Virus Corona
Bulan Agustus Diprediksi Puncak Musim Kemarau, Antisipasi Karthutla di Tengah Pandemi
Bulan Agustus Diprediksi Puncak Musim Kemarau, Antisipasi Karthutla di Tengah Pandemi
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah memonitor terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Indonesia.
BNPB meminta pemerintah daerah untuk melakukan penguatan kesiapsiagaan masyarakat, khususnya pada waktu bersamaan menghadapi penularan COVID-19.
Data BNPB mencatat per 31 Mei 2020, total kejadian karhutla dari awal Januari hingga akhir bulan lalu (31/5) berjumlah 123 kali.
Fenomena alam memasuki musim kemarau perlu mendapatkan perhatian oleh semua pihak, khususnya pemerintah daerah.
Berdasarkan pantauan iklim dan cuaca BMKG, BNPB telah meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk terus melakukan peringatan dini dan kesiapsiagaan menghadapi ancaman bahaya karhutla.
Sebagian besar wilayah Indonesia memasuki musim kemarau pada bulan Mei hingga puncaknya pada Agustus 2020.
Deputi Bidang Pencegahan Lilik Kurniawan mengatakan bahwa langkah antisipatif perlu dilakukan pemerintah daerah.
Hal tersebut dilihat secara historis pada titik panas atau hot spot dengan tingkat kepercayaan lebih besar dari 80 persen di lima tahun terakhir.
Lilik menekankan pada peran masyarakat dalam penanggulangan karhutla di daerah.
“Upaya penguatan kesiapsiagaan masyarakat melalui sosialisasi dan edukasi di media elektronik serta informasi lainnya, termasuk papan informasi pelarangan membakar hutan dan juga hukumannya,” pesan Lilik dalam siaran tertulis pada Selasa (2/6/2020).
Di tengah pandemi COVID-19, Lilik berpesan kepada pemerintah daerah untuk melakukan sosialisasi dengan memperhatikan panduan kesehatan dan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) bagi dari yang memberlakukannya.
BNPB juga menyampaikan perlunya antisipasi terkait dengan dampak asap pada populasi yang juga terpapar virus SARS-CoV-2.
“Menginstruksikan multipihak terkait untuk mengumpulkan data ODP serta rumah sakit yang berada di zona risiko tinggi ancaman bencana asap, untuk menyiapkan tempat khusus evakuasi bagi ODP atau PDP. Sehingga terpisah dengan masyarakat yang sehat,” ujarnya.
Langkah pencegahan di lapangan lainnya yang dapat dilakukan yakni pengecekan sarana dan prasarana pemadaman, seperti pompa air, kendaraan pemadam, peralatan pemadaman maupun titik-titik sumber air.
Sedangkan langkah antisipatif di belakang meja, BPBD dan unsur terkait lain dapat melakukan memonitor data dan informasi melalui situs penyedia informasi seperti milik Badan Restorasi Gambut (BRG).
LSelain itu, lembaga Penerbangan dan Antariksa (Lapan) dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
UPDATE Covid-19 di Indonesia 1 Februari 2023: 3 Pasien Wafat, 276 Orang Sembuh, 273 Positif |
![]() |
---|
UPDATE Covid-19 di Indonesia 31 Januari 2023: 4 Pasien Meninggal, 260 Sembuh, 183 Orang Positif |
![]() |
---|
UPDATE Covid-19 di Indonesia 30 Januari 2023: 7 Pasien Wafat, 334 Orang Sembuh, 183 Positif |
![]() |
---|
UPDATE Covid-19 di Indonesia 29 Januari 2023: 1 Pasien Meninggal, 199 Sembuh, 165 Orang Positif |
![]() |
---|
UPDATE Covid-19 di Indonesia 27 Januari 2023: 2 Pasien Wafat, 283 Orang Sembuh, 211 Positif |
![]() |
---|