Kelestarian Alam
Pernah Tangkap Capung? Sudah Tahu Belum Bahwa Capung Awalnya Hidup di Air & Makan Ikan
Capung ternyata pada awal kelahirannya merupakan binatang predator di air. Kok bisa? Simak yuk selengkapnya.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sewaktu kecil kita pasti kerap menangkap capung.
Ya, anak-anak kecil kerap menangkap capung dengan jari, getah, sampai plastik.
Salah satu capung yang kerap terlihat adalah yang bertubuh hijau.
Tapi anak-anak biasanya sangat senang bila bisa menangkap capung berwarna merah.
Nah, kini Taman Nasional Gunung Ciremai mencoba memperkenalkan capung lebih jauh secara virtual.
Hal itu dilakukan lewat akun instagram resmi Taman Nasional Gunung Ciremai @gununn_ciremai.
Dalam postingannya, @gunung_ciremai menulis bahwa capung ialah serangga yang tergolong ke dalam bangsa "Odonata". Satwa terbang ini nyaris tak pernah berada jauh-jauh dari air. Y
Hal itu karena air merupakan tempat mereka bertelur dan menghabiskan masa pra dewasa anak-anaknya.
Satwa bersayap ini biasanya meletakkan telur pada tumbuhan di air.
Ada jenis Capung yang senang dengan air menggenang, tapi ada pula jenis Capung yang senang menaruh telurnya di air yang agak deras.
Setelah telur mentas, tempayak atau larva Capung hidup dan berkembang di dasar perairan.
Kemudian tempayak mengalami 'metamorfosis' menjadi 'nimfa' dan akhirnya keluar dari air sebagai Capung dewasa.
Siklus hidup Capung dihabiskan dalam bentuk 'nimfa' yang menggunakan insang internal untuk bernapas.
Tempayak dan 'nimfa' Capung hidup sebagai pemangsa daging atau 'karnivora' yang ganas.
'Nimfa' Capung yang berukuran besar bahkan dapat memburu dan memangsa berudu dan anak ikan.
Namun hidup Capung amat singkat. Umumnya ia hanya bisa hidup empat bulan saja saat dewasa.
Keistimewaan Capung dewasa yakni tidak pernah dianggap sebagai satwa pengganggu atau hama.
Ini postingan dari @gunung_ciremai :
Jelajah Virtual Taman Nasional