Sepak Bola Versi Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri

Prestasinya mulai terlihat kala sukses membawa timnas U-17 Indonesia juara turnamen Internasional Hongkong U-17 tahun 2012, juara Internasional Hongkong U-18 tahun 2013, dan Piala AFF U-19 tahun 2013.

Perlahan keraguan akan kemampuannya di tahun 2011 lalu berubah menjadi sebuah pujian.

Dalam bincang-bincang santai secara virtual bersama Super Ball, Jumat (5/6/2020), Indra Sjafri mengatakan momen 2011 lalu adalah hal yang wajar karena perbedaan pendapat.

Indra Sjafri Yakin Pandemi Virus Corona Bisa Memacu Orang untuk Giat Berolahraga

Namun dirinya bersyukur bisa membuktikan kualitas melatihnya sehingga mampu membawa timnas junior Indonesia berprestasi.

"Resep saya adalah niat, saya juga paham apa yang harus dikerjakan, dan saya mencintai apa yang saya kerjakan, kemudian saya mendoakan apa yang saya kerjakan," ujarnya.

Bergambar dari pengalaman tersebut, Indra Sjafri lantas mengajak seluruh elemen untuk bekerja bersama-sama dalam membangun tanpa saling meragukan kemampuan yang satu dan lainnya.

  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved