Virus Corona Jabodetabek

Bansos Pemprov DKI Jakarta Ditolak di Tanjung Priok, Lurah: Warga Enggak Paham, Mereka Enggak Ngerti

Bansos dari Pemprov DKI Jakarta yang ditolak warga RW 04 Kelurahan Tanjung Priok, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, ditahan sementara.

Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: PanjiBaskhara
Kolase Warta Kota/Junianto Hamonangan/Istimewa
Beredar foto-foto surat penolakan bantuan sosial (bansos) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjadi viral di media sosial (medsos). Diketahui, tragedi penolakan bansos Pemprov DKI Jakarta, dilakukan oleh warga RW 04 Kelurahan Tanjung Priok, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. 

Kemudian Ketua RW 04 Kelurahan Tanjung Priok juga turut menandatangani.

Sementara itu ketika dikonfirmasi, Wali Kota Jakarta Utara, Sigit Wijatmoko, mengatakan bahwa hal tersebut hanya masalah komunikasi.

"Ini hanya soal komunikasi saja. Hari ini bantuan serupa turun di 16 RW se-wilayah Kelurahan Tanjung Priok. 15 RW sudah menerima dan mendistribusikan ke penerima manfaat. RW 4 mungkin hanya perlu penjelasan tambahan, yang saat ini sedang disampaikan di kantor Lurah," jelasnya.

Kenaikan Nilai Paket
Dinas Sosial DKI Jakarta menyebut nilai bantuan sosial (bansos) tahap dua akibat wabah Covid-19 mengalami kenaikan dari sebelumnya.

Pada penyaluran bansos tahap pertama, DKI memberikan sembako senilai Rp 149.500 per paket, kini naik menjadi Rp 300.000 per paket.

Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial Dinas Sosial DKI Jakarta Ika Yuli Rahayu mengatakan, bantuan senilai Rp 300.000 per paket terdiri dari sembako, kardus, dan jasa pengiriman.

“Kalau nilai paket sembakonya Rp 275.000 per paket, sedangkan sisanya Rp 25.000 untuk biaya pengemasan dan pengiriman,” kata Ika saat dikonfirmasi pada Kamis (14/5/2020).

Ika mengatakan, dengan naiknya nilai bantuan sembako maka jenis barang yang diberikan juga bertambah.

Untuk beras jumlahnya naik menjadi 10 kilogram, biskuit satu kaleng, sarden sebanyak empat kaleng, tepung terigu 1 kilogram, dan bihun dua bungkus.

DKI telah menyalurkan bansos tahap pertama PSBB kepada 1.194.633 KK di Jakarta mulai 9 April sampai 25 April 2020 lalu.

Adapun bantuan yang diberikan saat itu berupa paket bahan pangan pokok seperti, beras 5 kg 1 karung, sarden 2 kaleng kecil, minyak goreng 0,9 lt 1 pouch, biskuit 2 bungkus, 2 masker kain, dan 2 sabun mandi batang.

Sementara untuk tahap dua penyaluran bansos, telah dimulai pada Kamis (14/5/2020).

Hal ini berkaca pada pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bahwa bansos tahap kedua akan dibagikan H-10 Hari Raya Idul Fitri 1441 H.

"Kemarin kami sudah rapat dan disepakati untuk memberikan kurang lebih 10 hari sebelum lebaran untuk bantuan sembako berikutnya," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat dikonfirmasi pada Rabu (13/5/2020).

Menurutnya, berdasarkan kesepakatan dengan Kementerian Sosial, DKI akan membagikan bansos kepada 853.196 Kepala Keluarga (KK). Sementara sisanya 1,3 juta KK bantuan itu diserahkan oleh Kemensos.

"Untuk penerima bansos tahap dua totalnya ada 2.153.196 KK," ujar Ariza.

Saat itu Ariza enggan membeberkan jenis sembako yang akan diserahkan DKI kepada warganya.

Namun dia memastikan bantuan yang diberikan bakal disamakan dengan bansos yang didistribusikan Kemensos.

"Untuk pembagiannya kami mengatur jumlahnya sama (antara DKI dengan Kemensos), besaran nilainya sama dan waktunya sama. Nanti tempatnya yang diatur di zona berbeda," ungkapnya. 

Jumlah Penerima Bertambah

Jumlah penerima bantuan sosial (bansos) yang ditanggung Pemprov DKI Jakarta bertambah 294.336 Kepala Keluarga (KK), sehingga menjadi 1.147.532 KK.

Awalnya DKI menyepakati menyalurkan bansos selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) fase kedua kepada 853.196 KK warganya.

Sementara sisanya sekitar 1,3 juta KK, bansos diserahkan melalui Kementerian Sosial.

“Pada tahap satu, bansos diberikan kepada 1.194.633 KK."

"Dan saat ini telah memasuki tahap 2 berjumlah 1.147.532 KK,” kata Asisten Perekonomian dan Keuangan Setda Provinsi DKI Jakarta Sri Haryati berdasarkan keterangan yang diterima dari PPID DKI Jakarta, Rabu (20/5/2020).

Sri mengatakan, total penerima bansos dari DKI maupun Kemensos mencapai 2.451.708 KK.

Hingga kini, kedua lembaga tersebut masih melakukan pendistribusian kepada warga miskin dan rentan miskin yang terdampak pandemi Covid-19.

Bantuan juga diserahkan kepada orang yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), pekerja dengan skema pendapatan harian, dan sebagainya.

“Kami berbagi tugas dengan Kementerian Sosial, itu kurang lebih ada 1,3 juta di-cover oleh Kemensos."

"Dan selebihnya sebanyak 1.147.532 di-cover oleh Pemprov DKI Jakarta.”

“Untuk mitra Gojek (55.599 KK) dan warga Jawa Tengah (7.558 KK) itu memang melalui APBD DKI Jakarta,” tambah Sri.

Dalam kesempatan itu, Sri mengimbau masyarakat luar Jakarta maupun warga Jakarta agar tidak pulang ke kampung halamannya menjelang Idul Fitri 1441 H.

Hal ini sesuai arahan Gubernur DKI Jakarta, menyusul PSBB di Jakarta diperpanjang dari 22 Mei sampai 4 Juni 2020.

“Masyarakat diimbau untuk tetap di rumah selama Lebaran, dan juga semoga bansos yang diserahkan bisa bermanfaat bagi penerimanya,” kata Sri.

Adapun untuk sembako tahap dua yang diberikan berisi beras dua karung @ 5 kilogram, sarden 4 kaleng @155 gr atau sarden 2 kaleng @425 gr, dan biskuit 1 kaleng.

Lalu, minyak goreng 2 bungkus @ 0,9 liter, kecap 1 kantong 520 ml, tepung terigu 1 kg, bihun 2 bungkus @ 320 gr dan sabun mandi satu batang.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan sembako kepada 7.558 warga Jawa Tengah yang tinggal di Ibu Kota.

Bantuan tersebut dapat menjadi jaring pengaman sosial bagi warga Jawa Tengah selama mengikuti ketentuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta.

Asisten Perekonomian dan Keuangan pada Sekretariat Daerah DKI Jakarta Sri Haryati mengatakan, selain warga Jawa Tengah, pihaknya juga memberikan sembako kepada pengemudi ojek online yang berjumlah 55.599 orang.

“Bansos juga diberikan kepada pemelihara tempat-tempat ibadah yang berjumlah 12.071 orang,” kata Sri.

Sebelumnya, Dinas Sosial DKI Jakarta menyebut penyaluran bantuan sosial (bansos) tahap dua akibat wabah Covid-19 mengalami kenaikan dari sebelumnya.

Pada penyaluran bansos tahap pertama, DKI memberikan sembako senilai Rp 149.500 per paket, kini naik menjadi Rp 300.000 per paket.

Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial pada Dinas Sosial DKI Jakarta Ika Yuli Rahayu mengatakan, bantuan senilai Rp 300.000 per paket terdiri dari sembako, kardus dan jasa pengiriman.

“Kalau nilai paket sembakonya Rp 275.000 per paket, sedangkan sisanya Rp 25.000 untuk biaya pengemasan dan pengiriman,” kata Ika saat dikonfirmasi pada Kamis (14/5/2020).

Ika mengatakan, dengan naiknya nilai bantuan sembako maka jenis barang yang diberikan juga bertambah.

Untuk beras jumlahnya naik menjadi 10 kilogram, biskuit satu kaleng, makanan sarden sebanyak empat kaleng, tepung terigu 1 kilogram, dan bihun dua bungkus.

DKI telah menyalurkan bansos tahap pertama PSBB kepada 1.194.633 KK di Jakarta mulai 9 April sampai 25 April 2020 lalu.

Adapun bantuan yang diberikan saat itu berupa paket bahan pangan pokok seperti, beras 5 kg 1 karung, sarden 2 kaleng kecil, minyak goreng 0,9 lt 1 pouch, biskuit 2 bungkus, 2 masker kain, dan 2 sabun mandi batang.

Sementara untuk tahap dua penyaluran bansos, telah dimulai pada Kamis (14/5/2020).

Hal ini berkaca pada pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bahwa bansos tahap kedua akan dibagikan H-10 Hari Raya Idul Fitri 1441 H.

"Kemarin kami sudah rapat dan disepakati untuk memberikan kurang lebih 10 hari sebelum lebaran untuk bantuan sembako berikutnya," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat dikonfirmasi pada Rabu (13/5/2020).

Menurutnya, berdasarkan kesepakatan dengan Kementerian Sosial, DKI akan membagikan bansos kepada 853.196 Kepala Keluarga (KK). Sementara sisanya 1,3 juta KK bantuan itu diserahkan oleh Kemensos.

"Untuk penerima bansos tahap dua totalnya ada 2.153.196 KK," ujar Ariza.

Saat itu Ariza enggan membeberkan jenis sembako yang akan diserahkan DKI kepada warganya. Namun dia memastikan bantuan yang diberikan bakal disamakan dengan bansos yang didistribusikan Kemensos.

"Untuk pembagiannya kami mengatur jumlahnya sama (antara DKI dengan Kemensos), besaran nilainya sama dan waktunya sama. Nanti tempatnya yang diatur di zona berbeda," ungkapnya.

(JHS/FAF/Wartakotalive.com)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved