Virus Corona Jabodetabek
Bansos Pemprov DKI Jakarta Ditolak di Tanjung Priok, Lurah: Warga Enggak Paham, Mereka Enggak Ngerti
Bansos dari Pemprov DKI Jakarta yang ditolak warga RW 04 Kelurahan Tanjung Priok, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, ditahan sementara.
Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: PanjiBaskhara
WARTAKOTALIVE.COM, TANJUNGPRIOK - Bantuan Sosial (Bansos) dari Pemprov DKI Jakarta yang ditolak warga RW 04 Kelurahan Tanjung Priok, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, ditahan untuk sementara waktu.
Menurut Lurah Tanjung Priok Mamun, bansos bagi penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) itu, seharusnya dibagikan tanggal 27 Mei 2020 kemarin.
“Hanya saja Pak RT itu kan berat ngasih ke warga, warga enggak paham bahwa ini tambahan. Tahunya sembako turun,” ungkap Ma’mun, Kamis (28/5/2020).
Menyikapi hal tersebut Ma’mun menceritakan pihaknya lalu berkoordinasi dengan pengurus RT setempat di RW 04 Kelurahan Tanjung Priok.
• Viral di Medsos Foto-foto Surat Penolakan Bansos di Jakarta Utara, Begini Kata Lurah Tanjungpriok
• Warga di Kelurahan Tanjung Priok Ramai-Ramai Tolak Paket Bansos Pemprov DKI, ini Alasannya
• Mensos Saksikan Penyaluran Bansos Tunai untuk 7.330 KK di Tambun Selatan
Hasilnya mereka sepakat untuk menunda proses pendistribusian bantuan sosial tersehut.
“Akhirnya semalem berembuk, udah lah kalau ditolak nanti hilang bantuan, saya bilang. Akhirnya mereka sepakat menunda,” kata Ma’mun.
Selanjutnya proses pendistribusian bantuan sosial tersebut akan dilakukan berbarengan dengan bantuan sosial berikutnya untuk tahap ketiga.
Sehingga seluruh warga mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah tersebut.
“Karena kalau cuman ini, Pak RT bilang saya jadi diomelin masyarakat karena cuman sedikit. Walaupun dibilang ini tambahan, mereka enggak ngerti,” sambung Ma’mun.
Hanya saja kesalahpahaman tersebut kini telah berkahir dimana warga RW 04 Kelurahan Tanjung Priok telah menerima penjelasan yang diberikan.
Sementara untuk warga di 15 RW lainnya di Kelurahan Tanjung Priok tidak ada masalah.
“Setelah dijasih penjelasan mereka paham bahwa itu tambahan bantuan. Kita ada 16 RW, 15 RW udah selesai semua nggak ada masalah setelah saya jelaskan jadi hanya RW 04,” tuturnya.
Adapun bantuan sosial yang berjumlah 81 paket bagi para penerima PKH dan BPNT tersebut kini masih ditahan di Dinas Sosial DKI Jakarta sembari menunggu proses tahap berikutnya dalam waktu dekat.
Sebelumnya surat penolakan bantuan sosial yang berasal dari Pemprov DKI Jakarta oleh warga RW 04 Kelurahan Tanjung Priok, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara mendadak viral di media sosial.
Dalam surat yang ditandatangani oleh 16 RT di RW 04 Kelurahan Tanjung Priok itu, mereka pertanyakan jumlah bantuan yang didapat kali ini tidak sama seperti ketika tahap pertama.
Bantuan sosial yang diberikan untuk RW 04 Kelurahan Tanjung Priok pada tahap pertama berjumlah 432 paket.
Sementara bantuan serupa yang diberikan Rabu (27/5) lalu hanya 81 paket.
Diberitakan sebelumnya, beredar foto-foto surat penolakan bantuan sosial (bansos) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjadi viral di media sosial (medsos).
Diketahui tragedi penolakan bansos Pemprov DKI Jakarta, dilakukan oleh warga RW 04 Kelurahan Tanjung Priok, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Di surat penolakan bansos ditandatangani 16 RT di RW 04 Kelurahan Tanjung Priok ini, mereka mempertanyakan jumlah bantuan yang didapat kali ini tidak sama seperti ketika tahap pertama.
Diketahui, bansos yang diberikan untuk RW 04 Kelurahan Tanjung Priok di tahap pertama berjumlah 432 paket.
Sementara bantuan serupa yang diberikan Rabu (27/5) lalu hanya 81 paket.
Menyikapi hal tersebut Lurah Tanjung Priok Ma’mun mengatakan kondisi itu terjadi akibat adanya kesalahpahaman.
Distribusi bantuan tahap kedua berbeda dengan tahap sebelumnya.
Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) dan Pemprov DKI Jakarta telah berkoordinasi untuk wilayah pendistribusian bantuan.
Jika Pemprov DKI Jakarta hanya untuk Jakarta Timur dan Kepulauan Seribu, maka Kementerian Sosial di Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan Jakarta Utara.
“Otomatis di Jakarta Utara yang memberikan bantuan pemerintah pusat, nah bantuan pemerintah pusat tahap dua ini sudah dilakukan sebelum Lebaran. Mereka sudah terima semua, tidak ada masalah,” kata Ma’mun, Kamis (28/5).
Namun kebijakan pemerintah pusat sedikit berbeda dengan Pemprov DKI Jakarta.
Dimana tidak mengakomodir nama-nama para penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) karena mereka sudah rutin mendapat bantuan setiap tahunnya.

“Cuman dari DKI kepengen dia tetap dikasih juga karena ini kan lagi Covid, bukan lagi normal. Akhirnya kalau DKI mau ngasih bantuan sendiri, silakan, tambahan sifatnya,” kata Ma’mun.
Pada akhirnya bantuan sosial itu menimbulkan kesalahpahaman.
Warga RW 04 Kelurahan Tanjung Priok menyangka bantuan itu seluruhnya untuk mereka yang terdampak Covid-19.
Padahal hanya untuk para peserta PKH dan BPNT.
“Nah ini ada miskomunikasi dia tidak paham bahwa ini tambahan atas bantuan yang sudah turun sebelumnya"
"Nah tambahan ini untuk yang tidak terakomodir di antaranya PKH dan BPNT. Ya otomatis jumlahnya sedikit,” kata Ma’mun.
Hanya saja kesalahpahaman tersebut kini telah berkahir dimana warga RW 04 Kelurahan Tanjung Priok telah menerima penjelasan yang diberikan.
Sementara untuk warga di 15 RW lainnya di Kelurahan Tanjung Priok tidak ada masalah.
“Setelah dijasih penjelasan mereka paham bahwa itu tambahan bantuan. Kita ada 16 RW, 15 RW udah selesai semua nggak ada masalah setelah saya jelaskan jadi hanya RW 04,” tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, warga di Kelurahan Tanjung Priok, Jakarta Utara ramai-ramai menolak paket bantuan sosial (bansos) dari Pemprov DKI Jakarta.
Hal itu terungkap setelah beredarnya surat penolakan paket bansos di media sosial Twitter.
Salah satunya diunggah oleh kader partai Demokrat Ferdinand Hutahaean, dalam akunnya @FerdinandHaean2.
Oleh karena itu para warga ramai-ramai menolak paket bansos tersebut.
Mereka menandatangani surat penolakan itu.
Terdapat 16 RT yang membubuhkan tandatangan dan cap dari masing-masing RT.
Kemudian Ketua RW 04 Kelurahan Tanjung Priok juga turut menandatangani.
Sementara itu ketika dikonfirmasi, Wali Kota Jakarta Utara, Sigit Wijatmoko, mengatakan bahwa hal tersebut hanya masalah komunikasi.
"Ini hanya soal komunikasi saja. Hari ini bantuan serupa turun di 16 RW se-wilayah Kelurahan Tanjung Priok. 15 RW sudah menerima dan mendistribusikan ke penerima manfaat. RW 4 mungkin hanya perlu penjelasan tambahan, yang saat ini sedang disampaikan di kantor Lurah," jelasnya.
Pada penyaluran bansos tahap pertama, DKI memberikan sembako senilai Rp 149.500 per paket, kini naik menjadi Rp 300.000 per paket.
Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial Dinas Sosial DKI Jakarta Ika Yuli Rahayu mengatakan, bantuan senilai Rp 300.000 per paket terdiri dari sembako, kardus, dan jasa pengiriman.
“Kalau nilai paket sembakonya Rp 275.000 per paket, sedangkan sisanya Rp 25.000 untuk biaya pengemasan dan pengiriman,” kata Ika saat dikonfirmasi pada Kamis (14/5/2020).
Ika mengatakan, dengan naiknya nilai bantuan sembako maka jenis barang yang diberikan juga bertambah.
Untuk beras jumlahnya naik menjadi 10 kilogram, biskuit satu kaleng, sarden sebanyak empat kaleng, tepung terigu 1 kilogram, dan bihun dua bungkus.
DKI telah menyalurkan bansos tahap pertama PSBB kepada 1.194.633 KK di Jakarta mulai 9 April sampai 25 April 2020 lalu.
Adapun bantuan yang diberikan saat itu berupa paket bahan pangan pokok seperti, beras 5 kg 1 karung, sarden 2 kaleng kecil, minyak goreng 0,9 lt 1 pouch, biskuit 2 bungkus, 2 masker kain, dan 2 sabun mandi batang.
Sementara untuk tahap dua penyaluran bansos, telah dimulai pada Kamis (14/5/2020).
Hal ini berkaca pada pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bahwa bansos tahap kedua akan dibagikan H-10 Hari Raya Idul Fitri 1441 H.
"Kemarin kami sudah rapat dan disepakati untuk memberikan kurang lebih 10 hari sebelum lebaran untuk bantuan sembako berikutnya," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat dikonfirmasi pada Rabu (13/5/2020).
Menurutnya, berdasarkan kesepakatan dengan Kementerian Sosial, DKI akan membagikan bansos kepada 853.196 Kepala Keluarga (KK). Sementara sisanya 1,3 juta KK bantuan itu diserahkan oleh Kemensos.
"Untuk penerima bansos tahap dua totalnya ada 2.153.196 KK," ujar Ariza.
Saat itu Ariza enggan membeberkan jenis sembako yang akan diserahkan DKI kepada warganya.
Namun dia memastikan bantuan yang diberikan bakal disamakan dengan bansos yang didistribusikan Kemensos.
"Untuk pembagiannya kami mengatur jumlahnya sama (antara DKI dengan Kemensos), besaran nilainya sama dan waktunya sama. Nanti tempatnya yang diatur di zona berbeda," ungkapnya.
Jumlah Penerima Bertambah
Jumlah penerima bantuan sosial (bansos) yang ditanggung Pemprov DKI Jakarta bertambah 294.336 Kepala Keluarga (KK), sehingga menjadi 1.147.532 KK.
Awalnya DKI menyepakati menyalurkan bansos selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) fase kedua kepada 853.196 KK warganya.
Sementara sisanya sekitar 1,3 juta KK, bansos diserahkan melalui Kementerian Sosial.
“Pada tahap satu, bansos diberikan kepada 1.194.633 KK."
"Dan saat ini telah memasuki tahap 2 berjumlah 1.147.532 KK,” kata Asisten Perekonomian dan Keuangan Setda Provinsi DKI Jakarta Sri Haryati berdasarkan keterangan yang diterima dari PPID DKI Jakarta, Rabu (20/5/2020).
Sri mengatakan, total penerima bansos dari DKI maupun Kemensos mencapai 2.451.708 KK.
Hingga kini, kedua lembaga tersebut masih melakukan pendistribusian kepada warga miskin dan rentan miskin yang terdampak pandemi Covid-19.
Bantuan juga diserahkan kepada orang yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), pekerja dengan skema pendapatan harian, dan sebagainya.
“Kami berbagi tugas dengan Kementerian Sosial, itu kurang lebih ada 1,3 juta di-cover oleh Kemensos."
"Dan selebihnya sebanyak 1.147.532 di-cover oleh Pemprov DKI Jakarta.”
“Untuk mitra Gojek (55.599 KK) dan warga Jawa Tengah (7.558 KK) itu memang melalui APBD DKI Jakarta,” tambah Sri.
Dalam kesempatan itu, Sri mengimbau masyarakat luar Jakarta maupun warga Jakarta agar tidak pulang ke kampung halamannya menjelang Idul Fitri 1441 H.
Hal ini sesuai arahan Gubernur DKI Jakarta, menyusul PSBB di Jakarta diperpanjang dari 22 Mei sampai 4 Juni 2020.
“Masyarakat diimbau untuk tetap di rumah selama Lebaran, dan juga semoga bansos yang diserahkan bisa bermanfaat bagi penerimanya,” kata Sri.
Adapun untuk sembako tahap dua yang diberikan berisi beras dua karung @ 5 kilogram, sarden 4 kaleng @155 gr atau sarden 2 kaleng @425 gr, dan biskuit 1 kaleng.
Lalu, minyak goreng 2 bungkus @ 0,9 liter, kecap 1 kantong 520 ml, tepung terigu 1 kg, bihun 2 bungkus @ 320 gr dan sabun mandi satu batang.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan sembako kepada 7.558 warga Jawa Tengah yang tinggal di Ibu Kota.
Bantuan tersebut dapat menjadi jaring pengaman sosial bagi warga Jawa Tengah selama mengikuti ketentuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta.
Asisten Perekonomian dan Keuangan pada Sekretariat Daerah DKI Jakarta Sri Haryati mengatakan, selain warga Jawa Tengah, pihaknya juga memberikan sembako kepada pengemudi ojek online yang berjumlah 55.599 orang.
“Bansos juga diberikan kepada pemelihara tempat-tempat ibadah yang berjumlah 12.071 orang,” kata Sri.
Sebelumnya, Dinas Sosial DKI Jakarta menyebut penyaluran bantuan sosial (bansos) tahap dua akibat wabah Covid-19 mengalami kenaikan dari sebelumnya.
Pada penyaluran bansos tahap pertama, DKI memberikan sembako senilai Rp 149.500 per paket, kini naik menjadi Rp 300.000 per paket.
Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial pada Dinas Sosial DKI Jakarta Ika Yuli Rahayu mengatakan, bantuan senilai Rp 300.000 per paket terdiri dari sembako, kardus dan jasa pengiriman.
“Kalau nilai paket sembakonya Rp 275.000 per paket, sedangkan sisanya Rp 25.000 untuk biaya pengemasan dan pengiriman,” kata Ika saat dikonfirmasi pada Kamis (14/5/2020).
Ika mengatakan, dengan naiknya nilai bantuan sembako maka jenis barang yang diberikan juga bertambah.
Untuk beras jumlahnya naik menjadi 10 kilogram, biskuit satu kaleng, makanan sarden sebanyak empat kaleng, tepung terigu 1 kilogram, dan bihun dua bungkus.
DKI telah menyalurkan bansos tahap pertama PSBB kepada 1.194.633 KK di Jakarta mulai 9 April sampai 25 April 2020 lalu.
Adapun bantuan yang diberikan saat itu berupa paket bahan pangan pokok seperti, beras 5 kg 1 karung, sarden 2 kaleng kecil, minyak goreng 0,9 lt 1 pouch, biskuit 2 bungkus, 2 masker kain, dan 2 sabun mandi batang.
Sementara untuk tahap dua penyaluran bansos, telah dimulai pada Kamis (14/5/2020).
Hal ini berkaca pada pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bahwa bansos tahap kedua akan dibagikan H-10 Hari Raya Idul Fitri 1441 H.
"Kemarin kami sudah rapat dan disepakati untuk memberikan kurang lebih 10 hari sebelum lebaran untuk bantuan sembako berikutnya," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat dikonfirmasi pada Rabu (13/5/2020).
Menurutnya, berdasarkan kesepakatan dengan Kementerian Sosial, DKI akan membagikan bansos kepada 853.196 Kepala Keluarga (KK). Sementara sisanya 1,3 juta KK bantuan itu diserahkan oleh Kemensos.
"Untuk penerima bansos tahap dua totalnya ada 2.153.196 KK," ujar Ariza.
Saat itu Ariza enggan membeberkan jenis sembako yang akan diserahkan DKI kepada warganya. Namun dia memastikan bantuan yang diberikan bakal disamakan dengan bansos yang didistribusikan Kemensos.
"Untuk pembagiannya kami mengatur jumlahnya sama (antara DKI dengan Kemensos), besaran nilainya sama dan waktunya sama. Nanti tempatnya yang diatur di zona berbeda," ungkapnya.
(JHS/FAF/Wartakotalive.com)